Sekian lamanya aku gak update, alhamdulilah dengan niat dan imajinasi lancar aku bisa update juga.
Maaf sekali untuk para pembaca ku karena kalian aku gantung, maaf ya? Aku sibuk banget jadi gak ada waktu buat buka wattpad apalgi nulis.
Untuk part ini aku mau komen minimal 100, untuk semangatin aku juga yang lagi penat dengan laporan.
Kasih aku ini❤
Plisssss
.
.
.
.
.
.TYPO BERTEBARAN
Tidak ada kegiatan spesial setelah menikah, tidak lagi bekerja dipasar dan mengantarkan tetangganya. Aktivis setiap harinya hanya membereskan rumah, itupun dibantu oleh pembantu. Bermain dengan syakila dan mengurus suaminya.
Ia, hanya itu aja. Hari hari yang biasanya di sibukan mencari uang sekarang tidak, dia hanya banyak berdiam diri, dan itu membuat July bosan.
Lebih baik dia banyak pekerjaannya dari pada diam tidak jelas seperti ini. Selalu bertanya pada suaminya apakah ada pekerjaannya untuknya, dan jawaban yang dia terima bukannya mendapat pekerjaan dan malah disuruh menghambur-hamburkan uang.
Reza, lelaki itu malah menyuruhnya untuk shopping, ke salon, jalan jalan belanja apapun yang ia mau.
Itu bukan selera July! Bukan sama sekali!
Dengan tubuh yang terlentang diatas kasur yang empuk dan luas, july lagi lagi menghembuskan nafasnya. Matanya menerawang keatas melihat langit langit indah yang kokoh dan terdapat lampu besar seperti bunga mekar yang berkelip indah.
Hidup terlalu mewah itu ternyata tidak lah semenyenangkan yang ia bayangkam dulu.
Itu menurut july, entahlah kalau menurut orang lain.
"Apa gue terima aja ya tawaran mas reza?" Duduk, july mengetuk dagunya berpikir "iya, apa gue kuliah aja?" Reza, seorang peungusaha minyak dan gas itu menawarkan July untuk kuliah, dia ingin istrinya mempunyai pendidikan yang tinggi.
Tidak memaksa, Reza hanya menawarkan tanpa paksaan. Dia terserah july saja.
Reza menerima July apa adanya, tidak berpendidikan pun gak apa. Karena dia menikahi July bukan karena pendidikan atau karir yang di punya wanita itu.
July sudah memiliki perusahaan, salah satu cabang yang lumayan besar. Sebagai mahar saat pernikahan, dikelolanya masih Oleh Reza namun hasilnya dia berikan pada July. Mau sama July pun dikelolanya belum bisa. Karena July tidak tahu perkerjaan semacam itu, July pun merasa bodoh kalau soal yang kaya gituan.
"Tapi, gue takut kuliah," keluh july, ia dia takut. Sudah lama tidak mempijaki kaki di dunia sekolah, dunia mencari ilmu dan itu membuat july takut. July juga sudah agak agak lupa dengan materi sekolah, mungkin, jika ditanya tentang pelajaran pun July akan gugup menjawabnya karena tidak bisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hallo, Mr. Husband [Selesai]
Random[spin off 'menikah dengan CEO?' cerita sahabatnya Aya!] .... "Will you marry me?" Terdiam kaku dengan mulut menganga, ungkapan tadi membuat dirinya terkejut bukan main. Lelaki didepannya melamarnya? Sang duda melamarnya? "E-egh....." "Saya tidak men...