45. bermain-main

2K 290 15
                                    

Bola mata kecil itu menjelajahi keadaan di sekitarnya, dia mengerjap dengan wajah bingungnya. Kenapa disini? Itulah yang dia pikirkan sekarang."Tante, kenapa kita naik pesawat?" Syakila memiringkan kepalanya bertanya pada Dewi yang duduk di sebelahnya yang tengah sibuk mengobrak abrik isi tas.

"Katanya mau main bareng sama Daddy, Daddy katanya udah nunggu, kok gak ada? Daddy nya di mana Tante?" Pertanyaan beruntutan terus keluar. Yang di tanya malah acuh tak acuh dan hanya sibuk mengobrak abrik tas nya. Seperti mencari sesuatu?

"Tante!!" Syakila geram dan marah saat pertanyaannya tidak di jawab dan malah di acuhkan.

Dewi melihat syakila sejenak, dia menghela nafasnya pelan "iya, ini kita mau nyamperin Daddy. Daddy udah nunggu di tempat."

"Kiat mau jalan jalan keluarga negeri?"

"Iya,"

Diam, syakila memilin ujung bajunya sendiri "sama mommy sama Dede kembar juga?"

"Iya."

"Sekarang Kila bobo aja, pasti capek kan baru pulang sekolah? Nanti kalau udah nyampe tente bangunin."

Syakila juga merasa capek, jadi, dia mengiyakan apa kata Tantenya itu. "Yaudah, nanti bangunin Kila."

"Iya."

....

Keadaan yang sudah acak acakan tidak membuat Reza menyerah untuk mencari anaknya. Kancing baju yang sudah terbuka beberapa, rambut yang tidak karuan acak acakan. Di wajahnya tercetak jelas rasa lelah dan frustasi.

Reza bersama Alex menyusuri jalanan, tempat bermain, taman dan gedung sekolah. Lagi, tidak ada keberadaan anaknya.

"Tuan, apakah Anda memasang GPS di barang yang di pakai nona syakila?" Sembari menyetir dan melihat jalanan, Alex kepikiran tentang hal itu.

"Jam tangan nya, ada di jam tangannya!" Seperti mendapat sepercik cahaya, Reza, tak menunggu lama langsung mengecek ponselnya. Dengan tangan gemetar Reza memeriksanya.

Cahaya itu hilang, Reza mengeluarkan nafasnya lewat mulut "sepertinya jam tangannya mati, tidak tersambung."

"Ya, tuhan."

Mata yang menyiratkan ketakutan dan kekhawatiran itu terus bergulir kesana kemari.

Apakah ada hubungannya dengan Dewi? Pertanyaan itu, pertanyaa itu terlintas. Reza buru buru membuka ponselnya kembali dan mencari nomor mantan istrinya itu. Nomor yang belum dia simpan ada di bagian bawah setelah rekan rekan kerjanya. Tak menunggu lama Reza langsung menelepon nomor itu.

Tut, Tut, Tut....

Tak ada jawaban, bahkan tidak aktif. Benar, sepertinya dugaannya memang benar. Syakila sekarang bersama Dewi.

"Kila pulang!!" Putus Reza langsung yang di dituruti oleh Alex.

.....

"Tadi, memang Kila mau pulang sama Kenzo om! Tapi, nggak jadi..."

"Kenapa gak jadi?" Mengelus rambut Kenzo, Reza berjongkok untuk mensejajarkan tingginya dengan anak itu. July dan ibu Kenzo di belakang diam.

"Ada Tante Tante kaya badut yang ngajak Kila pulang bareng,"

"Tente badutnya kaya gimana sayang?"

Kenzo, anak kecil itu menggaruk kupingnya. Agak takut berhadapan dengan Daddy-nya syakila. Mukanya serem apalagi dengan keadaan yang acak acakan.

Mengerti anaknya tidak paham dan takut, Stella ibu dari Kenzo ikut berjongkok dan mengelus kedua lengan anaknya "om Reza nya bertanya, ayo dong jawab anak pinter."

Hallo, Mr. Husband [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang