26. bangkit kembali 💫

3.2K 455 268
                                    

Mengikhlaskan memang sangat sulit, tapi, saya akan kembali bangkit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mengikhlaskan memang sangat sulit, tapi, saya akan kembali bangkit. Mengikhlaskan dia yang pergi. Hanya bisa mengenangnya dan tidak berniat menghapus kenangan itu, ya, saya tahu, saya berengsek dan kurang maju satu langkah.

Ikhlas itu hanya soal waktu

_Fatir Reza Lahardi

.....

Kalau terus menerus terlarut dalam kesedihan semuanya tidak akan berjalan. Semuanya akan terhambat karena terlalu terlarut dalam kesedihan, Reza mulai bekerja kembali. Meski tubuhnya belum sepenuhnya stabil, Reza masih suka pusing juga mual mual. Dani sudah melarang, namun Reza keras kepala, lelaki itu tetap kekeuh ingin mulai bekerja.

Sampai kantor Reza disambut dengan hangat oleh para karyawannya, sudah lebih dari 3 bulan dia tidak menginjakan kakinya dikantor ini. Selama tiga bulan pekerjaannya selalu di handle oleh tangan kanannya serta papahnya.

"Selamat pagi pak."

"Pagi pak."

Sapaan terus terlontar dari semua karyawannya, dimulai dari pintu masuk sampai ia masuk lift dan masuk kedalam ruangannya. Reza hanya terseyum kecil sambil mengangguk menanggapi semua sapaan dari karyawannya.

Mendudukan tubuhnya di kursi kebesaran yang selama ini dia tinggal. Mata Reza bergulir menjelajahi isi ruangannya. Masih sama, seperti tiga bulan kebelakang.

"Gak berubah," monolognya.

Ruangan ini tidak akan berubah karena ini ruangan khusunya dirinya. Meski ayahnya membantu ia bekerja selama beberapa bulan, ayahnya tidak menempati ruangannya, Dani punya ruangan khusus untuk dirinya sendiri. Tangan kanan Reza pun sama memiliki ruangan sendiri, untuk sekertaris tempatnya berada didepan ruangan CEO, yaitu didepan ruangan Reza. Masih satu ruangan namun terhalang kaca besar yang menjelma jadi pintu.

Suara ketukan pintu terdengar, Reza menyuruh orang itu masuk.

"Selamat pagi Mr. Lahardi," sapa tangan kanan Reza, Alexander Graham.

"Pagi."

Alex menyerah beberapa dokumen yang dia bawa, Reza mendengus karena hari pertamanya mulai bekerja sudah dihadiahi oleh dokumen sebanyak ini "boleh kamu jelaskan perkembangan kantor ini selama tiga bulan?"

Alex, lelaki berumur 30 tahun itu mengangguk kecil, mulai menjelaskan perkembangan, mencapaian, pengeluaran dan hasil.

"Puji Tuhan, semuanya berjalan lancar. Kita mendapatkan bonus besar bulan lalu, ekspor maupun impor berjalan dengan lancar. Rencana bapak terjalankan tanpa hambatan, semuanya berjalan lancar."

CEO migas itu mengangguk anggukan kepalan paham, pencapaian yang luar biasa, tanpa bantuannya, Reza harus berterimakasih pada papahnya "terimakasih Alex, terimakasih atas kerja keras kamu."

Hallo, Mr. Husband [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang