Hallo, Mr. Husband [Selesai]

09. Restu 💫

Saya berjanji akan kasih vote dan komen di setiap paragraf! Kalau tidak saya bisulan!

Awww😜

Rasa senang yang membuncah dalam diri, kedutan dibibir tidak bisa dihentikan. Tuhan..... Dirinya bahagia! Sangat bahagia, terimakasih! Terimakasih banyak Tuhan!

Takdirmu sangat indah, kau memisahkan dirinya dengan perempuan itu, dan kau ganti dengan perempuan yang sangat baik, pekerjaan keras dan cantik.

Alur yang kau buat sangat indah!

Seperti, tai digantikan dengan mutiara. Terimakasih!

"Aaaaaaaaaaa..... Kila Dady bahagia!"

Berteriak, Reza mengguncang tubuh kecil anaknya. Sampai pipi anak itu bergoyang saking tembemnya, leber.

"Kila, Dady seneng! Dady seneng banget! Kila bentar lagi bakal punya momy! Bentar lagi kita punya momy!" Saking senangnya, Reza membawa anaknya kedalam pelukan, mencium seluruh wajah anaknya, sampai suara kecupannya terdengar.

Syakila, anak balita itu tersenyum dalam pelukan sang Dady, dia ikut bahagia. Ya, syakila mengerti. Syakila senang, sebentar lagi dia akan memiliki momy, dia tidak akan kesepian lagi!

Cairan bening itu keluar tak terasa saking bahagianya, tidak pernah dia sebahagia ini. Ini air mata kebahagiaan yang sesungguhnya.

Hidupnya tidak akan kesepian lagi, dia akan punya pelukan hangat.

Ya, sebentar lagi!

.
.
.
.

"jangan asal pilih Reza, belajarlah dari masa lalu. Dulu kamu tidak berpikir dua kali, dan jadinya, hubungan mu tidak lah lama! Mama mohon sama kamu, jangan asal pilih pasangan!"

Sekarang, Reza sedang menelpon kedua orang tuanya yang sedang di Singapure, saat ini dia sedang meminta izin.

"Papa, akan merestui mu Reza. Namun satu, seperti yang mama kamu katakan jangan asal pilih!" Kedua orang tuanya hanya tidak ingin , rumah tangga yang akan dibina nya saat ini kembali hancur dan tidak lama, karena kesalahan. Bukan kesalahan apa apa, hanya kesalahan Reza salah pilih dan tidak berpikir dua kali.

"Pah, mah, aku udah memikirkan ini beberapa kali. Sekarang aku tidak salah pilih perempuan. Dia perempuan baik dan sangat bekerja keras, dia perempuan sederhana mah. Aku cinta sama dia, dan aku mau jadikan dia istri aku dan ibu sambung untuk syakila."

"Aku percaya sama dia mah, soal latar belakang. Bukankah itu bukan masalah besar? Apapun latar belakangnya yang penting dia bisa bikin aku bahagia dan nyaman kan? Mah? Pah?"

Memang benar, dalam keluarga Reza, latar belakang bukan suatu permasalahan. Mau Kaya ataupun miskin sama saja. Buat apa kaya kalau tidak bisa memberi kebahagiaan? Buat apa kaya kalau tidak bisa memberi kenyamanan dan kasih sayang? Sia sia saja! Lebih baik yang sederhana namun bisa memberi kebahagiaan, kasih sayang, dan kenyamanan.