14. July yang sebenarnya 💫

6.7K 481 50
                                    

"eh, ngapain Lo malem malem kesini?" Mengernyit heran, lelaki dengan balutan jaket kulit hitam itu turun dari motor gedenya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"eh, ngapain Lo malem malem kesini?" Mengernyit heran, lelaki dengan balutan jaket kulit hitam itu turun dari motor gedenya. Menghampiri gadis dengan rambut dikuncir satu, dia heran kenapa gadis itu malam malam ke area tongkrongan.

"Gabut aja!" Jawabnya, mendudukkan dirinya di bangku kayu yang tersedia disana.

"Suami sama anak Lo gimana? Masa pengantin baru jam segini Luntang lantung sih!" Ikut duduk di samping gadis itu, bedanya lelaki itu duduk di bawah--di tanah. Jadi jika berbicara dengan gadis itu, lelaki itu harus mendongak.

"Dia sibuk kerja, udah kerja langsung molor,"

"Kasian di tinggal molor!" Ledekan lelaki itu berikan, membuat gadis yang duduk di bangku kayu  itu mendelik menedang kaki lelaki itu, membuat si empunya meringis.

"Sialan Lo Jul!"

"BODOAMAT!"

Menghela nafas, Revan Dwi angkasa---lelaki itu mendongak melihat wajah gadis di sampingnya yang menyorot kosong kedepan July---gadis itu.

"Suami Lo, tahu Lo kesini?"

Melihat Revan, July menggeleng "ya, nggak lah! Masa dia tahu! Kan lagi tidur!"

"Nanti kalau suami Lo cari Lo gimana? Kalau pas dia bangun elo nya gak ada gimana? Lo juga mau di cap sebagai menantu tidak baik sama mertua Lo karena malem malem keluar?" Revan, sahabat laki laki July, itu nyerocos.

"Mertua gue lagi dinas."

tidak ada yang tahu bahwa July memiliki sahabat selain Aya.

Revan selalu membantunya saat dia kesusahan, dia selalu membuka peluang kerja untuk July mencari uang, contohnya selalu memberi July pekerjaan seperti--balap motor.

Ya, hanya itu yang bisa Revan berikan untuk July, dia pun sama makan dari hasil balap motor. Karena dia sudah di buang oleh keluarganya sendiri, lebih tepatnya bukan dia buang, tapi pergi dengan sendirinya karena sudah cape hidup dengan kemauan orang tuanya. Revan terlalu di tuntut.

"Ada job?" Tanya July saat sudah lama terdiam.

Revan menggeleng "nggak ada!" Lelaki itu menaikan satu alisnya "ngapain cari job, Lo kan udah kaya Jul. Uang suami Lo merumpah ruah masa mau nyari job lagi. Serakah banget!"

"Itu uang suami gue, bukan uang gue!"

"Mahar yang di berikan suami Lo banyak!"

July mendengus kasar "buat hidup anak gue suatu saat nanti."

.....

"Mas, ini ya baju kamu diatas kasur. Aku mau mandiin syakila dulu!" July berteriak kencang kearah kamar mandi, dia menyimpan baju untuk suaminya kerja di atas kasur.

"Iya!"

Setelah mendengar jawaban dari dalam kamar mandi, July langsung bergegas ke kamar syakila. Dia tersenyum kecil saat anaknya itu sedang duduk--bersila di atas kasur berwarna pink nya.

Hallo, Mr. Husband [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang