49. Selamat Jalan Alvano [Selesai]

3K 238 45
                                    


Jangan lupa vote dan komen di setiap paragraf!!!

Spam semangat dulu disini!!!

Happy reading!!

....

"Ceritamu memang singkat, namun, ketahuilah bahwa cerita singkat itu membekas."

"Selamat jalan jagoan, We love you."

.....

"ABANG AWAS!! ABANGGGGGGGGGGG....."

BRAKK!!

CIT!!

BUGH!!

"Allah, bundaa...."

Terbanting dengan darah seketika bercucuran dari tubuhnya, terhempas jauh dari tempat ia berdiri, terpental menubruk mobil lain yang melaju dan seketika menghentikan mobilnya, berguling-guling dan berhenti di treator jalan. Seketika bermandikan darah. semua orang yang ada di sana memekik histeris melihat kecelakaan itu.

Matanya semakin menghitam dan berkunang-kunang. Pendengarannya semakin mendengung dan terasa amat sangat sakit. Rintihan keluar dari bibir yang berdarah, terbatuk batuk mengeluarkan darah kental. Mengerjap dan masih sadar, mencoba membuka mata untuk mencari sosok yang sangat ia khawatirkan, "adek ...."

Tidak kuat, dia semakin terbatuk batuk. Suara langkah kaki dan jeritan orang orang terdengar meski samar. Tersenyum saat orang yang dia cari mendekat dan langsung bersimpuh di hadapannya. Ingin berkata namun sulit, hanya gumaman yang terdengar.

"Abang, ini adek. Abang.... Hiks.."

Kepalanya seperti di angkat, satu tetes air terasa di pipinya yang robek dan banyak goresan. Ingin mengusap air mata nakal yang keluar dari mata adiknya, namun, lemah, tangannya tidak berdaya dan tidak kuat.

"A-aba-ang ba-ik baik sajahhhh... Sttttt..." Terus meringis, memberat merenggut kesadarannya, "maaf....."

"CEPAT PANGGIL AMBULANS!!"

Mungkin memang sudah takdir tuhan, ingin membelikan roti dan susu untuk mengganjal rasa lapar adiknya. Tuhan berkata lain, sebelum ia memberikan roti dan susu itu, takdir yang tuhan telah rencanakan terjadi pada dirinya.

Sebuah truk dengan dengan laju yang cepat menabrak tubuh remaja SMP yang berniat baik membelikan adiknya makanan. Sekelebat, tidak bisa di hindari.

Rencana Tuhan tidak bisa diduga-duga.

....

"Maaf, pak, buk, tuhan berkehendak lain. Maaf, kami tidak bisa menyelamatkan nyawa anak bapak ibu. Kami minta maaf...." Kabar yang sangat menyakitkan itu keluar dari dokter paruh baya yang menangani anaknya.

"Kalian bisa melihatnya di dalam, kami permisi...." Dokter dan beberapa suster permisi dari sana meninggalkan keluarga korban yang menangis histeris.

Seketika, tangisan seorang ibu dan ayah terdengar menyayat hati. Mengeleng tidak percaya apa yang terjadi. Tadi.... Tadi dia baru saja minta di pelukan? Kenapa?.. kenapa sekarang sudah pergi?

Tuhan.....

Pintu ruangan UGD, unit gawat darurat itu terdobrak. Masuk kedalam dan seketika sekujur tubuh membeku saat mata berlinang basah itu melihat keatas brankar yang terdapat tubuh yang sudah kaku terselimuti kalian putih yang menutupi.

"Gak! Gak mungkin kan?" Hati seorang ibu itu sakit, amat sangat sakit melihat tubuh kaku sang anak. Menutup mulutnya dan berjalan gontay mendekati, "Abang sayang, jangan bercanda nak...." July bersimpuh tidak kuat menahan berat badannya. Dia sesegukan membekap mulutnya tidak percaya.

Hallo, Mr. Husband [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang