Seseorang memandang July dengan bibir berkedut, lucunya----batin orang itu. Dari tadi dia mengetuk pintu dan mengucapkan salam namun tidak ada jawaban, dan ternyata pemilik rumahnya sedang asik bernyanyi----konser dadakan sambil menjemur pakaian.
Orang itu mendekat, semakin mendekat mengikis jarak. Dengan senyum lebar yang terpatri diwajahnya, orang itu langsung-----
"Arrrggggggh!"
Terkejut, July menjerit dengan tangan refleksi membuang baju yang ingin dia jemur. Tangan kekar melilit pinggangnya, July memejamkan matanya dengan memberontak kuat.
Tangan kekar itu masih melilit pinggangnya, pemilik tangan itu masih betah memeluk dirinya. Saking betahnya bukannya melepaskan malah menyimpan dagu lancipnya dibahu kecil July.
July menahan nafas, sampai ingin kentut rasanya!
Tidak memberontak, hembusan nafas terasa hangat pas dileher July. Leher jenjang nan putih mulus itu merasakan hembusan nafas hangat yang menjalar.
"Dit, Lo gila main peluk peluk hah?! Kelaman jomblo Lo?!"
Sebenarnya tidak percaya, namun hanya Dito yang selalu usil, hanya tetangganya itu yang berani memeluk dirinya. Namun, dia ragu karena wangi parfum nya beda.
Ini wanginya parfum mahal, sedangkan Dito? Murah!
"Dito lepas?! Gue gak bisa gerak! Kenceng banget njir Lo meluk gue!"
"Lepas bebel, aing mau kentut!"
"DITO!----BAPAK OM MAS DUDA?!"
menjerit, melotot sampai bila mata itu seperti ingin keluar. melepaskan diri dari lilitan tangan kekar itu. Bulu kuduknya meremang, dia kira Dito ternyata duda!
"Kamu kenapa?"
"HEH! KENAPA LO PELUK PELUK GUE ANJING?!"
"Ngomongnya!" Reza melotot sangat, dia tidak suka calon istrinya berkata kasar.
Suara teriakan July terdengar sampai dalam, sampai sampai buk marwa dan syakila terbangun. Buk marwa mengambil syakila dan buru buru keluar.
"Ada apa ini?"
.
.
.Karena suara jeritan serta teriakan tadi, para tetangga berkumpul menyerbu rumah July. Takut ada apa apa yang terjadi, suara July tadi sangat kencang dan nyaring sampai sampai terdengar oleh tetangga.
Satu persatu tetangga bubar saat mendengar penjelasan yang terlontar dari bibir July, perempuan itu meringis malu cengengesan untuk menghilangkan rasa gugup dan malu.
Melihat lelaki yang berdiri disebelahnya dengan memangku anak gadisnya, July mendelik, menatap sinis lelakinya itu. Gara gara duda yang dengan lancangnya memeluk di dari belakang, jadinya gini. Malu dia sama tetangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hallo, Mr. Husband [Selesai]
Random[spin off 'menikah dengan CEO?' cerita sahabatnya Aya!] .... "Will you marry me?" Terdiam kaku dengan mulut menganga, ungkapan tadi membuat dirinya terkejut bukan main. Lelaki didepannya melamarnya? Sang duda melamarnya? "E-egh....." "Saya tidak men...