Suara cipratan air terdengar, gelak tawa yang mengudara. Senyuman lebar itu terpatri, dengan wajah berseri-seri juga penuh binaran. Tertawa bahagia, bermain bersama dengan keluarga.
"Ais, ais...." Memakaikan balon renang untuk Baby A, Reza terkikik saat sambil menggelituk ketek anaknya. Baby A tertawa hingga satu gigi yang baru tumbuhnya terlihat.
"Hahahaha, kaya Cepot, giginya nongol."
Tidak tahu maksud perkataan Daddy-nya, baby A tertawa saja mendengar guyonan ayahnya. "Dadadadd....."
Bibirnya monyong kedepan dengan bergetar "blulurururulrur....." Reza tergelak saat ludah anaknya itu menyembur seperti percikan air pada wajahnya.
"Daddy, balon renang punya baby B belum di pasang!" Syakila berteriak, menunjukan baby B yang masih stay duduk di baskom jemuran yang ukurannya sangat besar. Anak itu setia memegang baskom tempat baby B.
"Kila sini sayang, jagain duly A, Daddy mau masangin dulu balon renang ke baby B," syakila menurut, anak itu mendekati adiknya. Karena beby A sudah aman di pakaikan pelampung juga balon renang jadi Reza tidak takut dan khawatir. Syakila dengan baju renang pink bermotif nya mengajak adik pertamanya itu main.
Mereka berempat;. Reza, syakila, baby A dan baby B. Sedang bermain, akan berenang bersama. Di mana July? Perempuan tiga anak itu sedang mengunjungi saudaranya yang sakit, bersama buk marwa.
Jadilah, sekarang Reza di tugaskan untuk mengurus ketiga anaknya.
"Sudah selesai...." Baby B cekikikan dengan bertepuk tangan kecil. Anak itu merentangkan tangannya pada Reza untuk segera di turunkan kedalam kolam renang. Kakak kakaknya dari tadi sudah bermain air sedangkan dirinya hanya menunggu di baskom jemuran dengan lesunya "udah gak sabar, eum?" Mengangguk bertepuk tangan baby B mengangguk.
Bayi sepuluh bulan itu tertawa seneng saat di turunkan kedalam air. Kakinya berayun ayun bermain air sedangkan tangan kecilnya mengobok-obok air. Tak lupa juga, ekspresi serta bibirnya yang bergetar sampai ludahnya muncrat kemana mana "blulurururulrur...."
"Kila bawa A kesini dekat Daddy, jangan jauh jauh." Syakila menurut, membawa baby A mendekati Reza. Ketiga mendekat berenang bersama.
Reza tidak bisa berenang karena airnya hanya sebatas paha dari dia. Bagaimana bisa berenang orang Reza sangat tinggi. Itu kolam renang yang dia buat Reza khusus untuk anak anaknya, tempatnya ada di belakang rumah hampir bersebelahan denga kolam renang untuk orang dewasa, hanya terhalang gajebo kecil juga ayunan. Di rumah itu jadilah ada dua kolam renang yang ukurannya beda beda. Untuk dewasa sangat besar dan lebar dan untuk anak kecil hanya 1,5 meter dan panjang 2,5 meter dan tinggi 1/2 meter. Sengaja tidak besar karena katanya July takut anaknya capek bereneng menjelajahi kolam berenang yang besar, dan tentunya waspada juga takut tenggelam.
Reza kewalahan menjaga anak anaknya, berkali-kali menegur tapi tidak di dengarkan. Lagi lagi Reza menghela nafas terus mengejar-ngejar kedua bayi kembar yang berenangnya asal, hanya bermodal kaki yang di goyangkan dan tangan yang mengobok-obok air. Reza terkekeh melihat cara berenang kedua bayi kembarnya itu, lucu.
Satu kekanan satu ke kiri, satu ke depan satu ke belakang, bagaimana tidak capek coba Reza?
Beda dengan syakila, anak itu sudah lihai berenang, menyelam. Itu adalah hasil dari Reza yang mengajari syakila dengan tekun.
"Bukan gitu sayang, kaya gini; rentangkan tangannya, ayun perlahan, kakinya Ayun ayun juga." Reza menginstruksikan, dia berjongkok untuk memperaktikan. Baby A dan B saling pandang cengok. Dipikiran kedua mungkin, sedang apa Daddy kita? Bergitulah pikiran mereka, bertanya di pikiran masing-masing.
"Coba ayo...." Reza menyuruh anaknya mencoba. Bukannya mencoba kedua bayi kembar itu malah terdiam "loh, kok diem doang? Ayo coba, pelan pelan..." Mulai menggerakkan kaki dan tangannya, bayi kembar itu tidak menuruti gerakan dari Reza, malah menggerakkan kaki dan tangannya dengan asal, seperti tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hallo, Mr. Husband [Selesai]
Random[spin off 'menikah dengan CEO?' cerita sahabatnya Aya!] .... "Will you marry me?" Terdiam kaku dengan mulut menganga, ungkapan tadi membuat dirinya terkejut bukan main. Lelaki didepannya melamarnya? Sang duda melamarnya? "E-egh....." "Saya tidak men...