XVIII

621 131 5
                                        

Rosie yang sengaja meminta Jisella menurunkannya 500 meter sebelum tiba di gedung utama kini menikmati udara pagi dengan berjalan di trotoar. Meski masih pagi polusi terbilang banyak, namun senyum Rosie sama sekali tidak luntur di balik masker.

Rosie menikmati perjalanannya meski suasana cukup berbeda, biasanya saat di Sydney pejalan kaki banyak ia temui sepanjang jalan, namun di Jakarta hampir semuanya memilih berkendara.

Tinggal di Jakarta selama beberapa bulan membuatnya lebih memahami kota ini dengan baik, volume kemacetan ibu kota tak lagi membuatnya heran untuk berangkat lebih pagi setiap harinya.

Drrtt drrt!

Rosie merogoh blazernya saat ponselnya terasa bergetar, senyumnya semakin melebar mendapati sosok yang ia rindukan kini menelfonnya.

"Haii." sapa Rosie sambil melambai ke arah kamera.

"Selamat pagi kekasihku yang paling cantik."

"Kau sedang dalam perjalanan?"

"Ya, aku merindukan suasana berjalan menuju kantor."

"Kau menyukainya?"

"Tentu, meski sedikit berbeda dengan Sydney maupun Seoul, namun Jakarta juga tak kalah menyenangkan."

"Kau bahagia disana?"

"Tidak sepenuhnya, aku merindukanmu, Jimin-ah."

Terdengar tawa dari seberang sana, sosok Jimin berpakaian formal yang masih berada di rumahnya.

"Ada apa? Kau menjadi manis sekarang."

"Apa aku salah?"

"Tidak sayang, aku menyukainya."

"Kau belum berangkat?"

"Sebentar lagi, ku pikir aku harus menelfonmu sebelum bekerja agar aku mendapat kekuatan lebih."

"Kau semakin pintar menggoda para gadis."

"Aniya, aku melakukannya hanya untukmu."

"Terserah kau saja."

"Aigo gadisku yang cantik, merajuk padaku, hm?"

"Tidak, aku tiㅡ"

"ROSIE!" sapa Victor dari jarak yang cukup jauh.

Senyuman Rosie langsung pudar mendapati Victor yang melambai ke arahnya sambil tersenyum lebar.

"Siapa itu?"

"Temanku. Ku tutup dulu, bekerjalah dengan benar."

"Tentu saja, jaga kesehatanmu disana. Saranghae, Rosie-ya."

"Nado saranghae, Jimin-ah."

Tutt!!

"Selamat pagi." sapa Victor setelah tiba di hadapan Rosie.

"Pagi."

"Ada apa?" tanya Rosie yang Melihat Victor terus tersenyum ke arahnya.

"Tidak ada."

Rosie mendengus kesal kemudian melangkah masuk ke dalam gedung dengan Victor berjalan di sisi kanannya.

"Kau sudah sarapan?" tanya Victor.

"Sudah." jawab Rosie seadanya.

"Tidurmu nyenyak?"

"Ya."

"Minggumu menyenangkan?"

"Ya."

"Baguslah, aku senang mendengarnya."

[✓] PLUVIOPHILE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang