V

1K 209 13
                                        

Di sebuah restoran terbuka, 4 gadis tengah menikmati hidangannya sambil mengobrol santai. Jisella dan Rosie dengan ramyeonnya, Jane dengan gimbapnya, dan Lisa dengan jajangmyeonnya.

Hubungan pertemanan mereka sudah terjalin selama 10 tahun, bahkan Seoul juga menjadi awal pertemuan bagi mereka. Hanya saja seiring berjalannya waktu Rosie memilih kembali ke Sydney bersama Jisella sebagai manajernya, Lisa kembali ke Thailand dan Jane kembali ke New Zealand.

Ketiganya berkarir sebagai model, sedangkan Jisella yang digadang gadang memiliki visual lebih memonjol justru memilih mendirikan bisnis dibidang pangan, sedangkan perannya sebagai manajer Rosie itu hanya sampingan.

"Bukankah sudah lama kita tidak berkumpul seperti ini?"

"Kita terlalu sibuk dengan pekerjaan kita."

"Jane, apa kau masih menjalin hubungan dengan model asal Seoul itu?" tanya Rosie tiba tiba.

"Jongin maksudmu?"

"Siapa lagi."

Jane mengangguk mantap kemudian menyuapkan sepotong gimbap ke dalam mulutnya.

"Dia tipe idealku."

"3 tahun berlalu, setelah semua badai kalian masih bertahan dengan baik. Aku salut." ucap Rosie sambil tersenyum tipis.

"Mereka sama sama dewasa Rosie, itulah mengapa mereka bisa bertahan selama ini." sahut Jisella.

"Kau benar, eonnie."

"Rosie ku dengar dari Jisella eonnie kau memiliki partner pria yang menjengkelkan?" tanya Lisa setelah menguyah jajangmyeonnya.

Rosie mendelik kesal mendengar panggilan Lisa padanya,

"Aku lebih tua darimu!"

"Kita hanya berbeda satu bulan, jadi sesuka ku mau memanggilmu bagaimana." balas Lisa.

"Mengacalah Rosie, aku dan kau terpaut satu tahun tapi kau memanggilku Jane seharusnya eonnie."

"Terserah."

"Jadi siapa pria itu?" tanya Jane mulai kembali ke topik awal.

"Aku malas menyebut namanya."

"Waeyo?"

"Dia gila, angkuh dan menyebalkan. Bukankah begitu, eonnie?" tanya Rosie sambil menatap Jisella.

"Tidak, itu hanya perasaanmu."

Rosie berdecak kesal mendengar jawaban Jisella, ia kembali menatap Jane dan Lisa secara bergantian.

"Aku malas menceritakannya, yang pasti dia adalah pria yang angkuh dan menyebalkan."

"Apa dia tampan?"

"Yak! Maknae!" pekik Rosie sambil melotot ke arah Lisa.

"Apa? Aku hanya bertanya."

"Tidak, dia jelek." ketus Rosie.

Jisella tertawa kecil kemudian menggeleng  meralat jawaban Rosie,

"Namanya Victor, kalian tau Victor Dominic bukan?"

"APA?! JADI PARTNER ROSIE ADALAH VICTOR DOMINIC!?!" pekik Jane dan Lisa bersamaan.

"Tepat sekali."

"Ah betapa beruntungnya Rosie."

"Kau bilang betapa beruntungnya aku?! Bahkan aku sama sekali tak beruntung!" sungut Rosie setelah mendengar kalimat Jane.

[✓] PLUVIOPHILE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang