XLVI

375 114 5
                                    

Dentingan sendok dan garpu terdengar dalam ruang makan bernuansa mewah itu, meski duduk bersama namun merekaㅡ Andrew, Jisella, Jane, Rosie, dan Lisa hanya fokus pada santapan masing-masing. Tepat pada pukul 7 malam mereka memulai makan malam dan saat ini waktu menunjukkan pukul 19.09.

"Aku mendengar kabar bahwa David sudah keluar dari rumah sakit." Kata Andrew memecah keheningan.

Mendengar informasi yang Andrew berikan pun mereka memiliki reaksi yang berbeda, Rosie yang terkejut, Jisella yang biasa saja, dan Jane serta Lisa yang tak peduli dengan hal itu.

"Benarkah? Sejak kapan?" Tanya Rosie memastikan.

"Pagi tadi, sekitar pukul 9 pagi."

Keadaan kembali hening setelahnya, Andrew paham betul keempat gadis itu untuk saat ini mungkin merasa kurang nyaman dengan topik yang menyangkut keluarga Dominic.

"Ngomong-ngomong bagaimana pekerjaan kalian? Kalian berada di sini cukup lama, terutama kau Jane dan Lisa."

"Baik, paman. Hanya saja tiga hari lagi aku harus kembali ke Paris, karena aku harus menghadiri Paris fashion week." Jawab Jane.

"Aku sendiri akan kembali satu minggu lagi, aku akan ke Thailand. Daddy sebentar lagi akan berulang tahun, jadi aku ingin berkumpul bersama mereka." Sahut Lisa.

"Ah aku hampir melupakan hal itu, sudah lama aku tidak bertemu dengannya."

Lisa tersenyum kecil menanggapi Rosie, "Pergilah bersamaku jika kau mau."

"Ide bagus! Baiklah, aku ikut." Seru Rosie dengan semangat.

"Boleh 'kan, Paman?" Tanya Lisa memastikan, takut-takut Andrew memiliki rencana lain untuk menghabiskan waktunya bersama Rosie.

"Tentu saja, bersenang-senanglah."

"Bagaimana denganmu, Jisella?" Sambungnya.

"Sejauh ini bisnisku baik, Paman. Tapi sepertinya aku merindukan kampung halamanku, itu sebabnya aku akan ke Gyeonggi bersamaan dengan keberangkatan Lisa dan Rosie." Jawab Jisella seadanya.

"Sayang sekali, sepertinya rumah ini akan kembali sepi." Keluh Andrew yang merasa lebih senang saat ketiga gadis itu berada di rumah ini bersama putrinya.

"Kami akan sering berkunjung, Paman." Ucap Jane dengan mantap.

"Baiklah, aku percaya. Cepat habiskan makan malam kalian."

Setelah beberapa saat, Andrew menghabiskan makanannya lebih dulu. Namun, sejak dulu keluarga Bailey terbiasa dengan hidangan penutup, sehingga Andrew tak meninggalkan meja makan sebelum hidangan penutup disajikan.

Puding buah yang segar diletakkan ke atas meja oleh asisten rumah tangga yang sebentar lagi akan pulang, memang ia tak bekerja 24 jam.

"Ngomong-ngomong para pria kemarin sepertinya cukup tampan, apa tidak ada dari kalian yang tertarik dengan mereka?" Tanya Andrew.

"Ayolah, Pa. Jane itu sangat bucin dengan Jongin begitupun sebaliknya, sedangkan Lisa ku rasa seseorang memikat hatinya. Jisella? Entahlah, ku rasa dia tidak normal."

"Yak!" Pekik Jisella, kemudian tangannya tergerak mencubit Rosie yang duduk di sebelahnya.

"Aduh aduh, iya maaf."

Lisa tertawa puas melihatnya, begitupun Jane meski tak seheboh Lisa. "Aku tidak memiliki kekasih, hanya saja aku tertarik dengan salah satu temanku."

"Siapa?"

"Oh Sehun."

Rosie melotot kaget dan buru-buru menelan pudingnya meski ia belum sempat menguyahnya hingga halus.

[✓] PLUVIOPHILE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang