Andrew yang sedang berada di balkon rumah John menyeruput kopinya dengan santai. Meskipun malam ini bulan purnama menyorotkan sinarnya dengan terang, namun tak ada satu pun bintang yang terlihat.
"Tuan?"
Andrew menoleh saat John memanggilnya, ia meletakkan cangkir kopinya, kemudian mengode John untuk bergabung bersamanya.
"Ada apa?"
John yang ditanyai oleh Andrew, menggeleng samar sambil bersandar pada kursi.
"Tidak, ini sudah larut malam, mengapa Anda belum tidur?"
"Kau tau apa yang ku pikirkan, John."
"Semuanya sudah terbongkar, tuan."
"Aku tau itu akan terjadi, itu sebabnya aku menginap disini."
"Apa Rosie baik-baik saja, tuan?"
"Ya, dia putriku yang kuat."
John beralih menatap langit sambil berpikir apakah ia harus mempercayai Andrew atau tidak, bagaimana pun hal ini dapat membuat guncangan besar dalam hidup Rosie.
"Tuan, jika dari awal kau memang mengetahui bahwa Victor adalah putra David, juga Mr.Dave mengapa kau memilih diam dan membuat ini terjadi?"
Andrew tersenyum tipis saat memori tentang Tiffany terputar dalam benaknya.
"Tiffany, istriku yang cantik dan baik membutuhkan keadilan. Aku tau bahwa putriku dan juga Victor akan terkena imbasnya, tapi inilah hidup tidak ada yang tau bagaimana dunia bergerak."
"Kau pasti bingung tentang aku yang tidak suka bagaimana Rosie tumbuh dengan rasa dendam, tapi memilih membiarkan ini terjadi daripada aku menceritakannya pada Rosie. Benar, John?"
John mengangguk kikuk saat Andrew bertanya demikian,
"Ya, tuan."
"Aku ingat saat aku pergi bersama Rosie sekitar 13 tahun yang lalu ke Manchester. Saat itu aku dan Rosie akan meninggalkan makam, tapi seorang anak laki-laki menyusul kami dengan membawa gelang Rosie."
"Aku tau sejak awal, anak itu adalah Victor putra dari David Dominic yang tidak lain adalah orang yang menyebabkan kematian istriku."
"A-apa? Tapi bagaimana Anda tau?"
Andrew tersenyum tipis, kemudian kembali menyeruput kopinya sebelum kembali bersuara.
"Aku diam bukan berarti aku tidak mampu. Diamku mencari semua informasi dan peluang yang memungkinkan untukku."
"Dan Anda menemukan semua yang Anda inginkan?"
"Benar, aku mendapatkan semuanya."
"Lalu mengapa Anda tidak membawanya ke jalur hukum jika Anda memang mendapatkan semuanya? Ku pikir Anda pasti memiliki bukti yang kuat."
"Aku memiliki satu alasan untuk itu."
"Apa?"
"Karena aku yang akan menghukumnya, bukan hukum."
John menelan salivanya dengan gugup saat Andrew terlihat menyeramkan, biasanya Andrew terlihat hangat dan lembut, tapi malam ini seakan topeng Andrew sudah terbuka.
"Maksudmu?"
Andrew mengangguk, kemudian berdiri untuk mendekati pembatas balkon.
"Ya, membunuh atau dibunuh, aku akan berada dalam dua kata itu."
Saat John membuka mulutnya hendak bersuara, Andrew sudah lebih dulu menahannya.
"Aku belum selesai. Aku melarang Rosie untuk tumbuh dalam rasa dendam, tapi aku tidak melarang diriku untuk memiliki dendam."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] PLUVIOPHILE
FanfictionMenawan, kaya raya, dan terkenal. Hidup seakan begitu sempurna bagi Victor dan Rosie. Diliput media, wara-wiri di televisi, hingga didambakan banyak pihak untuk menjadi brand atas produknya telah mereka dapatkan. Namun, siapa sangka duka mendalam be...