Pagi-pagi sekali Rosie yang berniat berolahraga disekitar komplek bersama Kuma dan Lisa sedikit terlambat akibat drama antara Jisella dan Jane. Jisella yang ingin ikut, namun Jane yang tidak ingin ditinggalkan seorang diri. Setelah menunggu hampir 1 jam, Rosie memutuskan untuk pergi bersama Lisa dan Kuma yang baru-baru ini menempel pada Lisa. Sebenarnya Kuma adalah anjing milik Jane yang ia temukan di sekitaran situ dan berencana membawanya kembali ke Paris agar anjingnyaㅡ Kai memiliki teman.
Kembali ke Rosie dan Lisa, kedua gadis itu kini tengah berlari kecil dengan Kuma memimpin langkah mereka. Sebenarnya berlari pagi di musim dingin adalah hal yang buruk, namun namanya juga Rosie yang selalu keras kepala dengan apapun. Ia bersikeras ingin berolahraga dengan dalih menyegarkan pikirannya, akhirnya Lisa menawarkan diri untuk ikut agar Rosie tidak sendirian.
Ngomong-ngomong jika kalian bertanya bagaimana pekerjaan Rosie, maka jawabannya gadis itu hiatus dari dunia modeling. Bagaimana dengan Jane dan Lisa yang juga seorang model? Untuk saat ini keduanya masih aktif, namun tidak memiliki jadwal padat sehingga keduanya lebih leluasa. Sedangkan Jisella sendiri sering mengurus restorannya dari jarak jauh dan mempercayakan lapangan pada orang-orang kepercayaannya.
Perusahaan Andrew sempat mengalami down parah setelah kejadian lalu, di mana Rosie dan Andrew yang seharusnya menduduki posisi presdir sama-sama tak memiliki fokus untuk itu. Namun, keadaan mulai membaik sehingga Andrew kembali mengambil alih perusahaan mengingat ratusan orang masih bergantung padanya.
Untuk sesaat semuanya mulai kembali seperti semula, hanya saja tidak bagi Rosie. Rasanya ia baru saja menyelesaikan satu masalah, namun satu masalah baru muncul dan itu sukses membuatnya geram tak karu-karuan.
"Apa telingamu itu tidak berfungsi, huh?!" Sentak Lisa yang merasa kesal karena sejak tadi Rosie mengabaikannya.
Rosie yang baru sadar dari lamunannya lantas mengerjap beberapa kali dan menatap Lisa yang ada di sampingnya, "Ah maaf, ada apa?"
"Kita berhenti saja dulu." Ucapnya sambil memperlambat temponya.
Lisa menggendong Kuma dan berjalan lebih dulu menuju kedai yang masih tutup saat ini. Dengan lembut, ia mengelus bulu lembut milik Kuma dan mulai bertanya apa yang sebenarnya Rosie pikirkan.
"Tidakkah kau berpikir jika semuanya mulai membaik, kecuali aku dan Victor?"
Dahi Lisa mengernyit dalam, namun tak urung kepalanya mengangguk setuju. "Ya, sedikitnya begitu. Tapi mengapa kau berpikir demikian?"
Rosie menghela napasnya panjang dan memposisikan kakinya lurus dengan punggung bersandar pada dinding.
"Aku berpikir setelah ayahnya itu meminta maaf semuanya akan berakhir, tapi ternyata ini semua belum selesai. Lisa, aku tidak akan semarah ini jika yang membuat berita itu adalah orang lain, karena bagiku orang lain tidak akan pernah tau bagaimana keadaan aslinya. Tapi apa ini? Kekasihku sendiri yang menulisnya, dia yang menciptakan semuanya, sial ini membuatku gila."
"Sejujurnya aku tak terlalu terkejut dengan ini, sebelumnya aku pernah berpikir bahwa Victor pelakunya dan ternyata dugaanku benar. Hanya saja saat kau dan Jisella bercerita bagaimana kemarin Victor datang itu benar-benar membuatku muak, dia berteriak seperti itu seakan-akan dia tidak melakukan kesalahan sebelumnya."
Rosie tersenyum kecut dan mengambil alih Kuma dari pelukan Lisa, diusapnya bulu coklat gelap tersebut dengan lembut, "Sepertinya menjadi anjing itu lebih menyenangkan daripada menjadi manusia."
"Yak! Dasar Rosie Bodoh Bailey! Tuhan memberimu kehidupan tapi kau malah berkata demikian." Seru Lisa tak habis pikir.
Rosie meringis pelan menyadarinya, sesaat ekor matanya menangkap keberadaan gereja yang berada 200 meter dari tempatnya singgah.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] PLUVIOPHILE
FanfictionMenawan, kaya raya, dan terkenal. Hidup seakan begitu sempurna bagi Victor dan Rosie. Diliput media, wara-wiri di televisi, hingga didambakan banyak pihak untuk menjadi brand atas produknya telah mereka dapatkan. Namun, siapa sangka duka mendalam be...