Hari ini tidak ada jadwal pemotretan bagi Rosie, itu sebabnya gadis itu berencana untuk menghabiskan waktu di luar. Hari ini langit tampak mendung, hal itu mengingatkannya pada Victor. Rosie menggeleng kuat untuk menepis pikirannya kemudian mulai menginjak pedal gasnya meninggalkan rumah.
Selama perjalanan, sesekali Rosie bersenandung kecil mengikuti musik yang ia putar dalam mobilnya. Rosie tak memiliki daftar tempat yang akan ia kunjungi, karena yang terpenting adalah ia menikmati angin luar. Rosie cenderung tak nyaman berada di rumah, itu sebabnya ia sering pergi keluar.
Rosie menghentikan mobilnya di depan sebuah restoran cepat saji, ia melangkah ke dalam dan memesan beberapa menu. Setelah mendapat pesanannya, ia segera menyantapnya namun ingatannya perihal informasi yang Agust berikan justru mengganggunya.
"Apa dia sudah mendapatkan informasi lain?"
"Jika dia berhasil menemukan keluarga itu, apa yang harus ku lakukan?"
"Papa melarangku untuk membalaskan dendam atas kematian mama, namun bagaimana mungkin? Semua ini atas dasar kesalahpahaman, mama sama sekali tak bersalah namun bajingan itu berani memenggal kepala wanita tak bersalah tanpa mengetahui faktanya."
Rosie menghela napas kasar, rasa sakit yang selalu menggerogoti hatinya tak pernah berhenti hingga sekarang. Secara fisik ia sudah pulih, namun batinnya tidak. Ia tak sepenuhnya bangkit dan menerima kepergian ibunya, bagaimana pun ibunya tidak bersalah.
Melihat sosok ibunya dipenggal di depan matanya adalah mimpi buruk bagi anak manapun. Mendengar semua cerita dari sisi Andrew membuat Rosie terkejut bagaimana awal mula kejadian itu.
Bulan Maret, tahun 2006.
Andrew Bailey, seorang direktur di sebuah perusahaan yang bergerak dibidang jasa. Memiliki seorang istri dan juga seorang putri, kehidupannya harmonis dan tampak sempurna. Setiap kali ia kembali ke rumah setelah bekerja, ada sapaan lembut dari Tiffany juga panggilan bahagia dari putrinyaㅡ Rosie Bailey.
Seburuk apapun hari yang dihadapi Andrew, pria itu tak pernah membawanya ke dalam rumah. Tiffany dan Rosie harus selalu tersenyum. Sebagai imbasnya Andrew yang terbiasa menyimpan masalahnya sendiri lantas menjadi awal dari semuanya.
Andrew dikenal sebagai direktur yang jujur dan ramah. Para staff menyukai kerja Andrew yang cekatan namun teliti, begitu juga atasannya. Jake Smith, pemilik sekaligus orang yang menduduki posisi CEO dalam perusahaan tersebut selalu mengandalkan Andrew yang digadang gadang sebagai tangan kanannya.
Suatu ketika Jake termenung di ruangannya saat Andrew hendak memberikan laporan dari direktur lain yang sudah ia kemas dalam satu file, namun melihat atasannya yang tak seperti biasa lantas membuat Andrew merasa heran.
Hubungan Andrew dan Jake cukup dekat, dan Jake mempercayai Andrew, begitu pula sebaliknya. Meski awalnya merasa ragu, akhirnya Jake menceritakan hal yang menganggu pikirannya pada Andrew. Tanpa memotong, Andrew mendengarkan cerita Jake dengan baik.
Saat Jake sampai di akhir ceritanya, Andrew merasa terkejut dengan apa yang ia dengar. Jake menghamili seorang wanita berkebangsaan Inggris disaat istri sahnya tengah hamil tua. Yang lebih mengejutkan adalah wanita yang dihamili Jake juga sudah berkeluarga, memiliki seorang suami dan seorang putra berusia 6 tahun.
Meski Jake mencoba menjelaskan bahwa itu terjadi di luar kendalinya, tetap saja Andrew tak menyangka dengan apa yang dilakukan Jake. Bagaimana pun seluruh staff kantor tahu bahwa istri Jake melarang keras Jake meminum alkohol apalagi mengunjungi bar.
Andrew berusaha berada diposisi netral dan memberikan saran pada Jake bahwa sebagai pria Jake harus mengakui kesalahannya kepada istrinya, bagaimana pun reaksinya itu adalah akibat dari perbuatan Jake. Setelah mengakui kesalahannya pada istrinya, Andrew menyarakan Jake untuk menemui wanita itu juga keluarganya. Meskipun keduanya sama sama berkeluarga, namun anak yang tumbuh dirahim wanita itu adalah darah daging Jake.

KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] PLUVIOPHILE
FanfictionMenawan, kaya raya, dan terkenal. Hidup seakan begitu sempurna bagi Victor dan Rosie. Diliput media, wara-wiri di televisi, hingga didambakan banyak pihak untuk menjadi brand atas produknya telah mereka dapatkan. Namun, siapa sangka duka mendalam be...