XX

658 119 7
                                        

Agust bersama dua orang temannya tengah berada di dalam apartemen pribadi milik RM. Rap Monster atau RM, Hoseok, dan Agust adalah teman Agust sejak 6 tahun yang lalu. RM berasal dari Jerman, seorang anggota kepolisian Jerman yang terkenal cerdas. Sedangkan Hoseok adalah teman Agust yang berasal dari Gwangju, sama seperti RM Hoseok pun anggota kepolisian Seoul yang menjadi tangan kanan atasannya.

Memiliki teman yang berasal dari anggota kepolisian, tentu memudahkan Agust dalam menyelesaikan misinya. RM dan Hoseok pun tak merasa keberatan untuk itu. Setelah rencana yang Agust diskusikan bersama Hoseok di Seoul, keduanya menghubungi RM dan sepakat untuk bertemu di Manchester.

Satu bulan berada di Manchester, banyak kejadian telah mereka lalui. Termasuk bagaimana susahnya bagi mereka menemukan pembunuh bermarga Dominic. Meski rencana yang disusun sangatlah matang, namun tetap saja ada batu batu sandungan dalam jalan mereka. Misalnya saat Agust ketahuan mengintai rumah David dan berujung tangan kanannya tertembak.

Saat ini tak banyak yang bisa mereka lakukan, sejak aksi kejar kejaran antara Agust dan para penjaga rumah David membuat ketiganya dalam bahaya karena David tengah mencari identitas ketiganya, juga mengirim mata mata secara diam diam.

Ketiganya tentu mengetahui bagaimana pengaruh David, itu sebabnya selain mereka bertiga RM juga meminta anggotanya untuk ikut bergerak. Meretas sistem keamanan ditugaskan untuk RM, mengawasi setiap pergerakan juga rencana David adalah tugas Agust, sedangkan Hoseok bertugas untuk mengumpulkan bukti sebanyak banyaknya tentang kasus David.

"Dia memiliki koneksi dengan CIA, itu sebabnya dia bisa dengan mudah mendapatkan informasi." ucap Agust.

"Ya, namun Dewi Fortuna berpihak pada kita. Orang itu dihukum mati karena kasusnya yang terbilang berat." ucap Hoseok setelah menegak habis segelas wine.

"Itu akan menjadi celah bagi kita. Saat ini dia dalam rasa khawatir atas perlindungannya nanti, dia tidak lagi memiliki koneksi dengan siapapun dari CIA, itu artinya tidak ada lagi informasi, pengamanan, serta jaminan untuk dia baik baik saja." jelas RM.

"Tak ku sangka pria tua sepertinya sangat licik dalam bermain." Agust tersenyum miring menatap foto David di tangan kirinya.

"Dimana Amber dan putranya?" tanya Hoseok.

"Dia hidup bersama putranya di Switzerland, dia menikah lagi 3 tahun setelah kematian William." jelas Agust.

"Putranya tumbuh dengan baik?" tanya RM.

Agust mengangguk mantap, kemudian mengeluarkan ponselnya untuk mencari salah satu foto yang ada di galerinya.

"21 tahun, namanya Felix."

"Dia tampan dan cukup imut." komentar Hoseok saat Agust menunjukkan foto Felix.

"Apa Amber masih berkomunikasi dengan David?"

Agust meletakkan ponselnya, kemudian menatap RM yang juga menatapnya dengan serius.

"Tidak, David hanya adik iparnya. Meskipun David adalah paman dari putranya, namun Amber dan David jarang berkomunikasi apalagi untuk bertemu."

"Jadi Amber adalah kakak dan Ruby adalah adiknya? Apa Ruby menikah lebih dulu?" tanya Hoseok.

"Ya, Ruby menikah dengan David lebih dulu daripada Amber. Itu sebabnya kedua putra mereka terpaut usia yang cukup jauh."

"Victor putra dari Ruby, 'kan?"

"Ya, sialnya orang itu menjadi partner Rosie dalam pemotretan."

Agust menghela napas pasrah, kemudian bersandar pada sofa dengan mata tertutup lantas kembali membuka matanya saat RM menepuk pundaknya mengisyaratkan bahwa semuanya akan baik baik saja.

[✓] PLUVIOPHILE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang