[END-TERBIT] Get Married with Monster

8. Membuat Banyak Kenangan

Tilly bertekad selama tiga minggu sebelum Aiden berangkat berperang, ia akan membuat kenangan manis bersama Aiden. Perang itu 5 tahun, sangat lama, kan? Mereka akan bertemu kembali di umur 13 tahun.

Untuk membuat kenangan manis itu, ada beberapa cara yang sudah dia pikirkan.

Salah satunya dengan menghias kastil bersama Aiden dan seluruh pekerja, tujuan menghias Kastil tersebut untuk kedatangan Duke dan Duchess.

"Baik, ayo kita kerjakan sekarang!" teriak Tilly penuh semangat.

Ini adalah kesibukan baru bagi mereka semua. Ada yang membersihkan seluruh bagian kastil, menambah beberapa hiasan, memikirkan resep makanan pendamping teh yang baru.

"Astaga, biar saya yang membawanya, Nona!" Pemimpin ksatria, Demian, mencoba mengalihkan bawaan yang berada di tangan Tilly.

Tilly tersenyum, "Tidak berat."

"Berikan saja pada Demian, istri. Kemari dan bantu aku memasang beberapa hiasan!" Aiden memanggilnya.

Ah, jika itu alasannya, Tilly dengan senang hati setuju. "Baik!"

Setelah empat hari begitu sibuk, mereka akhirnya telah menyelesaikan segala keperluan.

Bahkan para koki telah menemukan tiga resep baru untuk makanan pendamping teh!

Itu luar biasa!

Namun ... Apa yang akan Tilly lakukan lagi sekarang?

Tidak, dia dalam bahaya. Belum ada rencana kedua setelah menghias kastil. Bagaimana ini?

"Ehm, Suami."

Aiden yang sibuk memakan kue dari Tilly, mendongak. "Ya?"

"Apa kau tidak ingin menghias lebih banyak kamar kita?"

Bodohnya, apa yang baru saja Tilly katakan? Menghias lagi, itu akan sangat membosankan!

"Tentu saja. Aku akan mengatakan pada Demian untuk izin libur berlatih selama beberapa hari!" Aiden begitu bersemangat, lebih dari ekspetasinya.

"Hmm ..." Tilly tersenyum, respon suaminya memuaskan. "Akan bagus jika kita sendiri yang membuat hiasannya."

"Seperti?"

"Seperti menggambar, lalu memasangnya dalam kaca. Kita juga akan membuat beberapa bentuk unik dari selembar kertas. Membuat kotak impian masa depan, itu akan sangat menyenangkan!"

"Kotak impian ... Masa depan?"

"Kita akan menulis keinginan kita untuk masa depan di sebuah kertas, lalu memasukkannya dalam kotak. Tidak boleh dibuka hingga dewasa!"

Mata Aiden berbinar terang, "Itu akan menyenangkan! Kita juga bisa mengukur tinggi di dinding, aku pastikan jika istri lebih pendek dariku."

"Heii," Tilly pura-pura cemberut. "Jangan mentang-mentang kau lebih tinggi dariku."

"Haha."

Menunggu apa lagi? Mereka segera berdiri dan mempersiapkan bahan yang diperlukan.

Menggambar, melipat kertas, mencari kotak dan pena.

"Apa yang akan kau gambar, suami?"

Aiden memiringkan kepalanya, berpikir keras. "Aku dan kau memakan kue di bawah pohon sebelah lapangan latihan?"

"Oh, itu bagus! Aku akan menggambar kita sedang... Mengukur tinggi badan."

"Tadi kau tidak setuju tentang itu, katanya aku mentang-mentang-"

Tilly mendengus, menyangkal ucapannya. "Kau memang tinggi, lebih tinggi dariku. Tapi hanya beberapa senti saja, selain itu kita hampir sama, oke."

"Baiklah, terserah."

"Kita benar-benar sama tinggi."

"Iya, istri."

"Aku serius, tinggi kita sama! Hei!"

Menghias kamar, tidur, mandi, makan di kamar, lalu pergi latihan, sedangkan Tilly membuat kue di dapur.

Rutinitas yang tak pernah membuatnya bosan.

Omong-omong, Tilly dan Aiden masih saling memandikan satu sama lain.
Tilly membantu menggosok tubuh Aiden, dan Aiden menggosok rambut lembut Tilly dengan sabun. Itu berjalan sampai hari ini.

Jadi tidak ada yang tahu tentang luka memar di tubuh Tilly kecuali Aiden.
Di balik semua keramahan para pekerja kastil, ada yang mengganjal. Mengapa mereka diam saja dan tidak mengobati luka memar Aiden?

Mengapa? Seharusnya mereka tahu, karena sebelum Tilly datang, yang mengurus Aiden adalah Lea.
Mereka seharusnya tahu jika Noel tak pernah menampakkan diri kecuali akhir minggu untuk memberi pelajaran.

Pelajaran Noel akan dilaksanakan besok, akhir minggu. Lalu tepat besok lusa, Duke dan Duchess akan datang.

Tilly harus melindungi suaminya, dia harus ikut pelajaran tata krama besok pagi.