"..... Nona, saya mohon-"
"Tidak, Sora. Dengan membebaskan para pelayan dari hukumannya, itu akan membuat mereka menyepelekan tugas."
Lea mendongak, "Tidak akan! Saya tidak akan menyepelekan tugas dari anda dan Tuan Muda!"
Tilly menyeringai, jemarinya bergerak satu sama lain. "Tidak menyepelekan? Lalu bagaimana bisa aku sampai terbangun tanpa kau di kamarku, Lea?"
"Aku bahkan sudah membunyikan bel pemanggil pelayan, namun tak ada yang kunjung datang. Sama saja kau sudah menghina majikanmu sendiri."
"Maafkan saya, Nona.."
"Huft.. Tolong bersihkan kamarku sekarang, aku harus pergi ke suatu tempat untuk menenangkan diri."
Hukuman apa yang harus dia berikan pada para pelayan?
Entah kenapa Tilly merasa sangat kesal, Julian seperti merebut seluruh haknya. Memang ini adalah pemikiran kekanak-kanakan, tetapi tatapan Julian tadi...
.... Tatapan itu begitu aneh.
***
"Boleh aku ikut?!"
"Tidak."
Tilly menarik jubah Aiden untuk masuk ke dalam kereta kuda, namun lagi-lagi Julian menghadangnya.
"Kenapa kalian berdua pergi bermain tanpa mengajakku?"
Aiden tersenyum, "Bukan bermain. Kami akan mengadakan kegiatan penting di Istana."
"Ya, dan aku mau ikut juga!"
Tilly sudah berada di dalam kereta dan duduk nyaman, kepalanya terlihat di sela-sela korden jendela kereta. "Nona, jangan anggap kepergian kami ke Istana sebagai main-main."
"Kalian mengajakku juga tidak apa-apa! Karena aku sudah sangat dekat dengan Kaisar- umh!" Julian menutup mulutnya sendiri.
"Lupakan.. L-lupakan yang baru saja aku katakan." Gadis itu melambaikan tangannya. "Baiklah, aku akan diam di Kastil dan menunggu kepulangan kalian!"
Aiden mengangguk, "Hak Kastil sekarang berada di tangan kepala ksatria, Demian."
"A-apa? Bukankah seharusnya itu Sora?" Julian memiringkan kepalanya.
"Karena permasalahan kemarin, saya masih belum bisa mempercayai beberapa pelayan."
"....Oke, t-tuan Aiden."
Kini kereta kuda bergerak menuju Istana, di kursi kusir terdapat dua ksatria terhebat yang salah satunya menjadi kusir itu sendiri.
Gratak gratak
"Suami..."
"Ya, Istri?"
"Tolong perbaiki posisi canggung ini...." Pipi Tilly memerah, dia berusaha mati-matian untuk menyembunyikan degupan kencangnya.
Kini Tilly berada di pangkuan Aiden, suaminya.
"Kenapa? Apakah Istri merasa pahaku tidak nyaman?"
'Ekh... Dia menyebut paha tanpa rasa canggung dan malu.'
"Bukan begitu, suami. Tetapi posisi ini begitu memalukan!"
Aiden terkekeh dan malah memeluk Tilly, mencium aroma segarnya. "Tapi kau nyaman, kan?"
"Uhmm... Y-ya."
"Kalau begitu aku tidak akan melepas istri dari pangkuanku."
"Suami... Ini mema-akh!"
Brakk!
Tiba-tiba kereta kuda miring ke samping sehingga mereka berdua hancur dari posisi mesranya.
Kening Tilly berdarah karena benturan yang luar biasa.
"Istri, keningmu...!" Aiden mendongakkan paksa wajah istrinya.
"Beraninya... Ada apa ini?!"
Tok tok tok
Salah satu ksatria, yang menjadi kusir, membuka pintu kereta. "Maafkan saya, Tuan Muda! Tiba-tiba ada pembunuh bayaran yang menyergap kereta!"
"Tck," Aiden memasang wajah dingin. "Beraninya mereka membuat istriku berdarah?"
"Suami, berhati-hati. Mereka terlihat seperti pembunuh bayaran profesional."
"Ya, tunggu di sini, Istri. Aku akan membunuh para pembunuh sialan itu!"
Kini Aiden dan dua ksatria beradu di depan kereta kuda, dan Tilly masih diam fi dalam kereta.
"Aih, kepalaku pusing."
Benturan tadi tidak main-main.
Terdengar suara dari area pertarungan, itu suara salah satu ksatria. "Oh, tidak! Tuan Muda, ksatria yang anda bawa adalah mata-mata kerajaan!"
Apa? Salah satu ksatria yang membantu Aiden di perang adalah seorang mata-mata?
Krieettt
Ksatria mata-mata itu membuka pintu kereta, dia tersenyum jahat menatap Tilly yang terduduk kaku di sana.
"Nona Kecil, anda harus pergi dari sini karena tidak bisa ikut ke Kerajaan!"
'Sial, sial, sial!'
"SUAMI!!!!!"
Tilly dibawa kabur oleh ksatria mata-mata, menjauh dari area kereta kuda, dan melayang entah kemana.
'Kaisar bangs*t, beraninya dia mengirim mata-mata ke Kastil kami? Ugh.. Mata-mata ini memberiku obat bius'
'Pusing... Mengan.. Tuk.. '
---------
Yo! Sorry kemarin aku tdk sempat membuka wattpad, huhu
Oiya, hari ini double update khusus buat seseorang!
Ini cuyy, special buat akun di atas! Bilang terima kasih sama dia ya 😗
KAMU SEDANG MEMBACA
[END-TERBIT] Get Married with Monster
FantasyPerjodohan Tilly dan Aiden adalah monokrom, bak air tenang hingga Julian datang. Tiba-tiba membuat Aiden mengusulkan proposal perceraian. Tilly dimabuk amarah, gadis itu yakin penyebabnya adalah Julian. Segala cara Tilly lakukan demi membunuh nyawa...