"Aku hanya seorang gadis kecil, tahu!" Tilly berteriak berusaha menyembunyikan ketakutannya.
"Tapi kau gadis gila sehingga aku harus mendengar suruhan dari Duchess untuk membunuhmu!"
Duchess itu menyuruh Noel membunuh gadis kecil seperti Tilly? Dia psikopat yang sebenarnya!
Noel mengeluarkan sebuah pisau dan carian aneh dari sakunya. Cairan itu ... tampak seperti sebuah racun.
Tilly memang pernah mati sekali, tapi bukan berarti dia tak takut kematian.
Rasa sakit di mana dia merasa raga dan jiwa ditarik paksa, lalu seolah ada cairan aneh yang melelehkan seluruh organ dalam tubuhnya.
Waktu eksekusi, besi tajam itu, jelas ada racun. Berwarna ungu pekat beraroma menyengit.
Ciri-ciri itu sama ... Dengan racun yang dibawa oleh Noel dalam wadah kaca kecil.
"Akan menyenangkan jika melihat gadis kecil mati berteriak kesakitan, kan? Racun ini akan membunuh dengan melelehkan seluruh organ dalam tubuhmu!"
Benar, ini racun yang sama!
"Tidak, jangan lakukan itu, Noel." Tilly berusaha tidak mengingat ingatan waktu eksekusi yang membuatnya gemetar hebat.
"Kau itu keras kepala, Nona kecil." Noel dengan cekatan mengoleskan cairan itu di pisau.
Tilly tak bisa lari ke mana pun karena berada di sudut ruangan dalam kastil, semua area telah diblokir oleh Noel.
Sesaat, jantung Tilly berdebar sangat kencang. Debaran ini begitu cepat persis saat ia berada di bawah besi tajam waktu eksekusi.
Tidak, tidak, jangan mengingat hal itu lagi atau kakinya akan lumpuh saking takutnya. Tilly harus kabur, harus!
Saat Noel bergerak mendekatkan pisau itu dengan cekatan, Tilly menunduk sehingga pisau itu meleset. Gadis kecil itu langsung berlari ke arah samping berusaha lepas dari jangkauannya.
Di sisi lain, Aiden datang dengan wajah berantakan dan nafas tersenggal. Ia terkejut melihat adegan yang terjadi di depan kedua mata, istri dalam bahaya!
"Mau ke mana kau?!" Noel melempar pisau itu ke arah Tilly dengan kekuatan penuh.
Crasss!
Untungnya, Tilly berhasil lari dan memeluk Aiden yang entah kenapa terdiam.
"I-istri?" Aiden masih terkejut, "Pipimu ... Pipimu tergores pisau! Berdarah!"
Badan Tilly juga tersentak, "Pipiku? Tidak mungkin, aku berhasil menghindari pisau itu ... ugh?"
Kepalanya tiba-tiba menjadi sangat pusing! Racunnya bekerja sangat cepat, persis saat hari eksekusinya.
Tubuh gadis kecil itu bergetar, "Suami, pelayan bernama Noel itu ... Adalah mata-mata Duchess, Ibumu."
Di sisi lain, Noel menggertakkan giginya tidak puas karena pisau yang meleset, "Nona kecil!"
Mereka berdua tak berdaya saat ini. Tilly yang berusaha menahan kesadarannya, dan Aiden gemetar mengingat seberapa buruknya Noel di masa lalu.
Juga, para pekerja kastil sibuk mengurusi Duke dan Duchess!
"Nona kecil, beraninya kau berlindung di balik tubuh berharga Tuan Muda!"
Dalam hati Tilly menyumpahi pria tua itu dengan seratus ribu kata kotor. Pelayan tua yang hanya bicara omong kosong.
Tapi satu hal yang disyukuri dalam situasi ini, Noel tak akan berani membunuh Aiden. Karena Aiden masih berguna bagi Duchess yang hingga kini belum memiliki anak.
Noel menunduk, menahan amarahnya, "Tuan Muda, mohon dengarkan penjelasan saya. Saya hanya ingin membantu Nona, yang memberi suruhan, untuk memotong rambutnya."
Alasan yang tidak masuk akal. Halo, apa Noel pikir Aiden sebodoh itu?
Aiden berusaha tenang, suaranya kasar dan menyeramkan karena menahan amarah juga, "Dengan sebuah pisau?"
"Itu ... Permintaan Nona Kecil juga, maksudku, Nona Muda. Permintaan beliau sendiri untuk menggunakan pisau. "
Tolong, Noel, jangan menggali kuburanmu sendiri dengan alasan super bodoh itu!
KAMU SEDANG MEMBACA
[END-TERBIT] Get Married with Monster
FantasyPerjodohan Tilly dan Aiden adalah monokrom, bak air tenang hingga Julian datang. Tiba-tiba membuat Aiden mengusulkan proposal perceraian. Tilly dimabuk amarah, gadis itu yakin penyebabnya adalah Julian. Segala cara Tilly lakukan demi membunuh nyawa...