"Bagaimana kalau kita bermain sedikit, dengan beradu kemampuan satu sama lain, Nona Emili? "
Emili tersentak, dia mengerutkan kening. "Apa maksud anda?"
"Karena saya ingin mencairkan suasana. Di sini, saya merasa sedikit canggung karena pertama kali mengikuti pesta teh, apalagi itu pesta teh dari Putri."
Tilly menoleh pada Putri Yelena, "Apakah boleh, Yang Mulia Putri?"
Yelena tersenyum dalam seolah telah menemukan mainan yang menarik. Mengangguk, "Dengan senang hati saya memberi kesempatan ini pada anda."
"Oh~ Sebuah kehormatan!" Tilly sumringah, "Jadi Nona Emili, kemampuan apa yang harus kita adu?"
Emili mengernyit lebih dalam, dia merasa dipermainkan oleh gadis kecil di depannya. Gadis yang baru saja memasuki dunia sosialita, gadis haram dan tidak dianggap oleh Marquis.
Pertama kali, kan? Dan dia masih kecil, bukankah akan sangat baik jika mereka beradu kemampuan tata krama?
Karena Emili sudah berada di dunia sosialita sekitar 3 tahun, itu adalah hal yang mudah!
"Saya ingin beradu kemampuan tata krama dengan Nona Tilly." Emili menyeringai.
"Hee... Baiklah, saya setuju. Apakah Nona tamu yang lain ingin ikut beradu?"
Para tamu menggeleng anggun seperti tidak peduli, tetapi tatapan mereka sangat bersemangat dan tertarik!
Bagaimana bisa mereka tidak tertarik?
Hei, ini adalah pertempuran antara putri kesayangan Baron Fernan dan anak haram Marquis Nystrom!
Bagaikan semut dan gajah sedang berkelahi, dan mereka tahu siapa yang akan kalah. Si semut, si putri haram.
Tilly akan kalah, itu pendapat mereka.
"Apa yang harus kita permainkan lebih dulu?" Tanya Emili.
"Sedekatnya saja, berhubung teh di depan kita... Bagaimana dengan etiket mengaduk teh?"
Mendengar jawaban Tilly, anak Baron menyeringai semakin dalam. "Mengaduk teh? Maksud anda dengan gula yang baru?"
"Benar!"
"Baiklah, dengan senang hati."
Emili meminta pelayan menuangkan teh baru ke dua cangkir, lalu segera gadis itu memasukkan gula yang berbentuk kotak kecil.
Tangan anggun Emili bergerak mengaduknya, ke depan, ke belakang, secara sangat teratur ibarat telah melakukan hal itu 100 tahun.
Sedikit informasi, mengaduk teh yang baik itu tidak menggunakan sendok yang diputar mengelilingi bagian dalam cangkir, ya!
Tetapi dengan sendok yang digerakkan ke depan, ke belakang.
'Itu benar, tapi terkesan sangat kaku'
Tilly juga mulai memasukkan gulanya, lalu mengangkat sendok, dan mengaduk.
Tangannya sangat lihai dan natural! Jika dibedakan dengan kemampuan Emili, Tilly jauh 5x lebih baik!
Para tamu mendelik melihat tangan mulus anak haram Marquis yang bergerak. Itu hanya mengaduk teh, tapi ... Kenapa sangat indah?
"Kemampuan anda sangat luar biasa, Nona Tilly." Yelena menyatukan kedua tangannya dan tersenyum.
Tilly juga ikut tersenyum, "Itu tidak terlalu, Tuan Putri."
"Hahaha, anda merendah.. "
Di sisi lain, Emili diam-diam menggigit kukunya.
Bagaimana? Bagaimana? Bagaimana bisa dia kalah dengan gadis kecil yang bahkan hanya anak haram tak berharga?!
Harga dirinya sudah turun, dia sangat malu dan kesal!
"Oh, Nona Emili. Untuk selanjutnya, bagaimana dengan etiket yang lain?" Tilly bertanya sopan.
Emili mengerutkan keningnya, gadis haram itu memang sudah mencurigakan saat memberi salam waktu pertama kali datang.
Salam itu ... Terlalu sempurna.
Baik, kalau begitu ia tidak bisa mengalahkannya di bidang tata krama. Emili mengakui kemampuannya.
"Tidak, jika hanya dalam tata krama akan cepat membosankan, Nona Tilly."
"Huuh, benar juga."
Emili menatapnya dalam, "Apa anda bisa menyulam?"
----------
Hoii kangen banget aku sama kalian, udah berapa hari ga update ya? Berhubung hari minggu, aku gassin double up, hehe!
Jadi selamat membaca episode selanjutnya, jangan lupa vote!
Oiya, aku udah post komentar ter-waw di feed instagram, pantengin!
KAMU SEDANG MEMBACA
[END-TERBIT] Get Married with Monster
FantasyPerjodohan Tilly dan Aiden adalah monokrom, bak air tenang hingga Julian datang. Tiba-tiba membuat Aiden mengusulkan proposal perceraian. Tilly dimabuk amarah, gadis itu yakin penyebabnya adalah Julian. Segala cara Tilly lakukan demi membunuh nyawa...