43. Julian Tidak Datang?

31.4K 5.3K 71
                                    

Tilly terus menarik Aiden hingga sampai di ujung ruangan.

"Hei, lepaskan aku, istri...!"

"Apa kau gila, suami? Kau hampir menyuruh ksatria mengeluarkan pedangnya di tengah-tengah pesta!"

Aiden tersentak, "Aku? Gila? Itu karena mereka merendahkanmu!"

"Ya, aku tahu! Tetapi kenapa kau tidak membiarkan mereka saja? Atau paling-paling, balas dengan perkataan tajam."

"Bagaimana bisa aku diam? Hatiku kesal saat mendengar itu. Dan rasanya bahkan lebih kesal, dari pada melihat monster kuda berkepala ular, tahu!" Aiden membuang pandangannya ke arah samping dengan cemberut.

Tilly memijit keningnya lelah, "Huft ... Kita hampir mati dieksekusi karena ini. Jika Count merasa tersinggung, bisa saja beliau mengadukan masalah ini ke Kaisar, dan kita terkena hukuman berat. Apalagi Count memiliki hubungan aneh dengan Kaisar."

"....." Aiden merenung sebentar, berdecak. "Ck, maaf."

"Kau juga, Demian. Kenapa masih menuruti permintaannya? Kau pasti tahu tentang hukuman yang akan datang, kan?"

Demian menunduk, "Saya harus menjunjung tinggi harga diri majikan saya."

".... Kalian ini benar-benar gila."

Hening menguasai suasana dalam beberapa waktu, pada akhirnya Aiden merasa bersalah melihat wajah kesal istrinya.

"Aku minta maaf, aku benar-benar bersalah, Istri." Lelaki itu maju dan berdiri tepat di hadapan Tilly, kedua alisnya menurun sedih.

'Aghh, betapa lucunya ...'

Tilly mengusap pipi Aiden dengan lembut, "Aku tidak akan bisa marah padamu. Sekarang ayo pergi, Tuan Rumah akan memunculkan diri tak lama lagi."

"Tuan Rumah? Count dan Countess?" Aiden menghentikan langkahnya.

"Iya, kemungkinan Julian juga."

"Bagaimana kalau kita berada di sini saja? Aku malas."

"Ti-dak bi-sa. Jangan menjadi kekanak-kanakan, ayo pergi."

Aiden mengangkat kedua bahunya sedikit lesu, cemberut, berjalan beriringan dengan istri cantiknya.

Mereka kembali ke aula pesta yang ramai, suasana tegang tadi telah ditenggelamkan oleh alunan melodi yang anggun dari para pemusik.

Dari arah tangga, sepasang suami istri datang dengan pakaian mewah. Mereka Count dan Countess, yang berhasil menarik banyak perhatian para bangsawan.

"Julian tidak ikut.." Tilly bergumam sambil mendongak sedikit, menatap sepasang tuan Rumah yang menuruni tangga.

Aiden terkekeh, "Cukup senang dengan itu, tetapi aneh juga."

"Benar, suami. Julian adalah putri Count satu-satunya, seharusnya beliau membawa Julian dalam pesta."

"Hanya ada tiga kemungkinan." Aiden mengambil cangkir berisi wine, "Julian sudah mati, Julian adalah anak haram, atau Julian memiliki hukuman berat sehingga tak diperbolehkan menghadiri pesta."

"Suami, kau minum?"

"Aku tidak akan minum."

Tilly memandangnya khawatir, "Jangan minum terlalu banyak,"

"Tentu, aku punya batasan diri."

Demian yang berada di belakang mereka tiba-tiba membuka pelan suaranya, "Kemungkinan Nona Julian tidak datang karena opsi ketiga dari Tuan Aiden, yaitu mendapat hukuman."

Aiden mengangguk, "Yahh ... Memang tidak mungkin untuk seorang gadis diberi tugas berat dalam jangka waktu dekat pesta besarnya, tidak ada berita Julian sudah mati juga."

"Anak haram? Jelas tidak mungkin."

"Duke Kecil, Nona Tilly," Count dan Countess datang menghampiri mereka.

"Ah .. " Tilly terkejut dan memperbaiki ekspresinya dalam sedetik, ia menunduk hormat. "Salam kepada Count dan Countess."

Count hanya mengangguk dingin.

"Aku tahu kalian pasti akan datang ke Pesta kecil ini, tetapi melihat kalian datang sekarang ... Membuatku sangat senang." Countess mengoceh ramah, berbeda dengan suaminya yang tak peduli.

Aiden tersenyum santai, "Kami yang seharusnya merasa senang karena telah diundang di pesta ini, Countess."

"Hihi, istri anda lumayan terkenal di dunia sosialita." Countess menunjuk Tilly dengan lembut. "Istri anda sangat pandai dalam tata krama. "

"Tentu saja saya tahu, saya bangga memiliki istri sepertinya."

Tilly mencubit pelan lengannya, "Suami!"

"Haha ... "

Count tiba-tiba memasuki pembicaraan, "Ayo pergi, istriku. Kita akan segera bertemu dengan Julian, dandanannya pasti sudah selesai."

'Julian...?'

[END-TERBIT] Get Married with MonsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang