56. Di dekat Kolam

26.3K 3.5K 30
                                    

Setelah kematian Duke Zionne dan Duchess yang melarikan diri, kini gelar tentu saja turun ke tangan Aiden.

Begitu juga Tilly, yang kini telah resmi menjadi Duchess Zionne.

Setelah pelantikan gelar, hidup Tilly sangatlah sibuk. Banyak catatan Duchy yang diberantakkan oleh Claudia, sang mantan Duchess.

Apalagi sang keluarga Marquis Nystrom yang mulai menjilat Tilly. Gadis itu berusaha mengabaikannya.

"Aku akan segera pergi ke Istana pangeran, kau mau ikut?" Tanya Aiden sambil memakai jubahnya.

"Tidak perlu, suami. Aku akan tetap di Kastil."

Aiden akan bertemu dengan kedua putra Kaisar secara diam-diam, tujuannya untuk membahas tentang kerajaan Barat dan hubungan Kaisar dengan Count.

Masih ingat? Putra mahkota Kekaisaran, Caesar Einer, yang pandai dalam berpedang. Lalu Ixion Einer, putra kedua, yang mendalami bidang sihir.

Mengapa marga mereka Einer? Bukankah seharusnya menggunakan marga Kekaisaran, Abigail?

Itu adalah tuntutan oleh sang Ratu yang kini telah meninggal dunia, beliau memaksa Kaisar dengan kekuatan yang dulu masih sangat berpengaruh.

Kekuatan yang lebih berpengaruh dari Kaisar itu sendiri.

Ixion Einer mengalah tentang tahta dan memberikan kepada sang kakak. Ixion juga turut membantu Caesar untuk menjadi Kaisar.

Dan Aiden, Duke of Zionne, juga turut membantu dan mendukung Caesar Einer menjadi Kaisar berikutnya.

Tilly mencium kening suaminya, "Pergilah, banyak yang harus aku urus di Kastil bersama Sora, si kepala pelayan."

Aiden mengangguk dan mulai melaju pergi menuju Istana Pangeran.

Kalau bisa jujur, sungguh, Tilly sangat lelah. Banyak dokumen yang diabaikan oleh mantan Duchess, ingin sekali ia memukul Claudia dengan tongkat kayu.

Tak peduli lebih tua siapa, Tilly sangat kesal.

Gadis itu membenarkan syalnya dan berbalik badan untuk masuk.

Ah, tentang Demian, ia dirawat di ruang kesehatan dengan sangat baik.

Ini salahnya karena menyuruh Demian memata-matai Count Cheldon, seharusnya ia menyuruh Demian untuk membawa seorang teman.

Demian yang telah ditangkap oleh Count, diserahkan ke pada Julian untuk disiksa. Namun saat persidangan kemarin, Count mengkhianati putrinya dan berkata kebohongan besar.

'Putri saya menyuruh ksatria hebat Cheldon untuk menangkap Demian dan menyiksanya, putri saya sedikit ada gangguan jiwa' , begitu katanya.

Julian sudah terdiam dalam penjara, miris.

"Sora,"

Wanita yang telah menjadi kepala pelayan sejak Tilly kecil, ia menunduk hormat dan bertanya, "Apakah anda akan kembali ke Kantor?"

"Tidak, aku ingin beristirahat. Aku akan berjalan-jalan ke Taman."

"Biarkan salah satu ksatria mengawal anda."

Tilly menggeleng, "Aku ingin sendiri."

Sora nampak ragu.

"Aku sudah membawa peledak sekali pakai jika ada masalah, aku mohon, ini perintah." Tilly mengangkat sebuah bola bom kecil.

Pada akhirnya Sora mengangguk, "Bagaimanapun Taman termasuk wilayah Kastil. Pasti ada ksatria yang berjaga, apalagi setelah kejadian yang mulia Duke."

"Benar, aku pergi dulu."

"Silakan hubungi saya jika anda membutuhkan sesuatu, Nyonya."

Panggilan yang berbeda, dari 'Nona' menjadi 'Nyonya'. Masih tidak nyaman sih, tapi cukup menyenangkan.

Seperti kembali pada kehidupan pertama.

Tilly menghirup udara sebanyak yang ia bisa, atmosfer taman sungguh damai.

Langkahnya terus melaju, melaju, pikiran yang mengalir tenang dengan angin sepoi-sepoi. Tanpa sadar, Tilly sampai di dekat sebuah Kolam.

Tempat kematian Duke.

"..... Lebih baik pergi."

Rasanya masih ngeri, bukan kematian Duke, tapi tatapan orang sekitar saat mereka menuduh Tilly.

Berbalik badan, berjalan kembali. Namun saat mau kembali, Tilly merasakan suara gemerisik dari belakang Kolam.

'Siapa?'

Ia mempercepat langkahnya, di belakang suara langkah kaki juga terdengar mengejar.

Diam-diam Tilly memegang bola bom kecil, berbalik badan, dan melemparnya.

Boom!

Suara ledakan cukup kencang membuat secara reflek Tilly menutup telinga.

"Uhuk, u-uhuk!"

Suara itu, bukankah?

Pria yang sudah nampak tua, tubuh kurus kering, rambut panjang berantakan, kumis tak dicukur.

Tapi, Tilly masih tahu betul siapa dia.

"... Noel?"

***

Hai, guys! Aku ada informasi menyenangkan 😢✊💥

Ada novel baruuuu😫❗Baunya sih, antara misteri, romantis, sama darah-darah gitu.

Seru, pokoknya pantengin aja, lihat di profilku, ya. Aku sudah up chapter openingnya, kok!

Akan update tanggal 1 juli, sampai tamat dalam sebulan. Updatenya tiap hariii

Kemungkinan, GMWM akan tamat barengan sama novel baru ituuuu✨

POKOKNYA LIHAT AJA DI PROFIL AKU, SEKALIAN FOLLOW, MAKASIEHHH

instagram : @nailanaii_hm

[END-TERBIT] Get Married with MonsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang