25. Kepulangan Aiden

51.1K 8.5K 975
                                    

"Apa? Suami sudah kembali?"

Tilly berlari menuju gerbang tanpa meletakkan baju jahitan di tangannya.

Kenapa? Kenapa suaminya pulang lebih dulu? Ini masih 2 bulan!

Jika seseorang pulang dari medan perang, hanya ada dua fakta. Pertama, perang telah usai. Kedua, seseorang itu telah gugur lebih dulu...

...Tidak mungkin suaminya gugur, apalagi Tilly telah merelakan uang saku seumur hidupnya demi botol obat.

Kriieeettt

Gerbang besar itu terbuka, nampak Aiden yang menaiki kuda di bagian paling depan. Rambut hitamnya berantakan, mata lelaki itu pun terlihat lelah.

"......"

Wajah yang sudah lama tak dilihat Tilly selama ini, akhirnya...

"Akhirnya... " Tilly berlari mendekati kuda Aiden.

Ah, tapi .... Ada seorang gadis duduk di pangkuan Demian. Gadis dengan rambut berwarna merah muda menggemaskan.

Rambut yang begitu familiar.

Langkah Tilly berhenti, 'Julian?'

Aiden... Membawanya ke Kastil, seperti masa lalu.

Tidak, tidak apa-apa. Saat ini Julian hanya akan tinggal beberapa hari di Kastil sebelum dijemput Count.

Tidak apa-apa...

"Hei, kenapa melamun?"

"U-uh?!" Tilly mengerjap beberapa kali, dia menatap bocah 9 tahun yang rasanya sudah lebih tinggi.

Aiden memang 9 tahun, namun memiliki fisik seperti bocah 11 tahun.

Grep!

Aiden memeluk istrinya tanpa menunggu apa pun lagi, pelukan itu semakin erat tatkala mulai mencium bau yang menyenangkan.

Bau yang selalu dia rindukan di medan perang.

".... Aku pulang."

Mata Tilly berkaca-kaca, dia memeluk balik suaminya. "Datang... Secepat ini, kenapa?"

"Aku-"

"Tunggu, ini... Luka?!" Tilly terkejut saat memegang lengan kiri Aiden, terdapat sayatan panjang dan lebar di sana, bahkan masih terlihat bekas jahitan.

Aiden mengeluarkan keringat dingin, "Luka karena perang, itu hal yang wajar."

"Tapi sebesar ini, ah.. Luka lagi? Di sini juga? Hei!!"

Demian turun sambil memegang tangan gadis mungil. "Apakah anda tahu? Tuan Muda sangat gila saat di perang, dia brutal membunuh musuhnya, bukan seperti anak lelaki 9 tahun!"

"Jadi luka ini... Karena itu," Tilly menatap lagi suaminya. "Kenapa melakukannya?"

"A-aku hanya ingin pulang lebih cepat."

"Tetapi perhatikan juga dirimu!" Tilly mendengus marah, dia menyodorkan baju yang baru saja dijahitnya.

Aiden menerima baju itu. "Apa ini? "

"Baju... Aku sendiri yang menjahitnya..."

"Oh, teri-"

"Wow!" Suara gadis lain datang, "Itu terlihat indah! Apa anda sendiri yang membuatnya?"

Tilly terkejut memandang Julian, perasaannya campur aduk. "Y-ya,"

Dia merasa takut, tetapi juga sedikit bersalah karena berusaha membunuhnya dulu, namun dia juga... Merasa marah.

Ini membuat Tilly mual.

"Suami, ayo masuk. Kau harus membersihkan tubuhmu, lalu aku akan membantu mengobati luka-luka itu."

"Oke, kita akan mandi ber-"

Julian lagi-lagi memotong ucapan Aiden. "Mengobati luka? Apakah anda bisa mengobati luka seseorang?"

Tilly membuang nafas, "Sedikit. Aku hanya akan memberikan beberapa pertolongan pertama, lalu melilit lukanya dengan perban."

"Jika tidak keberatan, saya bisa membantu anda!"

"Apa?"

"Eh? Saya memiliki sedikit sihir suci, sehingga dapat mengobati luka seperti itu dengan mudah! Hitung-hitung saya juga... Ingin berbalas budi karena Aiden telah menyelamatkan saya..."

Alis Tilly mengerut dalam melihat wajah malu-malu gadis di depannya, lalu juga... Dia memanggil suaminya dengan nama secara langsung?

Begitu dekat mereka?

"Kau..." Tilly tidak tahu harus memasang ekspresi seperti apa.

Julian mendongak semangat, "Ya?! Boleh, kan? Bagaimana pun, saya harus mendapat izin dari anda, pelayan Aiden..."

"Hah? Pelayan?"

"Uhm, Saya harus memiliki kesan bagus walau di depan pelayan seperti anda!"

-------

Aku padahal mau up episode 25 besok, tapi ga tahan sama komentar marah-marah gegara digantung 😭

Dasar jahat!!! Hati mungiel saya tergores karena komentar kalian ngamug-ngamug!!!

[END-TERBIT] Get Married with MonsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang