Hari puncaknya pun datang, hari ini, Aiden dan ksatria pilihan akan pergi ke medan perang.
Seluruh penghuni kastil berkumpul di taman dekat gerbang untuk perpisahan.
"Suami,"
"Iya?" Bocah 9 tahun yang sedikit lebih tinggi dari Tilly itu tersenyum.
"Jaga dirimu baik-baik." Tilly meremas jemari suaminya, "Jika kau kembali dengan satu gores luka, aku akan marah."
"Ahaha, jika seperti itu .... Aku tidak bisa menjamin, Istri."
Tilly memasang wajah mengancam. "Kenapa? Aku tahu kau adalah bocah kuat yang menggemaskan!"
"Baiklah, baik. Aku akan berusaha untuk tidak terluka, sebisa diriku."
Tilly merasa tak nyaman, karena dari perang ini, Aiden akan bertemu dengan Julian. Jujur saja perasaannya sangat cemas, bahkan kemarin ia tidak sanggup tertidur lelap.
"Jaga juga hatimu di medan perang nanti, tetap pikirkan aku dan seluruh kenangan yang telah kita buat walau belum genap setahun bertemu."
Aiden tertawa ringan, matanya terpaku menatap rambut emas yang bergoyang bersama angin kencang. "Itu adalah hal yang pasti ...."
"Tapi, jujur saja aku-masih ragu." gumam Tilly menggigit ujung jarinya. "Bagaimana jika kau menemukan gadis lain di sana? Apalagi aku tidak secantik gadis-gadis di luar sana."
"Tunggu-tunggu, Istri." Aiden menyela perkataannya segera. "Apa kau tidak percaya padaku?"
"Bukan begitu!"
"Jika kau percaya, jadi tenanglah. Aku tidak mungkin melirik gadis lain selain dirimu, Istri." ujar Aiden tegas.
'Tetapi kau akan bertemu dengan gadis pujaanmu .... '
"Ekhem, baik. Aku juga telah menyiapkan sesuatu untukmu dan untuk para ksatria lain." Tilly menepis pikiran buruknya sementara waktu.
"Apa?"
"Enam ribu botol obat, untuk berjaga-jaga jika kau terluka. Tenang saja, ini adalah obat tingkat terbaik!"
Wajah Aiden tercengang, "Enam ribu?"
"Uhm, pasti cukup kan?"
Aiden menggenggam kedua pundak kecil istrinya. Bocah itu cemas, takut-takut Tilly melakukan hal bodoh demi enam ribu botol obat. "I-istri, kau mendapat uang untuk membeli semua itu dari mana?"
"Uang saku ku dari Marquis untuk seumur hidup."
Ternyata pikiran Aiden benar, Tilly melakukan hal yang sangat bodoh. "Istri ...."
Tilly memeluk suaminya, "Aku akan merindukanmu."
"... Iya"
"Jangan lupakan aku."
"Iya."
"Jangan lupakan semua kenangan yang telah kita buat selama ini. "
"Iya."
"Suamiku, aku akan sangat rindu padamu ...."
Aiden merasa bajunya sedikit basah, istrinya menangis diam-diam. "Istri, aku tidak akan lama."
"Jangan terluka."
"Iya, Istri."
"Hiks, Jaga dirimu. Oke?"
"Kamu juga," memeluk lebih erat istrinya. "Jaga dirimu juga."
"Tentu."
Tilly telah mempersiapkan perasaannya dari jauh-jauh hari. Tetapi, ia masih tak sanggup berpisah dengan suaminya.
Ini terlalu menyesakkan.
"Dan ingat ini, Istriku. Kau sangat cantik di mataku. Aku tak akan melirik wanita lain, tidak ada yang secantik dirimu."
"......."
"Kalau begitu selamat tinggal, cantikku."
Jika begini, Tilly benar-benar takut tak akan sanggup berpisah dengannya.
***
"Bagaimana, Lea?"
"Tenang saja, Nona! Semuanya berjalan dengan lancar!"
Tepat 3 hari sesudah keberangkatan Aiden ke Medan Perang, dan Tilly tidak bisa tertidur lelap selama itu.
'Bagaimana aku bisa bertahan selama 4,5 tahun.. '
Tilly memberi perintah kepada Lea, untuk memanggil tukang kebun, penjual hiasan, mempekerjakan pelayan baru, dan lain-lain.
Mulai saat ini, dia akan mengurus seluruh urusan kastil. Sehingga saat suaminya kembali, dia akan terkejut dengan keindahan kastilnya!
Oh, dan Noel. Ia telah pergi dari kastil. Tilly sendiri kurang tahu apakah dia dibunuh, atau dipaksa keluar Kastil saat itu juga.
'Entahlah, tidak peduli. '
Keuangan Kastil berjalan sangat lancar, ternyata Duke dan Duchess tidak sepenuhnya mengacuhkan Aiden. Mereka memberi uang sebanyak 10.000 koin tiap bulan.
10.000 koin, itu uang yang tidak sedikit. Bagi Tilly, itu bahkan bisa digunakan untuk hidup hingga umur 25 tahun tanpa bekerja.
Tunggu saja, Aiden. Saat kau datang, semua sudut kastil ini akan sangat berbeda dan seperti baru!
----------
Hai, sorry telat update, TwT
Sebenernya cerita ini tuh update setiap hari, hehe, bahkan sebelumnya aku up 2 episode perhari.
Tapi aku sibuk urusan Sekolah sampai sekitar pertengahan Februari nanti! Oh, tenang aja, bakal aku sempatin update kok,
Sekali lagi, maaf ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
[END-TERBIT] Get Married with Monster
FantasyPerjodohan Tilly dan Aiden adalah monokrom, bak air tenang hingga Julian datang. Tiba-tiba membuat Aiden mengusulkan proposal perceraian. Tilly dimabuk amarah, gadis itu yakin penyebabnya adalah Julian. Segala cara Tilly lakukan demi membunuh nyawa...