5. Ayah

587 73 6
                                    




Ayah bilang hidup tanpa adanya cobaan itu tidak mungkin, pahit manisnya hidup memang perlu kita nikmati.

Cobaan selalu datang silih berganti, kita hanya bisa sabar dalam menjalaninya.

Sayang dan benci sudah menjadi rasa yang abadi dalam diri manusia.

Di benci oleh orang itu adalah hal biasa dalam hidup. Kita tidak boleh egois menginginkan semua manusia untuk selalu melihat kearah kita dan mencintai kita.

Ayah juga selalu bilang kepadaku untuk jangan pernah membalas kejahatan dengan kejahatan. Beliau adalah sosok berharga dalam hidupku, Ayah adalah cinta pertama ku.

Tapi ayah sendiri yang lebih dulu meninggalkan ku, ia pergi tanpa pamit.

Ayah selalu memberi nasihat padaku, ia selalu menyemangati ku, tapi kenapa ia yang lebih dulu meninggalkanku?

Disaat aku hampir menyerah dengan hidup, Ayah selalu berkata Bertahan ya? Ayah yakin, putri kecil ayah ini adalah anak yang paling kuat, paling cantik dan paling hebat

Setiap ia berkata seperti itu, aku hanya balas memeluknya. Sampai aku lupa untuk berkata Aku ingin, ayah juga bertahan.

Andai aku mengucapkan kalimat itu, apa ayah akan tetap pergi?

Ayah ku telah pergi
Dia, cinta pertama ku
Raja yang selalu melindungi putri kecilnya, kini telah tiada...

Ayah, aku rindu ayah
Putri kecil mu ini tidak sekuat itu..

Jika dulu alasan ku untuk tetap bertahan hidup adalah Ayah. Lantas setelah ayah pergi, apa tujuan ku untuk tetap hidup?

Gadis itu kini memejamkan matanya, ia menghirup udara segar di sore hari dengan hati tak karuan.

Sore ini, senja begitu indah.

Ia sangat menyukai senja, langit sore berwarna jingga mampu membuat setiap manusia terpesona.

Terpaan angin kini terasa begitu menyejukan kulit.

Meski jam sudah menunjukan pukul 5 sore lebih, tapi suasana sekolah itu tidak terlalu sepi.

Kini gadis itu tengah berdiri di pinggiran rooftop, lengannya di bentangkan seolah ia akan terbang.

Mata itu kini terbuka, ia melihat indahnya langit sore untuk terakhir kalinya.

Selamat tinggal dunia, Ayah maaf Cia menyerah.

Srettt.

Ia pikir badannya akan melayang, terjun bebas di udara.

Namun ia salah, tarikan tangan kini membuatnya kembali menapak ke bumi.

"LO GILA? KALAU MAU MATI JANGAN GINI CARANYA! INI NAMANYA CAPER, BEGO!" Gadis itu terkejut bukan main, ia menatap si lelaki dengan pandangan bingung

"Lo kalau mau bunuh diri, mending minum racun serangga di toilet sekalian" Ucapnya dengan nada dingin.

Lelaki dengan jaket kulit hitam legam itu kini bersedekap dada, ia menatap gadis yang ada di depannya kini dengan tatapan mengintimidasi

"Gue tau hidup emang gak mudah, tapi kalau lo mau bunuh diri seenggak nya pikirin orang di luar sana yang berjuang untuk hidup dengan penyakit yang mereka miliki, hidup emang gak gampang tapi bukan berarti kita bisa nyerah gitu aja"

Cia terdiam, kalimat itu kalimat yang pernah ayahnya ucapkan

Cia, hidup itu memang tidak mudah tapi bukan berarti kita bisa menyerah begitu saja

ZIVALICIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang