26. Jangan ambil dia

456 50 25
                                    

°
°
°
Kelima pria dengan berbagai ekspresi kini tengah duduk di ruang tengah dengan nuansa putih abu.

"Kita jadi ke rumah cakra?" Tanya Melvin dengan mata yang masih sibuk menatap layar ponsel.

"Eh tuan rumah. Diem dulu kenapa, nih pantat gue baru juga nyentuh kursi"

Melvin memutar bola matanya jengah mendengar penuturan Gavin yang menurutnya alay "Heh kurung batok, lo udah hampir 20 menit ya di rumah gue.."

Tangannya kini menunjuk satu toples kosong yang tadinya berisi cokelat "Tuh coklat satu toples aja udah abis sama lo sendiri! Sakit gigi baru tau rasa lo!"

Gavin mendelik, ia masa bodoh. Lengannya kembali mengambil satu toples kripik rasa balado.

Ian dan Raka yang malah asik bermain game, dengan mulut yang sibuk mengumpati satu sama lain "MUSUH LO DI DEPAN RAKA!"

"GAK KELIATAN ANYING"

"BUTA MATA LO!"

"FUCK! GUE KALAH ANJ- AHKKKK"

Ya ucapan Raka terhenti ketika Nathan dengan wajah lempeng andalannya menimpuk ia dengan bantal sofa

"Berisik!"

Okay Melvin sabar, tidak ada yang menjawab pertanyaan nya kecuali tadi Gavin.

Kini jemarinya menekan nomor dengan tulisan

cakra lempeng

Melvin menganga tak percaya, menatap layar ponselnya dengan dramatis.

"Kurang ajar nih anak!"

Namun bukan Melvin namanya kalau menyerah, dengan gencar kini ia malah beberapa kali menekan nomor cakra sampai si empu mengangkat nya.

Baru juga mulut Melvin akan mengucapkan salam.

Nada nyolot sudah terdengar di sebrang "apa?!"

Melvin terkekeh, mengganggu cakra adalah salah satu hobby nya "Lo di mana?"

"Jalan"

"Lo gak di rumah?"

"Tolol. Kalau gue di rumah gak mungkin sekarang gue lagi nyetir!"

Melvin mengangguk atas kebodohannya, namun detik berikutnya mata ia membelalak. Tadi apa katanya? Nyetir? CAKRA NYETIR? SAMBIL TELPONAN?

"LO NGAPAIN NYETIR SAMBIL TELPONAN EGE!"

Uhuk!

Ke empat sahabatnya terlonjak kaget, bahkan Gavin yang sedang asik mengunyah di samping Raka kini terbatuk karena suara Melvin begitu Menggelegar

"Kenapa sih vin?"

"Berisik Melvin!"

"Ada apa?"

"Ngagetin si anying! Keselek gue"

Melvin memberi gestur untuk para sahabat prik nya itu diam

Diem dulu ucapnya tanpa suara.

"Kan lo yang nelpon goblok!"

ZIVALICIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang