°
°
°
Mobil itu terparkir apik di parkiran sekolah. Carka berjalan di Koridor dengan lengan yang di masukan ke saku hoodie miliknya.Tersenyum tipis saat melihat wanita yang kemarin menemani ia melihat senja.
Zivalicia kini tengah berjalan tak jauh darinya. Gadis itu selalu saja menunduk.
Senyum cakra luntur saat Angel mendekati cia.
Dengan langkah tergesa Cakra kini menghampiri cia yang sebentar lagi mungkin akan di ganggu oleh Angel.
"Woy bis-"
Bruk.
"Bawa tas gue" Angel menatap cakra tak percaya. Matanya menajam karena omongannya terpotong oleh hadirnya laki laki yang seenak jidat melempari Cia tas.
"Lo tuh siapa sih? Gue belum selesai bicara sama si bisu. Lo main dateng nyerobot aja. Gak sopan tau gak!"
Cakra menatap Angel lamat, wajah datar nya ia pertahankan "Penting banget ngomongin sopan santun sama cewek yang gak tau etika kayak lo?" Pria itu berjalan begitu saja.
Berbalik "Dan lo.. " Tunjuk nya pada Cia yang sedari tadi menyaksikan percekcokan antara Angel dan Cakra
"Cepet bawa tas gue ke kelas. Gue tau lo gak budek"
Cia hanya menurut, lengannya kini di cekal oleh Angel yang menatapnya marah "Lo sekarang selamat. Tapi enggak buat kedepannya"
Tas cakra yang di pegangnya kini ia remat kuat.
Wajah Angel begitu memperlihatkan bahwa dia benar benar emosi.
Cia berjalan dengan tergesa menuju kelas.
Tapi ia harus bersyukur karena pagi ini ia selamat.
Meski cakra tidak memperlakukan nya sebaik saat sore kemarin.
........
"Woy bro!"
Sampai di kelas cakra langsung di sambut oleh cengiran oleh dari Melvin.
Raka menaikan sebelah alisnya bingung "Lo kesekolah gak bawa tas?"
Cakra berdecak, ia menoleh ke arah belakang. Dan menunjuk cia yang sedang membawa tasnya.
Mereka hanya mengangguk.
Gavin mengunyah snack rumput laut, lengannya yang belepotan oleh bumbu ia usap kan pada Ian yang tengah asik mabar dengan Melvin
Ian melotot "Bangsat. Gavin jorok banget anjir"
Gavin tertawa kecil, tak menghiraukan Ian yang terus mengumpati nya dengan wajah jijik. Pria itu menatap cakra yang kini tengah cosplay menjadi patung bersama Nathan "Lo punya babu baru ya?" Tunjuk nya pada Cia yang tengah asik memainkan ponsel.
Cia tak peduli, ia sibuk dengan dunianya sendiri.
Cakra tak merespon, ia enggan menanggapi Gavin si tukang ghibah
Brak!
Melvin menggebrak meja dengan penuh semangat. Membuat kelas mendadak hening. Atensi semua murid kini tertuju pada meja mereka "WOY GUYS! SEKARANG KITA BAKALAN JAMKOS SAMPAI JAM ISTIRAHAT. DIKARENAKAN KAN ISTRI KEPALA SEKOLAH MENINGGAL DUNIA"
semua murid bersorak heboh.
Mereka berjingkrak seperti orang gila
Bangsat kok pada seneng njir
Murid pada kurang ajar
Innalillahi wa Inalilahi rojiun.
Raka kini tersenyum lebar, ia mengepalkan kedua tangannya "Alhamdulillah"
KAMU SEDANG MEMBACA
ZIVALICIA
Romance. . . . . "Hujan dan Senja kini menjadi sesuatu yang berarti setelah saya mengenal kamu" -Cakra Seano davidsion Di bawah guyuran air hujan dan kilatan petir menyambar, kisah ini berakhir dengan pelukan hangat yang mengantar mereka pada keabadia...