°
°
°
"kardiomiopati.. ""kardiomiopati?"
Dokter mengangguk lesu, kemudian memberikan kertas hasil pemeriksaan pasien bernama Cakra Seano Davidson "Atau biasa di sebut lemah jantung.. "
"Lemah jantung atau kardiomiopati adalah kondisi yang terjadi ketika otot jantung melemah sehingga tidak dapat memompa darah ke seluruh tubuh dengan baik. Karena pasien masih berusia sangat muda bisa di pastikan penyakit ini muncul karena kelainan genetik. Bisa dari keturunan ayah, ibu, nenek, kakek dan lainnya" Jelas Dokter dengan name tag Galuh.
Chandra menatap nanar kertas yang ada di depannya, begitu pula sang istri "Ibu saya, yaitu neneknya Cakra mengidap penyakit tersebut... "
Manda mengusap pelan air mata yang mengalir di pipinya, ia kini memandang Dokter Galuh dengan tatapan berharap "Dok, apa Cakra bisa sembuh total?"
Dokter tersenyum tipis "Kita lakukan pengobatan yang terbaik ya bu? Namun jika untuk sembuh total, itu tidak bisa. Satu satunya cara agar Cakra bisa sembuh, yaitu mendapatkan donor jantung"
Ruangan dengan serba putih adalah hal yang pertama kali Cakra lihat. Matanya mengerjap, berusaha menyesuaikan cahaya yang masuk ke indra penglihatan nya.
"Puji Tuhan. Cakra sudah siuman.. " Telinganya menangkap samar samar suara Bunda yang kini berjalan ke arahnya.
Usapan lembut cakra rasakan, matanya menatap bunda yang kini tengah menangis, sembari mengusap pelan rambutnya "Ada yang sakit, sayang?"
Cakra menggeleng pelan. Badanya masih lemas.
Dokter Galuh, datang bersama Lucas di belakangnya.
"Cakra, Dokter periksa sebentar dulu ya?"
Cakra hanya diam, dokter Galuh tersenyum kecil. Meski respon cakra hanya diam, tapi itu membuat dokter Galuh sedikit lega. Karena biasanya Cakra akan mengusirnya, anak itu enggan untuk di obati.
Melepaskan dengan perlahan masker oksigen yang dikenakan "Sudah tidak sesak lagi?"
Cakra menggeleng, memandang keluar jendela yang sudah gelap gulita.
"Terimakasih dokter"
"Sudah tugas saya, kalau ada keluhan beritahu saya ya? Kalau begitu saya permisi"
Setelah pintu tertutup, Lucas kini berjalan mendekat ke arah adiknya "Kalau cakra mau sembuh, jangan pernah lupa minum dan bawa obatnya kemana pun cakra pergi"
"Gue lupa. Manusiawi"
"Cia di mana?"
Manda tersenyum kecil, ia masih senantiasa memandangi wajah putra bungsunya "Cia sudah siuman, kondisinya tidak terlalu buruk. Kamu membawa nya tepat waktu... "
"... Anak bunda hebat, bisa jadi penyelamat"
Lucas yang melihat adiknya ingin duduk, ia membantu. Kini punggung cakra bersandar pada bantalan "gue mau ketemu cia"
"Kamu masih lemas, cakra" Manda berujar pelan
Cakra mendengus tanda tak suka, Lucas melihat raut wajah adiknya yang kini cemberut "Besok aja, Cak. Sekarang sudah malam, cia juga sedang istirahat. Kamu tega ganggu dia?"
Cakra menggeleng, ia tak tega harus mengganggu waktu istirahat Cia. Mendengar cia sudah baik baik saja, rasanya cakra sudah sedikit lega.
Ceklek!
"Eh, nak Melvin.. "
"Malem, bunda.. " Karena Melvin dan cakra sudah berteman sejak kecil. Jadi bunda sudah sangat akrab dengan Melvin.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZIVALICIA
Romance. . . . . "Hujan dan Senja kini menjadi sesuatu yang berarti setelah saya mengenal kamu" -Cakra Seano davidsion Di bawah guyuran air hujan dan kilatan petir menyambar, kisah ini berakhir dengan pelukan hangat yang mengantar mereka pada keabadia...