Starley belum bisa mengucapkan apa-apa ketika melihat Mayla di depannya. Dia masih kaget menyadari kalau Mayla adalah dokter yang Damien panggil. Sekujur tubuh Starley terasa lemah seketika.
Mayla berkedip dengan bingung melihat Starley hanya terdiam dan menatapinya. Lalu tidak lama kemudian Starley dapat mendengar suara Damien dari belakangnya.
"Mayla, kau datang."
Starley menarik napasnya, mencoba mengontrol semua emosi yang terasa campur aduk sekarang.
"Halo, lama tidak bertemu, Mayla," jawab Starley dengan senyum kecil paksa.
"Senang bertemu denganmu lagi," seru Mayla dengan senyuman ramah yang terlihat tulus. Lalu ia melihat Damien yang masih memakai kemeja hitam yang robek.
"Luka apa lagi ini sekarang, Damien?" tanya Mayla sambil menghela napas. Lalu masuk kamar melewati Starley sambil membawa tas dokternya. Pelayan tadi yang mengantar Mayla juga sudah pergi.
Sedangkan Starley masih di pintu untuk beberapa detik. Dari perkataan Mayla, kelihatannya selama ini Mayla yang merawat luka-lukanya Damien.
"Pisau," jawab Damien singkat.
"Kau tahu, kau bisa menyerahkan misi-misi bahaya ke bawahanmu, kan. Kau itu pemilik M.I.A , kalau meninggal apa yang akan terjadi pada M.I.A," seru Mayla.
"Aku sudah menulis wasiat, akan ku berikan ke Dante," jawab Damien. Dante Mavros adalah adik Damien dan Dominic, juga putra ketiga keluarga Mavros.
"Dante? Dante yang selalu hilang-hilangan itu, dia bahkan tidak bisa menetap di satu kota selama satu bulan. Bagaimana mungkin dia mau mengambil alih M.I.A, Damien," jawab Mayla.
"Jika terpaksa, dia tidak punya pilihan lain," seru Damien santai. Mayla menggelengkan kepalanya seolah tidak percaya akan itu.
Setelah itu Damien duduk di kasur, Damien membuka kemejanya dan Mayla mulai membuka perban di bahu Damien. Starley menutup pintu dan akhirnya berjalan menuju sofa tidak jauh dari kasur Damien.
"Astaga, luka ini cukup dalam," seru Mayla. Lalu Mayla mulai mengobati luka Damien. Tapi Damien tidak mengatakan apa-apa, dia terlihat sangat tenang.
"Baru saja kau sembuh dari luka di kakimu, sekarang sudah mendapatkan luka baru," seru Mayla sambil mengobati luka Damien.
"Bukankah semakin banyak aku terluka, semakin banyak uang yang kau dapatkan," jawab Damien. Mayla hanya menatap Damien dengan tatapan, 'really?'
Setelah itu mereka berdua asyik mengobrol selama beberapa menit. Starley dilupakan, mereka mengobrol seolah tidak ada Starley di situ. Starley kembali lagi merasa seperti orang asing di situ. Starley sendiri pun tidak ingin repot-repot untuk mengikuti pembicaraan mereka. Starley membuka ponsel dan mencoba untuk tidak peduli.
Starley hanya ingin cepat-cepat pergi dari kamar ini. Mayla sepertinya baru mengingat kalau ada Starley di situ.
"Oh ya Starley, aku melihat kau menjadi hot topic di news," seru Mayla dengan penasaran.
Starley menatap Mayla sekarang, Damien hanya terdiam, dia tidak menatap Starley.
"Iya, itu benar," jawab Starley.
"Jadi ternyata kau seorang hacker, wow, kau hebat sekali Starley," puji Mayla dengan reaksi berlebihan. Well, di mata Starley berlebihan, karena Starley tidak menyukai wanita di depannya ini.
Starley hanya tersenyum palsu tanpa berkata terima kasih.
"Jadi, apakah Damien sudah selesai diobati?" tanya Starley akhirnya. Pertanyaan itu membuat Damien tertarik, karena akhirnya kali ini Damien menoleh ke arah Starley.
KAMU SEDANG MEMBACA
Damien's Possession ✔️ (Mavros Series #2)
Romance#2 Mavros Series | COMPLETED! LENGKAP DI WATTPAD! Ini bukanlah kisah fairy tale yang manis. Ini kisah tentang dua orang yang pernah memiliki masa lalu bersama. Dan sekarang terpaksa bekerjasama demi kepentingan masing-masing. Starley Bell, hacker...