Special Jungwon birthday 😍 jadi aku buat yang manis-manis~
Sepasang netra tajam bak elang itu memaku pandang pada sosok lelaki dengan sutera hijau pudar yang melekat pada tubuhnya. Terdapat simbol bunga matahari emas di kedua lengan atas, dada, serta punggungnya sebagai penanda bahwa dia adalah bagian dari keluarga kerajaan sekaligus suami dari Raja Park Jongseong, Pangeran Permaisuri Yang Jungwon.
Pita putih yang mengikat sebagian rambut Jungwon bergerak-gerak mengikuti arah angin. Begitu berhenti, panjangnya bisa mencapai pinggang orang dewasa. Delapan tahun pernikahan, Jongseong baru menyadari bahwa suaminya itu jarang mengenakan tusuk rambut kecuali pada acara resmi. Pita putih itu selalu menghiasi rambutnya.
Sosok Pangeran Permaisuri berhenti di tepi danau istana. Mengambil keranjang kecil, kemudian mulai memetik bunga yang tumbuh subur di sekelilingnya. Jungwon menumbuhkan sekaligus menumpas bunga-bunga itu untuk dia hanyutkan ke danau. Ingin Jongseong bertanya, alasan apa yang mendasari perbuatan suaminya itu? Namun, Jongseong merasa tidak punya hak untuk mencampuri urusannya sekalipun dia adalah suami sah Jungwon.
"Pangeran Permaisuri. Anda tampak tidak nyaman dengan syal itu. Mau saya bantu lepaskan?" tubuh Jongseong menegang tatkala mendengar penuturan salah satu dayang Jungwon.
"Tidak perlu. Terima kasih," jawab Jungwon singkat, tetapi dengan senyuman yang menghiasi wajahnya.
Jungwon menjaga martabatnya sebagai seorang Raja. Dia merahasiakan kejadian di makam dan bersikap seolah tidak terjadi apa-apa. Entah apa yang akan orang-orang istana pikirkan jika kabar ini sampai tersebar luas. Mungkin musuhnya akan semakin gencar mencari-cari kesalahan agar dapat menggulingkannya dari tahta. Jongseong memejamkan mata. Setelah itu ia menarik napas panjang.
Rasa bencinya yang terlalu tinggi membuat apapun yang Jungwon lakukan terlihat salah di mata Jongseong. Dan ia semakin meledak begitu Pangeran Permaisuri melakukan kesalahan fatal pada hari peringatan kematian Appanya. Jongseong bahkan sampai lepas kendali.
"Apa kata tabib istana?" tanya Jongseong pada dayang Lim. Dia sengaja memanggil dayang pribadi Jungwon secara diam-diam.
"Anda tidak perlu khawatir Baginda Raja. Lukanya akan segera sembuh. Akan tetapi ..." dayang Lim menggantung ucapannya.
Tatapan Jongseong berubah tajam. Alisnya menukik, "Dasar tidak becus. Kau bilang dia akan segera sembuh. Lantas mengapa ada kata 'tetapi' ? Kau mencoba mempermainkanku?!" nada Jongseong meninggi.
Dayang Lim menggeleng kukuh. Wanita itu kemudian membungkuk dalam, "Hamba tidak bermaksud demikian Baginda Raja. Hanya saja ... akhir-akhir ini Pangeran Permaisuri tampak sengaja menghindari Anda ..."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Shadow ; jaywon au
FanfictionPosisi Pangeran Permaisuri yang ia dapatkan ternyata berlandaskan alasan busuk. Jika memilih menjadi orang bodoh, Jungwon akan bersedia melepas gelar tersebut. Namun, Jungwon tidak akan mengambil jalan itu. Dia akan berusaha mempertahankan kedudukan...