Pada Majelis Rapat kali ini, Park Jongseong mengangkat Jung Sangwook sebagai Penasihat Raja yang baru. Dia adalah seorang sarjana cerdas di peringkat pertama pada Ujian Kerajaan beberapa tahun silam. Bakatnya luar biasa, pikirannya lurus dan jujur sehingga mendiang ayahnya, mendiang Raja Taehyung menempatkan Jung Sangwook pada keanggotaan Badan Sensor Kerajaan.
Tahun ini Jung Sangwook menginjak usia 32 tahun. Dia masih tergolong muda.
Pria itu dulunya merupakan kandidat kuat yang akan terpilih menjadi teman belajar Jongseong ketika Jongseong masih menjadi Putra Mahkota. Namun, pada akhirnya mendiang Raja Taehyung lebih memilih Lee Jeno ketimbang Jung Sangwook. Kini Ketika Lee Jeno pergi, dialah yang menempati posisi Penasihat.
Park Jongseong bersandar, matanya menatap bayangan Jung Sangwook yang jatuh tepat di depan kakinya. Saat ini, Jung Sangwook tengah berdiskusi bersama para pejabat lainnya mengenai permasalahan Tanah Penunjang, salah satunya adalah masalah wabah.
Mata Park Jongseong jatuh pada Sekretaris Utama, Kim Namjoon, "Jadi, kelompok pencari Rebung Duan Xu telah berhasil tiba di Sonjang. Apakah itu artinya ramuan berhasil dibuat?"
"Belum Yang Mulia, tetapi aku yakin saat ini mereka sedang membuatnya. Kita hanya perlu menunggu kabar," Kim Namjoon membungkuk.
"Tidak bisa ditunda lagi," Park Jongseong menghela napas, "Kita harus segera menemukan obat. Selain Sonjang, kota lain juga menunggu distribusi dan hasil resep obat dari Rebung Duan Xu."
Jung Sangwook berbalik menghadap Baginda Raja. Membungkukkan tubuhnya, dia lalu berkata, "Yang Mulia, alangkah baiknya jika kita segera mengatur dana dan mengalokasikan lebih banyak dana untuk pembelian bahan baku obat."
"Tidak setuju," bantah Menteri Peperangan, "Baginda Raja, Perbatasan Barat sedang dalam keadaan tidak stabil! Kita tidak tahu kapan Dinasti Song akan menyerang! Sekarang keadaan Tanah Penunjang merupakan santapan yang terlihat menggiurkan bagi mereka. Alangkah baiknya jika kita mengirimkan tentara tambahan ke Perbatasan Barat."
Tatapan Park Jongseong berubah tajam, "Tanah Penunjang memang terancam, tetapi kita tidak akan menjadi pihak yang memulai lebih dulu. Jika pihak Dinasti Song tahu bahwa aku mengizinkan kalian pergi ke Perbatasan, mereka tidak akan ragu lagi untuk menyerang kita."
Jung Sangwook, "Baginda Raja ingin menghindari peperangan sebisa mungkin. Mengirimkan tentara tambahan sama saja dengan memprovokasi. Itu merupakan pilihan bijak."
Park Jongseong memasang wajah cemberut. Menteri Peperangan yang merepotkan itu, dia memiliki nafsu buas pada pertempuran. Kas negara telah berkurang banyak untuk persoalan wabah. Peperangan yang pecah hanya akan semakin menipiskan uang. Jongseong tidak ingin memulai perang lebih dulu. Dia telah menegaskan hal ini pada Jenderal Lee Jongsuk.
Namun, jika pada akhirnya dinasti Song menyerang, Tanah Penunjang tidak punya pilihan selain melawan balik. Lee Jongsuk dan para prajuritnya sangat kompeten. Jongseong percaya pada kemampuan mereka.
Kim Jinseong bersuara rendah, "Jung Sangwook ... apakah orang ini benar-benar cocok untuk Baginda Raja? Bagaimana jika dia merupakan kerabat Jung Hoseok?"
"Berasal dari klan yang sama bukan berarti mereka memiliki hubungan dekat. Jung Sangwook dulunya adalah kandidat teman belajar Putra Mahkota. Jika Jung Hoseok memang kerabatnya, dia pasti akan membantunya," jelas Kim Namjoon.
Di bawah sana, Kim Jinseong terus mengawasi Jung Sangwook. Setiap apa yang laki-laki itu lakukan tidak luput dari cengkraman mata Kim Jinseong.
Kim Namjoon memahami pemikiran ayahnya, "Dia adalah Penasihat, tentu saja akan mendukung Baginda Raja. Mengapa ayah khawatir?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Shadow ; jaywon au
FanfictionPosisi Pangeran Permaisuri yang ia dapatkan ternyata berlandaskan alasan busuk. Jika memilih menjadi orang bodoh, Jungwon akan bersedia melepas gelar tersebut. Namun, Jungwon tidak akan mengambil jalan itu. Dia akan berusaha mempertahankan kedudukan...