65

1K 120 11
                                    

Sebelumnya, Jung Sangwook dan Paduka Agung telah membuat kesepakatan.

Untuk membuktikan bahwa dirinya layak berada di pihak Paduka Agung, Jung Sangwook harus membawa Pangeran Kedua pulang ke ibu kota dengan cara yang tidak mencurigakan.

Jung Sangwook diam-diam memahami bahwa alasan dibalik perintahnya ini adalah karena Paduka Agung ingin segera menikahkan putranya dengan keponakan Kementrian Perang. Pangeran Heeseung sudah terlalu lama menetap di Sonjang, Yang Mulia Paduka Agung tentu meras resah.

Berkat statusnya sebagai Penasihat, Jung Sangwook bebas berkeliaran di sekitar Baginda Raja. Hari itu, dia menghadiri pertemuan para petinggi masalah wabah dan dalam kesempatan tersebut, dia mengungkit tentang kepulangan Pangeran Heeseung.

Meskipun Baginda Raja tidak terlihat senang, tetapi Sekretaris Utama dan Pangeran Permaisuri memberikan respon positif. Pada akhirnya, Baginda Raja tidak memiliki pilihan selain mengeluarkan dekret untuk memerintahkan Pangeran Kedua kembali ke ibu kota.

Jung Sangwook merasa senang karena rencananya berjalan mulus. Namun, dia tidak pernah menyangka bahwa dia akan terjatuh ke dalam lubang di penghujung jalan.

Dan lubang itu digali sendiri oleh Yang Mulia Paduka Agung.

Pada hari ketika pendamping Na Jaehyun dimakamkan, aku memergokimu bicara diam-diam dengan mantan pejabat sialan itu. Kau anjing pesuruh Na Jaehyun! Bisa-bisanya mengharapkan kemurahan hatiku ketika Tuanmu sendirilah yang mempersulit aku dan putraku!

Cengkraman Jung Sangwook pada surat di tangannya menguat. Dengan marah, Jung Sangwook kemudian meremukkan surat di tangannya hingga tak berbentuk. Dia lalu melemparkan bola sampah itu ke dalam nyala api.

"Sejak awal, Paduka Agung telah mengetahui bahwa aku berhubungan dengan Na Jaehyun," Jung Sangwook tertawa sinis, "Dia tahu, tetapi berani memanfaatkanku! Sekarang setelah mendapatkan apa yang dia inginkan, dia meludahiku!"

Orang tua tidak tahu diri seperti ini, patut diberi pelajaran!

Jung Sangwook berkata pada pelayan kepercayaannya yang baru saja dia panggil, "Pergi bawakan surat milik Pangeran Heeseung. Setelah itu tentukan waktu yang cocok untuk membuatku seolah-olah tidak sengaja berpapasan dengan Baginda Raja."

Pelayan kepercayaannya terdiam sejenak sebelum bertanya, "Tuan berencana membocorkan  perasaan Pangeran Heeseung pada Baginda Raja?"

Jung Sangwook mengangguk, "Apa pendapatmu?"

"Pada dasarnya, surat dari Pangeran Heeseung secara pribadi ditujukan untuk Pangeran Permaisuri. Namun, Tuan sengaja menyembunyikan fakta ini terlalu lama. Baginda Raja mungkin akan marah padamu."

Tentu saja Baginda Raja akan marah, tetapi bukankah tanpa dirinya, Raja Jongseong tidak akan pernah mengetahui kebenaran ini? Entah sudah berapa lama sejak Pangeran Heeseung menyukai Pangeran Permaisuri, bahkan hal itu mungkin menjadi alasan terbesarnya dalam menunda-nunda pernikahan.

Memikirkan ini, Jung Sangwook melambaikan tangannya, "Menilai dari tempramennya, Baginda Raja tidak akan membuang-buang waktu untuk menyiksaku. Dia pasti langsung memikirkan seribu cara untuk mengirim Pangeran Heeseung ke neraka."

Pria berstatus Penasihat itu melanjutkan, "Nasib Pangeran Heeseung ditentukan dari apakah hari ini aku bisa berpapasan dengan Baginda Raja atau tidak."

•••

Tanah lembab memercik, meninggalkan jejak dangkal ketika diinjak. Park Jongseong dengan pakaian khusus latihannya, memukul sejumlah tongkat yang mendekat ke arahnya. Tenaganya begitu kuat hingga beberapa tongkat milik prajurit terlepas dari genggaman mereka.

The Shadow ; jaywon auTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang