Total ada sekitar lima belas orang yang tergabung dalam kelompok untuk mencari rebung Duan Xu. Jiurong Jaeyun sebelumnya telah memutuskan ke arah mana mereka akan pergi, jadi tujuan perjalanan mereka lebih mengerucut sehingga tidak memerlukan orang tambahan.
Di antara lima belas orang itu, enam di antaranya adalah pengawal kerajaan yang dikirim langsung oleh Baginda Raja untuk memastikan keselamatan dan keamanan semua orang.
Tadinya, Park Jongseong hanya mengirimkan tiga pengawal kerajaan. Namun, dia menambahkan beberapa orang lagi hingga totalnya menjadi genap enam orang.
Sebenarnya, kekuatan Pengawal Kerajaan tidak perlu ditanyakan lagi. Kekuatan satu orang Pengawal Kerajaan sama seperti membawa lima orang pasukan infanteri yang berada jauh di perbatasan sana. Mereka sangat kuat.
Kelompok yang terdiri dari tabib-tabib hebat dan Pengawal Kerajaan itu sudah melakukan perjalanan selama kurang lebih delapan hari. Semakin jauh, udara di sekitar mereka menjadi semakin dingin.
Di sekeliling mereka kini hanya ada pepohonan tinggi nan ramping. Kebanyakan dari mereka sudah kehilangan daunnya dan hanya terlihat batangnya saja. Sebagai gantinya, tanah sekitar tempat ini ditutupi oleh daun berwarna kecoklatan.
Pangeran Heeseung mengeratkan jubah berkerah bulu yang mengelilingi lehernya. Dia kedinginan dari ujung kepala sampai ujung kaki, padahal ini bukan musim dingin. Sudah bisa dipastikan bahwa tempat ini akan berkali-kali lipat lebih dingin saat musim dingin tiba.
Matanya lalu melirik ke arah Jiurong Jaeyun dan Penatua Jin Qiyan yang sama sekali tidak terpengaruh seolah-olah telah terbiasa.
Penatua Jin Qiyan yang merasakan tatapan Pangeran Heeseung kemudian menoleh, "Kusarankan agar Pangeran berlari sebentar untuk meningkatkan suhu tubuh."
Jiurong Jaeyun mengangguk, "Yang Mulia bisa menitipkan kudamu padaku!"
"Aku penasaran bagaimana Penatua bisa bertahan dalam kondisi seperti ini," Pangeran Heeseung mengusak ujung hidungnya yang memerah, "Begitu juga dengan Jaeyun."
"Sebenarnya suhu dingin di sini bukan apa-apa jika dibandingkan dengan suhu dingin di tempat asalku, jadi aku tidak begitu merasa kesulitan~"
Ujung mata Penatua Jin Qiyan berkedut ketika dia mendengar nada sombong Jiurong Jaeyun; takjub melihat ketidaksopanannya yang alami tanpa dibuat-buat.
Jiurong Jaeyun menuntun kudanya mendekat ke arah Heeseung. Tangan remaja itu bergerak membenarkan jubah yang dikenakan Pangeran Heeseung, "Apakah kau ingin memakai jubahku juga? Aku tidak masalah jika tanpa jubah."
"Tidak perlu, terima kasih," Pangeran Heeseung tersenyum, "Aku akan berlari sebentar mengikuti saran Penatua."
Laki-laki bermarga Park itu baru saja akan turun ketika dia mendengar seruan dari Pengawal Kerajaan yang berada di paling depan, "Siapa kau?! Berani sekali menghalangi jalan dari kami yang menerima titah langsung dari Baginda Raja!"
Seorang laki-laki tua berhenti di tengah-tengah, terlihat sengaja menghalangi jalan. Orang itu mengenakan jubah tudung berwarna putih. Di tangannya, ada tongkat kayu yang lebih tinggi dari tinggi badannya.
Ketika dia berbicara, janggut putih panjang disekitar mulutnya ikut bergerak.
"Aku datang untuk menjemput putraku," suara orangtua itu serak, tetapi nadanya terdengar mengancam, "Dia pergi dengan menipu appanya yang memiliki kelainan jiwa."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Shadow ; jaywon au
Fiksi PenggemarPosisi Pangeran Permaisuri yang ia dapatkan ternyata berlandaskan alasan busuk. Jika memilih menjadi orang bodoh, Jungwon akan bersedia melepas gelar tersebut. Namun, Jungwon tidak akan mengambil jalan itu. Dia akan berusaha mempertahankan kedudukan...