Setelah mendengar Damien berkata seperti itu, wajah Starley langsung terasa panas. Apa Starley cemburu? Oh dia tidak merasa dirinya cemburu. Mood Starley hanya rusak, ia sangat yakin dengan hal itu. Lalu sebuah suara muncul di kepala Starley.
Dan mood-mu selalu rusak ketika bertemu dengan Mayla.
Starley mendorong dada Damien, karena sekarang jarak di antara mereka sudah begitu dekat.
"Cemburu? Apa maksudmu cemburu?" tanya Starley langsung.
Walaupun Starley mendorong Damien, tapi tangan Damien sekarang masih di pinggang Starley. Alis Damien terangkat, tapi Starley dapat melihat mata Damien berkilat-kilat jahil, walaupun wajahnya tetap tenang.
"Kalau bukan cemburu, apa lagi namanya?" tanya Damien tertarik.
"Mood-ku sedang tidak enak hari ini, itu aja," jawab Starley. Damien mengangguk seolah mengerti ucapan Starley.
"Baiklah," jawab Damien. Starley menghela napas lega ketika Damien menerima jawaban itu. Tapi tiba-tiba Damien kembali bertanya.
"Jadi, kenapa kau cemburu?"
"Sudah ku katakan aku tidak cemburu! Untuk apa aku cemburu," jawab Starley jengkel.
"Aku tidak tahu, maka aku bertanya kepadamu sekarang ini," jawab Damien. Starley dapat melihat mata Damien berkilat jahil.
"Aku tidak cemburu, mood-ku hanya jelek hari ini."
"Terdengar sama aja bagiku," ucap Damien.
"Kau pernah berkata tidak akan membahas masa lalu lagi," seru Starley mengingatkan Damien.
"Dan aku tidak membahas masa lalu, kan? Aku bertanya tentang masa kini."
"Dan aku sudah menjawab pertanyaanmu. Jadi, bisakah kau lepaskan tanganmu," seru Starley. Karena tangan Damien sekarang masih melingkari pinggang Starley.
Damien menatap Starley sejenak, sebelum berkata.
"Bagaimana kalau aku tidak mau?" jawab Damien santai.
Starley menatap Damien tajam, lalu berkata, "kalau kau tidak melepaskan aku, aku tidak ingin bekerjasama denganmu."
Damien tersenyum miring kecil, ia geli melihat Starley seperti ini, dan akhirnya mau melepaskan tangannya dari pinggang Starley. Membuat Starley dapat bernapas lega, lalu Starley berjalan menjauh dari Damien dan menuju pintu kamar.
"Apa kau mau kabur sekarang, cupcake?" tanya Damien dari belakangnya.
"Aku tidak kabur! Sudah ku katakan aku ada kerjaan."
"Dan kerjaan apa itu?" tanya Damien. Starley menoleh ke arah Damien.
"Tidur cantik, ini jam tidur siang ku," ucap Starley tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Lalu keluar dari kamar Damien sambil membanting pintu kamar Damien
Dirinya tidak mungkin cemburu, dia sudah move on. Starley yakin dengan itu. Tapi jantung Starley masih berdebar-debar setelah keluar dari kamar Damien. Starley menarik napas sedalam-dalamnya.
Tenang Starley tenang. Batin Starley berbicara kepada dirinya sendiri.
***
Damien masih menatap pintu kamarnya sejenak di mana Starley sudah melarikan diri. Wanita itu memang memiliki ego yang tinggi dari dulu. Well, kecuali di ranjang, Starley benar-benar manis dan seperti candu baginya. Dan tadi, Damien tidak bisa menahan dirinya untuk tidak menggoda Starley.
KAMU SEDANG MEMBACA
Damien's Possession ✔️ (Mavros Series #2)
Romance#2 Mavros Series | COMPLETED! LENGKAP DI WATTPAD! Ini bukanlah kisah fairy tale yang manis. Ini kisah tentang dua orang yang pernah memiliki masa lalu bersama. Dan sekarang terpaksa bekerjasama demi kepentingan masing-masing. Starley Bell, hacker...