PL 4

7.9K 176 2
                                    

Pak hend seperti sangat menikmati dengan permainan kasar ini. Dia tidak memberikan ku sedikit jeda untuk mengambil nafas atau istirahat sebentar. Sampai akupun kekurangan nafas sampai memukul mukul lantai dia nampak tidak perduli denganku. Aku mencoba untuk mengambil nafas dari hidungku secara susah payah. Beberapa kali aku ingin muntah tapi pak hend tetap tidak perduli. Sampai mata ku juga mengeluarkan air mata pak hend tetap asyik memaksa aku menerima semua batang kontolnya.

Air liurku pun sudah banyak sekali keluar mengikuti irama sodokan pak hend. Hingga akhirnya aku yang benar benar tersendak karna pak hend memaksa kontolnya masuk semua dan kontol itu berdenyut denyut di dalam mulutku pak hend tetap memegangi kepalaku dengan kuat kuat kurasakan ada cairan yang keluar menyemprot bagian kerongkonganku. Ada sekitaran 7 semprotan cairan yang langsung masuk ke kerongkongan dan lambungku.

Aku masih menahan nafas sampai memukul kuat kuat lantai sebab pak hend memaksa aku melahap sampai pangkal kontolnya dan menahannya lama sampai semprotan terakhir.

Setelah pak hend ambruk duduk di sofa . Aku baru bisa mengambil nafas . Seperti orang yang ngos ngosan habis lari jauh aku terbatuk batuk. Dan perutku mual mual sejadi jadinya.

Aku langsung pergi ke kamar mandi aku muntah muntah disana namun ketika muntah itu tidak keluar apapun melainkan cairan putih kental seperti dahak.

Aku masih mengatur nafasku di dalam kamar mandi.

"Wan... Maafin papa ya" ucap pak hend berjalan menghampiriku

Ada sedikit rasa marah ku ke pak hend aku hampir mati karna kehabisan nafas. Tapi melihat pak hend yang memelukku sambil tersenyum rasa marah itu mulai meredam.

"Resiko kerjaan awan. Papa tidak salah . Papa sudah membayar mahal untuk wan . Jadi awan ngak boleh marah harus menerima semuanya."

"Tapi papa yang keterlaluan harus nya papa bisa ngertiin awan"

"Wan. Temeni papa mandi yuk. Papa ingin lebih dekat sama awan. Kita ngobrol santai sambil mandi di bathup ya"

"Maukan awan nemeni papa"

Aku hanya mengangguk.

Pak hend langsung mengalirkan air panas dan menuang sabun ke bathup sampai airnya hampir memenuhi bathup tersebut.

Pak hend tanpa malu melepas celana panjang dan kemeja menaruh ke ranjang untuk diambil  loundry besuk pagi.

Aku sangat takjub melihat postur tubuh pak hend pasti banyak sekali wanita atau pria yang jatuh cinta kepadanya. Tubuh yang ditumbuhi bulu di sekitar perutnya. Dan bulu di kemaluannya sangat rapih.

Aku nampak malu jujur saja tubuhku kecil dan tanpa bulu di bagian tertentu di tubuhku ini . Di sekitaran kemaluan ku juga hanya sedikit padahal usiaku sudah 20 tahun. Yang membuat aku tambah malu ukuran kontolku dibawah standart orang indonesia terlihat sangat kecil.

"Kenapa wan malu sama papa. Sini cepat tidak perlu ditutup begitu" ucap pak hend

"Awan malu punya awan hanya kecil"

"Tidak usah malu sama papa. Ayo cepat kesini"

Aku akhirnya masuk ke dalam bathup aku duduk di depan pak hend sambil membelakanginya. Pak hend memelukku dari belakang.

Aku selalu jatuh kepelukan pak hend saat pak hend memelukku seperti ini. Entah mengapa dalam posisi begini ada perasaan beda ditambah kami sedang telanjang bulat berdua. Kulit kami bergesekan tanpa penghalang apapun di dalam air.

Ya karna dalam posisi begini dan aku senderan di peluk pak hend. Aku bisa merasakan jantung pak hend berdetak cepat begitupun dengan jantungku. Baru pertama kali aku melakukan seperti ini.

REUPLOADER PAPAMU LELAKIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang