PL 32

2.6K 80 10
                                    

Saat aku tidur aku merasakan ada orang yang sengaja meniup-niup wajahku. Akupun terbangun dengan muka yang masih ngantuk kulihat papa sudah bangun dan senang memandang wajahku sambil senyum

"Papa ganggu orang tidur saja" ucapku

"Habisnya mama di bangunin susah. Padahal hari sudah malam"

Aku reflek melihat jam ternyata benar sudah pukul setengah sembilan.

"Papa sudah bangun dari tadi ?"

"Sudah setengah yang lalu papa ngelihatin mama tidur"

"Maa.. papa sudah kangen mama. papa sudah kepingin sudah ngak tahan lagi"

"Mama masih capek pa. Masih ngantuk"

"Ayolah ma.. sekali saja masa ngak mau" ucap pak hend sedikit cemberut.

"Mama mau cuci muka dulu sekalian mau turun untuk minum"

"Mama masih marah sama papa ya ? Masih belum percaya soal kejadian itu"

"Bisa jadi" ucapku sambil sambil berlalu ke kamar mandi.

Setelah cuci muka akupun berjalan untuk keluar kamar dan turun mengambil minuman. Aku senyum melihat papa yang hanya diam sambil menatap langit langit kamar.

"Orang kok ngak sabaran sama sekali" ucapku dalam hati.

Setelah sampai di dapur akupun mengambil dua gelas berisi air putih satu untukku satu lagi untuk papa. Entah mengapa aku merasa sangat haus kali ini. Aku meneguk 1 gelas air putih langsung dan mengisinya lagi.

Aku kembali ke atas setelah itu.
Saat aku kembali ke kamar papa kembali melirikku.

"Maafin papa ya maa sudah menyakiti hati mama... Papa janji tidak akan menyakiti mama lagi. Papa sudah memberi pelajaran untuk dia. Dia tidak akan mengganggu kita lagi"

"Heri dan papa sudah memberi pelajaran untuk dia"

Aku mendekat ke arah pak hend. Kini wajah kami saling berhadapan.

"Papa ini ngomong apa. Jadi atau tidak. Jadi orang kok tidak sabaran . Mama tadi memang beneran haus sampai minum 1 gelas langsung. Kalau ngak jadi ya sudah mama tidur lagi saja" ucapku sambil kembali pura pura tidur dan membelakangi papa.

"Ya jadi ma.. papa sudah menahan seminggu lebih . Memangnya mama ngak kangen sama papa?"

"Kan sudah ketemu kemarin juga tidur bareng"

"Maksut papa mama ngak kangen sama ini " ucap pak hend sambil menuntun tanganku mengesek gesek bagian kontol papa yang sudah mengeras sedari tadi.

Akupun membalikkan badanku. Tatapan sayu pak hend seoalah menghipnotis ku. Tanganku masih dipaksa untuk meremas bagian celana panjang pak hend yang mengembang.

"Maa... Boleh kan ?"

"Iya.. mama juga sudah kangen"

Pak hend langsung mendekat dan melumat bibirku.
Aku langsung membuka kancing kemeja pak hend juga dari atas sampai bawah tapi kemejanya belum di lepas. Akupu mencoba melepas celana panjang pak hend.

Pak hend melepas lumatannya dan menciumi leherku sambil melepas celana pendekku.

Tanpa sadar kami sudah sama sama telanjang.

"Papa sudah ngak tahan melihat tubuh mama seperti ini. Papa masukin ya ma"

Akupun hanya mengangguk.

Papa langsung jongkok  dan mengangkat kedua kakiku. Papa membasahi kontolnya dengan ludahnya sendiri dan mencoba untuk memainkan kepala kontolnya di sekitaran lubangku.

Aku yang sudah siap menerima kontol pak hend. Hanya bisa menggigit bibir bawahku.

Sekali hentakan pelan kontol pak hend masuk setengahnya di lubangku.

"Ahh....... Sssssttttt...... " Rintih pak hend pelan.

Papa sedikit membungkukkan badannya dan memasukkan kontolnya lebih dalam lagi sambil melumat bibirku lagi

Pak hend menggerakan pelan kontolnya keluar masuk lubangku sambil terus melumat bibirku.

"Ahhh... Papa sudah kangen ma... Ahh... Papa ingin menghamili mama ahh...."

"Kontol papa memang nikmat sekali.. ahh... Ayoo pa.. terus... Ahh... Bikin mama puas"

"Lubang mama juga sangat nikmat. Kontol papa serasa di jepit di sana ma.. ahh... Papa tidak akan pernah bosan menikmatinya. Papa cuma mau melakukan sama mama"

Kami sama sama saling menikmati hubungan badan ini. Ya seiring berjalannya waktu memang aku sudah tidak malu lagi untuk mengekspresikan kenikmatan ini.

"Seandainya mama bisa hamil dan melahirkan . Papa akan sangat bahagia sekali punya anak buah cinta kita ma.."

Dua puluh menit berlalu papa belum juga terlihat tanda tanda untuk keluar.
Sedangkan aku sendiri sudah keluar tadi.

Memang walau kami sering melakukan hubungan badan ini tapi menurut kami gaya misionari / clasic begini adalah gaya yang paling kami sukai dan sering kami lakukan . Bukan tanpa sebab sebenarnya. Menurut kami berdua gaya ini malah bikin feel sex yang kami lakukan menjadi lebih ngena di hati lebih terasa nikmat. Lebih menambah mood kami.  Bukan berarti kami hanya monoton saja kami juga sering ganti posisi. Tapi gaya clasic ini yang sering kami pakai.

Kami biaa lihat ekspresi masing masing pasangan saat bercinta. Ekspresi keenakan.
Yang diberikan oleh pasangannya.

Pak hend terus menyodokku kali ini sodokan begitu keras dan cepat. Menandakan pak hend sebentar lagi bakal sampai puncak kenikmatannya.

"Ahh... Ma.... Ahh... Papa mau keluar.....ahhh..... Papa sudah ngakk kuat lagi... Ahh... Terima benih papa di tubuh mama..."

Tak berapa lama pak hend langsung ambruk menindihku sambil menciumi leher ku.

"Makasih ya ma... Sudah mau melayani papa" ucapnya lirih sambil menikmati sisa sisa kenikmatannya dan mengatur nafas.

Aku merasakan berapa kali semburan pejuh pak hend di lubangku. Aku juga merasakan denyutan kontol pak hend disana.

"Iya pa sama sama. Mama juga selalu puas jika dengan permainan papa"

"Besuk papa cuti. Kalau boleh nanti malam atau pagi papa ingin membuat mama bahagia lagi" ucap pak hend sambil mencabut kontolnya dari lubangku.

Ada pejuh pak hend yang ikut keluar setelah kontol itu tercabut.

"Kita lihat nanti ya pa.. mama capek banget..

Kami kembali sama sama tertidur pakaian kami tadi entah dimana keberadaannya. Sebelum tidur papa langsung menutupi tubuh kami dengan selimut. Karna kami sama sama tidur dalam kondisi telanjanh bulat.

Pak hend memelukku dengan erat. Walau aku tahu kontol pak hend walau sudah keluar tapi tetap masih kokoh berdiri.

"Beruntungnya aku punya suami begini. Selain jago cari nafkah lahir. Tetapi juga jago memberi nafkah bathinku. "ucapku dalam hati.

Akhirnya kami tertidur dengan posisi kontol pak hend ditancapkan di lubangku lagi. Sampai terlepas dengan sendirinya.

Malam ini kami nikmati seperti malam pertama dalam kehidupan kami. Sebab sudah dapat restu dari ibuk.

Tiga kali sudah pak hend menumpahkan semua pejuhnya di dalam lubangku selama semalam ini. Aku sudah tidak punya tenaga walau hanya sekedar bangun untuk minum.
Tubuhku bener capek dan tak berdaya malam ini. Rasanya sakit semua ini alasan kenapa setiap aku melayani nafsu pak hend yang sedang fit bakal seperti ini. Pernah semalam aku melayani papa sampai 5 kali .

REUPLOADER PAPAMU LELAKIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang