REUPLOADER PAPAMU LELAKIKU

S.E HENDRAWAN POV IV

Setelah perjalanan bisnisku hari ini berakhir aku dan istriku langsung pulang ke kota kami mengingat jarak yang lumayan dekat.
Istriku tidur saat perjalanan pulang di mobil mungkin dia kecapekan setelah tadi siang kami ribut karna kecemburuan ku. Apalagi tadi siang aku memaksa dia untuk melayani ku. Aku melakukan ini semua sebab aku bener bener takut kehilangan dia.

Siapa juga sih yang tidak marah tidak cemburu istrinya dipegang pegang tangannya oleh laki laki lain. Mendapatkan perhatian lebih dari orang lain. Apalagi tepat di depan mataku. Yang membuat aku semakin marah saat itu. Ternyata laki laki itu yang membuat aku cemburu buta saat kami di bali. Orang ini yang membuat aku hampir saja membunuh istriku. Ditambah dia menceritakan apa saja yang dia lakukan saat di bali. Waktu itu aku sedang berkumpul dengan teman temanku sebagai perayaan aku bisa mendapatkan kontrak yang luar biasa dengan perusahaan yang sudah aku impikan.

Walau aku tahu mereka tidak melakukan hal yang di luar batas itu. Entah kenapa hatiku sakit hatiku seolah langsung terbakar cemburu. Mengetahui istriku dipantai sedang duduk berdua dengannya sambil minum kelapa muda. Ditambah mereka sempat berfoto bersama dan jalan jalan di tepi pantai. Tak hanya di situ saja mereka juga sempat untuk makan berdua dan istriku di antar kembali ke hotel.

Saat itu juga amarahku langsung meledak telingaku rasanya panas mendengarkan ocehan laki laki yang mungkin usianya sama sepertiku. Dan aku bisa menyimpulkan bahwa dia juga jatuh cinta kepada istriku. Tidak mungkin seorang laki laki mengingat kejadian yang di alaminya sedetail itu bahkan dia masih menyimpan foto saat bersama istriku.

Tanpa banyak bicara aku langsung mencengkeram jas nya. Maksutnya apa berani sekali memuji istri orang di depan suaminya. Harga diriku seperti di injak injak. Aku tidak perduli dengan perusahaan kecil miliknya . Walau berlimpah SDA yang dia miliki tapi aku bisa mencari yang lain bahkan perusahaan sekecil ini bisa saja aku beli tanpa harus berfikir panjang.

Aku tidak akan pernah mau menjalin kerjasama dengan perusahaan ini sampai kapanpun. Seandainya saja terjadi pasti dia akan sering untuk bertemu dengan istriku.
Walau aku tahu dia tidak setinggi dan setegap diriku namun kharisma dan wibawa nya juga nampak terpancar. Aku sendiri bisa merasakan. Lumayan tampan lah untuk seseorang di usia seperti kami.

Seandainya saja istriku tidak marah mungkin aku sudah menghajar laki laki itu. Aku bener bener takut jika istriku juga mencintai laki laki itu. Pertemuan awal mereka sangat membekas di hati masing masing. Sampai di homestay pun istriku marah dan aku mengancam seandainya istriku tidak mau melayaniku saat ini juga berarti dia juga menyimpan rasa yang sama dengan laki laki itu.

Namun kekhawatiranku baru sedikit mereda saat istriku mau melayaniku saat itu juga. Ya yang aku lakukan semata hanya ingin istriku selalu ingat dengan keperkasaanku diranjang. Aku ingin mendapat nilai plus di mata dia.

Jujur saja . Setelah kejadian ini aku merasa sedikit was was takut saja istriku berpindah ke lain hati. Aku masih menyimpan rasa cemburuku yang aku pendam. Bagaimanapun pasti masih banyak laki laki yang menyukai istriku.

Setelah sampai di kotaku kami segera pulang ke rumah kami. Namun aku hanya mampir sebentar sebab aku sudah seminggu lebih tidak pulang ke rumah utamaku. Bagaimanapun aku harus kesana. Apalagi aku masih punya anak. Masih punya tanggung jawab sebagai seorang papa.

Walau sebenarnya aku merasa sangat berat meninggalkan istriku sendiri di rumah. Kejadian tadi siang saat aku minta dilayani itu juga karna aku berpisah dengan nya beberapa hari. Kalau aku minta jatah saat ini mungkin akan di tolak oleh istriku karna capek.

Namun semua dugaan ku salah. Saat aku sedang duduk di sofa istriku langsung menghampiriku.

"Papa berapa hari di rumah utama?" Tanyanya