PL 14

3.6K 95 4
                                    

Aku hanya duduk bersama pak heri. Banyak orang lalu lalang di depanku. Ada yang sekedar menyapa memberikan hormat ada pula beberapa wanita yang nampak tidak suka denganku.

Wajar saja bagaimanapun pak hend adalah tipe pria idaman semua orang. Postur dan ketampanan serta harta yang melimpah jadi pujaan banyak orang. Tapi tidak denganku. Aku tidak menyukai pak hend karna hartanya. Yang aku suka dari dia adalah cara dia membahagiakan ku dengan perhatian nya. Ya walau di satu sisi pak hend mempunyai sifat temprament akut.

Aku dan pak her ngobrol banyak hal dari dimana aku kuliah . Tentang latar belakangku. tentang perusahaan perusahaan milik pak hend dan lain lain.
Mungkin kami sudah mengobrol lebih dari satu jam.

"Maa.. "sapa pak hend menghampiriku.

"Ada apa ini berduaan disini. Hahaha" canda pak hend

"Saya hanya ngobrol sebentar soal latar belakang awan. Dan perusahaan anda. "

"Tidak membicarakan tentang diriku kan ?"

"Ya hanya sedikit kisi kisi nya saja. Supaya awan tidak kaget dengan anda"

"Bagaimana her menurutmu setelah dirimu ketemu langsung dengan orangnya"

"Saya pastikan anda memilih orang yang tepat seperti awan. Untuk mendampingi anda."

"Baguslah kalau begitu aku percaya sama kamu"

"Saya mau menyapa yang lainnya juga . Silahkan anda duduk disini. Daritadi awan menunggu anda".

"Ok her. Makasih sudah menemani awan."

"Tidak masalah bagi saya. "

Pak heri pun langsung berdiri.

"Ok wan. Saya permisi dulu. Orang yang anda tunggu sudah datang saya tidak mau ganggu keharmonisan kalian"

Sebelum pak her pergi dia menepuk pundak pak hend.

"Jaga istri mu baik baik. Jangan kau ulangi lagi kesalahan mu seperti dulu sampai kau mau membunuhnya. Saya cukup yakin dia bisa membawamu kearah yang positif. Dia tidak seperti yang sudah sudah hanya menginginkan hartamu"

"Makasih her nasehatnya. Apa kau juga menyukai nya her ?"

"Jangan gila ya anda. Saya masih normal. Tapi jikalau dia seorang wanita seutuhnya saya rela membayar dengan gaji saya sebulan walau hanya semalam pun. Dia sangat manis"

Aku hanya diam dengan ucapan 2 laki laki di depanku. Pasti tidak jauh jauh dari pikiran mesum. Masalah sex.

"Aku sudah menduga kamu jarang sekali terlihat akrab dengan orang. Tapi dengan awan kau terlihat sangat akrab."

"Sudahlah . Aku mau menemui yang lain. Jangan pernah sia siakan orang seperti dia. Aku pergi dulu".

"Aku percayakan acara ini sama kamu her"

"Anda tenang saja. Serahkan semua sama saya. Nikmati liburan anda. Selamat berbulan madu.

"Mama dengar sendiri kan . Apa yang barusan heri bilang . Lelaki yang seperti heri saja sampai memuji mama. Padahal dia tipe orang yang sangat susah ditebak. Dan orang yg paling lurus dibandingkan yang lain"

"Mama tidak mau dengar pujian dari orang lain. Mama sudah punya suami"

"Mama masih betah di sini atau kita pulang. Nanti sore kita ke bandara untuk pergi berlibur sekalian bulan madu kita"

"Pulang saja paa . Semakin lama di sini semakin sakit kepala mama"

"Ya sudah ayok kita pulang"

Pak hend berjalan menggandengku sambil memainkan hpnya.

REUPLOADER PAPAMU LELAKIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang