PL 23

2.7K 84 11
                                    

HENDRAWAN POV

saat aku kerja di luar kota aku mempunyai firasat buruk. Aku selalu kepikiran sama istriku dirumah.

"Kenapa ya jadi ngak fokus begini. Selalu kepikiran mama. Ngak seperti bsanya begini" bathinku

Saat aku sudah kembali ke hotel aku segera menelpon awan. Aku mencoba menelpon ke nomer biasanya namun tidak diangkat. Kemudian aku menelpon nomer lamanya pun malah tidak aktif.

Pikiranku sudah tidak karuan saat itu beberapa kali di telpon juga tidak diangkat padahal berdering. Sedangkan awan sesibuk apapun dia kalau tidak kuliah selalu mau angkat telpon ku. Aku di buat tidak tenang dan panik.

Saat itu pula ada pesan masuk dengan nomer baru.

"Papa lagi apa. Aku kangen sama papa"

Aku langsung menelpon nomer itu.

"Halo.. ini siapa?"

"Papa sudah tidak kangen lagi sama aku ya . Padahal belum ada beberapa minggu ini papa main sama aku"

Aku hafal betul suara ini. Aku bisa menebak orangnya langsung

"Untuk apa kamu menghubungi ku lagi. Padahal sudah aku blokir. Kamu masih mau ganggu kehidupanku dengan awan. Kamu juga yang membuatku panas membuatku cemburu dan menyuruhku untuk membunuh awan"

"Maafkan aku pa. Aku pikir kejadian itu benar terjadi. Awan selingkuh"

"Mau apa lagi belum puas kamu selalu membuatku menderita?. Walau selama ini aku tidak pernah berani menyakitimu. Jangan harap untuk saat ini."

"Untuk saat ini aku tidak bohong pa.. aku punya foto awan sedang berduaan dengan laki laki aku yakin itu bukan papa"

"Jangan sekali kali lagi coba membongi papa"

"Rizal serius pa. Sekrang juga rizal kirim bukti buktinya kalau papa tidak percaya. Papa lihat dulu setelah itu papa boleh memutuskan sendiri"

Telpon itu langsung dimatikan. rizal langsung mengirimkan beberapa foto dan video.

Betapa kagetnya aku melihat awan yang tertidur di sebuah ranjang sedang di peluk oleh seorang laki laki. Aku tidak tahu siapa laki laki itu. Aku tidak mengenalnya. Laki laki itu memakai warna baju dan celana yang sama dengan milikku yang awan pilihkan dulu.
Ada beberapa foto laki laki itu melumat bibir awan dan awan seolah memejamkan matanya menikmati setiap lumatan sambil tangannya memegang leher dan pinggang laki laki itu. Ditambah lagi ada foto dimana awan sedang di tembak oleh laki laki itu persis seperti waktu denganku dulu tanpa melepas pakaian dan celananya apalagi dengan posisi berdiri awan menghadap ke tembok dan di peluk dari belakang laki laki itu dan masih banyak lagi foto fotonya

Melihat foto foto mesra itu api cemburu dan  emosi kemarahanku langsung terbakar. Selama ini aku kira awan orang yang baik. Tapi semua itu salah . Baru aku tinggal sebentar saja sudah jadi pelacur lagi. Sudah melayani laki laki lain. Aku segera menghubungi rizal lagi.

"Darimana kamu dapat kiriman itu"

"Itu tidak penting yang pasti awan sudah berselingkuh dari papa. Aku tidak bohongkan"

"Aku curiga kalau awan hanya di jebak" ucapku masih bisa berfikir rasional.

"Hahaha pa.. pa.. yang namanya pelacur tetap saja pelacur. Sifat aslinya mulai terlihat. Kalau papa berfikir seperti itu. Tidak mungkin di foto awan seolah menikmati moment itu. Saat di cium . Saat di tembak. Seolah dia menikmati seperti saat dengan papa. Kalau dijebak pasti mukanya ngak senang pasti berontak"

Apa yang dikatakan rizal ada benarnya juga. Emosi dan cemburuku yang sedikit mereda saat menyanggah ucapan rizal seakan terbakar kembali.

"Sudah aku mau mandi dulu. Mau nenangin diri."

REUPLOADER PAPAMU LELAKIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang