PL 8

6K 131 8
                                    

aku langsung mengambil hp pak hend. Saat aku membuka hp nya ternyata di sandi

"Pin nya ?"

"Coba saja kombinasi tanggal bulan tahun lahir mama"

Akupun kaget setengah mati baru aku coba 6 digit angka hp pak hend langsung terbuka.

"Sedalam itukah ?" Sindirku

Tapi pak hend tetap diam.

Akupun langsung menelpon supir. Untuk membelikan makan.

"Kalau pesen sekalian mama juga" ucapnya masih kesal

"Tolong belikan bubur ayam 2 untuk papa sekalian belikan jus alpukat 2 juga"

"Baik. Tunggu sebentar"

Telpon langsung di tutup.

"Eh iya lupa uangnya. Kira kira bawa ngak ya si supir" ucapku ketawa

"Ngak usah bingung dan dipikirkan mama meremehkan papa kalau berfikir seperti itu"

"Oooo begitu ... Sombong dan angkuh nya keluar kalau sama orang lain. Tapi kalau sama awan lembek seperti kerupuk kena air"

"Satu lagi pujian untuk papa"

Tak berapa lama supir itu masuk membawakan pesanan kami.

"Maaf tuan ini pesanan nya. Saya pamit dulu tunggu di depan"

"Ok makasih" ucapku

"Makan dulu ya pa". Ucapku sambil membuka bungkusan makanan dan minuman itu

Sesuap demi sesuap pak hend makan . Tanpa terasa bubur ayam itu sudah habis semua .

Akupun tersenyum ke arah pak hend. Begitupula pak hend.

"Minum jus nya biar segar badannya"

Pak hend mengangguk

Pak hend meneguk semua jus itu seketika. Akupun kaget.

"Ini orang sakit apa orang kelaparan."

"Dua duanya"

"Ya sudah papa istirahat lagi. Biar cepet sehat dan balik ke hotel. "

"Mama jangan tinggalin papa ya" ucapnya sambil memegang erat tanganku

"Iya tidak akan ninggalin"

"Janji ?"

Akupun hanya mengangguk.

Pak hend menggenggam tanganku erat erat. Sampai akhirnya dia tertidur
Aku pun juga merasa bersalah sebenarnya sebab karena kejadian tadi jadi seperti ini. Akupun membelai lembut kepala pak hend. Supaya pak hend semakin nyenyak tidur.

Pukul 8 malam dokter dan perawat masuk ke ruangan kami mengecheck kembali kondisi pak hend. Alhamdulillah suhu tubuh pak hend sudah kembali normal dan wajahnya tidak sepucat tadi. dokter mengijinkan pak hend pulang. Dan hanya di beri resep obat .

"Awan tinggal sebentar mau ambil vitamin dan ngurus administrasinya"

"Iya jangan lama lama ya ma. Pembayaran nya pakai saja kartu papa yang manapun pin nya semua sama seperti pin hp papa tadi"

"What ?...  Sejak kapan ?"

"Tidak perlu kaget seperti itu. Sudah sepantasnya semua ini jadi milik mama nanti"

"Serasa dongeng saja bagi awan"

"Kita tidak tahu rencana tuhan. Kalau rencana tuhan seperti ini tidak akan ada manusia yang bisa menolaknya"

Akhirnya akupun keluar dan mengurus kepulangan pak hend

10-15 menit lah semua nya sudah beres . Akupun langsung kembali ke ruangan pak hend

REUPLOADER PAPAMU LELAKIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang