PL 5

7.3K 131 3
                                    

"papa tidak ingin harga diri kamu di injak injak seperti itu. Sama saja dengan mereka menginjak injak harga diri papa"

"Se spesial itu kah awan untuk papa?"

"Jangan disalah artikan. Karna awan sedang bersama papa saat itu. Sedang kerja sama papa"

"Iya pa. Awan paham"

"Ya sudah awan sekarang tidur sudah malam . Mulai besuk akan ada supir dan mobil yang stanby di lobby hotel yang akan mengantar awan kemanapun awan mau. Awan bisa menghabiskan uang atau jalan jalan selagi papa kerja"

"Awan bukan tipe orang seperti itu pa. Lebih baik awan di hotel saja menunggu papa pulang kerja. Uangnya bisa di simpan bagi awan uang segitu sangat banyak bisa untuk beberapa bulan"

"Awan kan sudah punya minimarket . Tidak perlu takut uang habis. Setiap bulan akan ada keuntungan yang bakal masuk ke rekening awan yang papa kasih"

"Papa jangan bercanda"

"Papa tidak akan pernah bercanda . Besuk siang pasti akan ada orang yang datang meminta tanda tangan mu. Untuk kepemilikannya"

Pak hend masih sibuk dengan hp yang ada di tangannya sambil bersender di sandaran tempat tidur.

"Papa terlalu berlebihan sama awan. Awan bukan siapa siapa papa. Tapi papa memberikan banyak sekali hadiah kepada awan"

"Katanya awan ingin jadi orang kaya ? Ingin beli ini itu"

"Iya memang benar tapi bukan seperti ini caranya pa. Awan ingin semua itu dari keringat hasil kerja awan sendiri"

"Itu kan juga hasil kerja awan karna menemani papa kerja disini. Kan sudah papa bilang awan disini itu kerja bukan untuk yang lain"

"Kerja apanya awan disini hanya rebahan setiap hari"

"Kerjanya awan hanya menemani papa. Hanya support papa disini"

Perdebatan terus terjadi diantara kami berdua. Pak hend selalu punya cara atau alasan untuk memberikan aku sesuatu. Mana ada pekerjaan seperti ini di dunia. Hanya tidur rebahan di gaji . Apakah seperti ini kelakuan orang yang sudah punya banyak uang. Dan mereka bingung untuk menghabiskan uang mereka sehingga hal hal konyol seperti ini mereka lakukan

"Apa yang sebenarnya papa inginkan dari awan ? Nyawa awan atau kesucian awan ? Kalau memang papa ingin kesucian awan papa ingin meniduri awan . Ayok kita lakukan malam ini"

Pak hend hanya tersenyum kepadaku.

"Belum saat nya wan. Papa belum siap dan belum pantas. Papa hanya minta kamu temeni papa disini sampai pekerjaan papa selesai saja. Dan kalaupun kamu ingin menemani tidur papa disini papa akan sangat senang. Hanya sebatas tidur dan memelukmu saja. Papa janji tidak lebih dari itu."

Aku semakin di buat bingung sama pak hend. Sebenarnya apa faedah ku disini. Kalau hanya menemani seperti ini kan bisa saja dia menyewa orang lain malah bisa gonta ganti orang untuk dia tiduri.

"Awan mau nemeni papa tidur disini. Percaya sama papa hanya sebatas tidur dan memeluk awan saja"

"Kalaupun lebih awan sudah siap " jawabku sambil mendekat ke pak hend

Pak hend hanya menggelengkan kepala nya.
Akhirnya aku tidur disamping pak hend walau menghadap jendela.

"Makasih awan sudah mau tidur disamping papa. Papa rasanya sangat bahagia sekali. Jangan terlalu Dipirkan malam ini. Kita tidur ya wan. "

"Muuachh " kecupan di keningku.

"Selamat malam wan. Papa tidur duluan".

Pak hend langsung memelukku dari belakang tak begitu lama dia langsung tertidur karna aku merasa ada dengkuran halus dari belakang

REUPLOADER PAPAMU LELAKIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang