PL 37

2.8K 83 35
                                    

Semalam setelah pulang dari tempat tongkrongan ku bersama andree kepalaku mendadak sakit yang tidak bisa ditahan. Sayangnya aku lupa bawa obat pereda sakit alhasil paginya aku terlambat bangun . Aku bangun pukul 9 pagi.

Walau tidak ada kerjaan hari ini sebenarnya. tapi jam 9 menurutku sudah paling siang.

Aku bangun dengan kepala yang masih sakit sambil mengambil hpku.

Banyak sekali chat atau telpon dari papa pagi tadi.

"Pagi ma.. sudah bangun belum . Sudah dirumah atau di kost"

"Ma... "

"Jangan bikin papa khawatir"

"Papa mampir ke rumah lagi papa mau meeting pagi nanti pengen minta doa dari istri papa"

"Papa sudah sangat kangen sama mama. Nanti papa pulang agak cepat"

Seperti inilah kelakuan pak hend jika sedang jauh dariku. Dia selalu khawatir dengan keadaanku. Tidak cukup sekali dua kali mengirimkan pesan atau bahkan menelpon ku jika aku tidak menjawab pesan nya.

Aku tahu laki laki ini begitu sangat mencintaiku dan takut aku meninggalkannya. Walau terkesan overprotektif atau cemburuan juga terkadang membuat aku merasa tertekan bahkan merasa terkekang di salah satu situasi.

Tapi mau bagaimana lagi. Dia sudah menjadi suamiku. Mau tidak mau suka tidak suka aku harus menerima apapun yang ada pada dirinya walau aku sering disakiti.

"Maaf mama baru bangun. Mama nanti pulang siang kepala mama masih sakit" balas ku.

Tak perlu waktu lama aku segera mendapatkan balasan dari pak hend.

"Mau papa jemput?. Papa sudah kangen sama mama" balasnya.

"Ngak usah kan papa masih kerja. Mama bisa sendiri"

"Ya sudah kalau begitu. Hati hati di jalan"

"Iya paa... Semangat kerjanya"

Aku langsung meletakkan hp ku sambil memegangi kepalaku yang sakit . Mataku sedikit kabur.

Aku selalu heran dengan pak hend. Dia selalu cepat membalas pesan atau mengangkat telpon jika itu dariku. Sespesial itukah diriku untuknya.

Aku memutuskan untuk segera kembali ke rumah kami. Aku sudah tidak tahan lagi dengan sakit di kepalaku. Aku segera menelpon supirku untuk menjemputku setelah tersambung aku langsung to the point.

"Jemput awan di kost sekarang pak"

"Baik den. Meluncur sekarang juga"

Aku langsung merebahkan kembali tubuhku diatas kasur . Kepalaku masih sakit ditambah seolah semua nya berputar. Aku mencoba memejamkan mataku untuk menahan rasa sakitku.

Setelah aku merasa enakan . Baru aku berdiri dan berjalan ke kamar dhimas. Ya memang aku sering menitipkan kunci cadangan ini kepada dhimas.

Setelah itu aku memilih menunggu di bawah sambil memesan teh hangat di warung sebelah kostku.

Dua puluh menit berlalu akhirnya jemputan itu datang. Aku segera masuk ke dalam mobil tanpa menghiraukan semua mata yang menatapku dengan tatapan aneh.

Bagaimana tidak semua orang disini sudah mengenalku. Seperti apa aku dahulu untuk makan saja kadang harus kasbon dulu. Tapi tiba tiba sekarang aku masuk ke mobil mewah.

Sepanjang perjalanan pulang akupun hanya diam sambil memejamkan mataku. Tak berasa aku sudah sampai di rumah.

Tanpa banyak bicara aku langsung naik dapur mengambil air putih dan bergegas ke kamar untuk mengambil obat pereda rasa sakit ini. Setelah aku meminumnya aku langsung merebahkan tubuhku di atas kasur nyaman milikku.

REUPLOADER PAPAMU LELAKIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang