PL 30

2.5K 75 8
                                    

Hari ini bener bener di luar ekspektasiku. Semua emosi tercurahkan dihari ini. Kalau papa bilangnya ini sebuah kejutan memang ini sebuah kejutan yang sangat mengejutkan untuk diriku sendiri.

Aku senang sebenarnya saat aku melihat dua mobil mewah yang datang ke rumahku. Aku sangat hafal betul dengan mobil itu.
Memang memberiku surprise selama ini memang sengaja papa tidak menghubungiku sebab papa ternyata datang untuk menjemputku.

Betapa kangennya dengan sosok suamiku. Apalagi dia menggunakan pakaian yang dulu aku belikan sebagai kado ulang tahunnya.

Aku yang saat itu sedang menjaga warung ibuku langsung berlari memeluk papa. Aku sudah tahu apa yang terjadi sebenarnya saat papa mengirimkan pesan untukku. Aku benar benar kangen dengan aroma tubuh milik pak hend.

Namun setelah ini semua rahasia terbesar dalam hidupku terungkap. Siapa diriku sebenarnya. Sebenarnya aku tahu kedatangan pak hend kesini untuk melamarku. Namun aku tidak tahu jika sebenarnya aku bukan anak kandung dari ibuk dan bapakku. Aku sempat marah dan ngamuk. Seolah tidak percaya dengan semua ini. Ya mereka merawatku dari kecil walau bukan orang tua kandungku. Sempat ibuk sampai menjual sawah milik bapak untuk biaya aku kuliah. Sebab bapak dulu juga sempat bilang seperti itu. Saat aku kecil. Bapak ingin aku jadi anak sukses dan bisa sekolah tinggi. Sampai di bela belain jual tanah. Hutang sana sini. Padahal mereka bukan orang tua kandungku dan lebih memilih menunda untuk berangkat haji tabungan ibuk dipakai buat sekolah.

Hatiku bener bener tersentuh dengan kebaikan mereka. Mimpi mereka belum kesampaian sampai sekarang sampai bapak meninggal. Sempat juga ibuku sedikit shock mendengar penuturan dariku dan papa. Bahwa papa ingin menjadikan ku istrinya. Aku sempat berfikir bakal terjadi penolakan namun ternyata tidak. Ibuku menyerahkan semua keputusan ini kepadaku. Walau aku tahu pasti di dalam hati ibuku sedikit tidak ikhlas anaknya jadi seperti ini.

Aku sempat lari kemakam bapakku aku sempat protes bahwa semua ini bukan yang sebenarnya. Tapi mendengar cerita ibuku tadi nampak tidak dibuat buat.

Hidup harus terus berjalan. Aku mengesampingkan rasa sakit hati ini baru sekarang aku tahu yang sebenarnya terjadi. Tapi bagaimanapun aku harus membalas jasa kedua orang tua angkatku yang sudah rela berkorban rela banting tulang untuk mencukupi semua kebutuhanku.

Aku ingin menghadiahkan bapak dan ibuk paket umrah dan haji. Seperti cita cita mereka. Sembari menunggu aku lulus. Walau hadiah ini belum se kuku hitamnya dari apa yang sudah mereka berikan tapi aku harap mereka bisa merasakan bahagia.

Aku sempat bilang ke bapak dulu aku akan cari orang untuk mewakili bapak kesana. Setelah itu aku ijin pulang sama bapak untuk memberi kabar baik ini. Walau disini aku harus berhutang dengan papa. Aku ikhlas demi kebahagiaan mereka juga.

Saat di makam bapakku papa juga mengirim doa dan meminta ijin untuk merawatku sebagai istrinya. Mungkin jika bapak masih hidup. Bapak akan menolak niat dari pak hend. Apapun alasan nya.

Sesampai di rumah ibuku sudah berada di kamar. aku dan papa masuk dan kami meminta ijin lagi. Ibuku hanya diam dan mengangguk saja dengan apa yang dikatakan papa.

Aku masih menangis dan memeluk kaki ibuku meminta maaf.

Saat pak hend keluar dari kamar ibuku. Aku langsung mengambil baskom kecil berisi air. Aku langsung kembali ke kamar ibuku . Aku berencana untuk mencuci kaki ibuku dan aku akan mencium nya.

Aku menyuruh ibuku untuk duduk.

"Buk .. ibuk duduk ya kakinya di taruh bawah."

"Untuk apa le."

"Awan ingin mencuci kaki ibuk. Awan ingin mencium kaki ibuk. Sebagai ucapan terimakasih selama ini sudah merawat awan dengan baik"

Saat itu ibuku juga langsung meneteskan air mata lagi.

REUPLOADER PAPAMU LELAKIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang