PL 9

5.8K 132 4
                                    

Sarapan kami sudah selesai.
Pak hend langsung meminum obat dan vitamin yang sudah aku siapkan.
Setelah itu dia mulai membuka laptopnya dan sibuk dengan pekerjaannya bersender di ranjang dan memakai kacamata bacanya.

"Jangan lama lama kerjanya. Ingat papa masih butuh istirahat" ucapku sambil duduk disampingnya

"Iya maa.. hanya ngecheck email saja sebentar"

Aku memutuskan untuk tidur tengkurap disamping pak hend sambil memandangi wajahnya.

"Tampan juga kalau pakai kacamata begitu. Nampak wibawanya makin terlihat" ucapku dalam hati sambil senyum senyum sendiri lama banget.

Pak hend seolah tau kenapa aku perhatikan.

"Kenapa senyum senyum seperti itu sama papa ? . Mama pengen ya ?".

"Siapa juga yang pengen pa. Cuma sekedar senyum saja sambil mengagumi ketampanan suaminya apa salahnya. Papa nambah ganteng kalau pakai kacamata seperti itu"

"Akhirnya mama menyadari ketampanan papa juga.  Memang papa tampan dari sananya. Pakai apa saja pasti kelihatan tampan"

"Tampan tampan tapi punya kelaianan. Hahaha" ucapku ketawa

"Kalau tidak punya kelainan ngak bakal bisa ketemu sama mama"

"Dah papa mau lanjut kerja jangan diganggu lagi. "

Secara diam diam aku mengabadikan foto papa saat ini.

Sejam berlalu pak hend masih sibuk dengan pekerjaannya terkadang mengerutkan dahi nya. Terkadang bibirnya gerak gerak sendiri.
Akupun kadang ketawa geli.

"Masih belum selesai. ?" Tanyaku.

Pak hend langsung menutup laptopnya dan menaruh di meja kecil samping ranjang.

"Sudah maa... Kenapa. Sudah kangen ya pengen diperhatikan papa"

"Kan bilangnya sebentar harus istirahat"

"Iya sayang. Sebegitu perhatian dan peduli sekali sama kesehatan papa"

"Ya kan papa memang sudah tua"

"Tua darimana nya papa masih muda masih 35 tahun "

"Iya fisiknya masih kelihatan 35 tahun tapi dilihat identitasnya pasti pada kaget . Seperti mama kemarin selisih 11 tahun dari wajahnya"

"Semakin tua santannya makin kental dan enak ma." Ucap nya sambil senyum.

"Ngacoo kalau itu"

"Mau di buktikan ?"

"Kan papa masih sakit" ucapku

"Kalau untuk urusan itu papa bisa fit 100% dan sehabis dapat jatah pasti papa langsung sehat"

"Coba saja kalau begitu" ucapku malu

"Memang punya mama sudah ngak sakit lagi "

Akupun hanya menggeleng.

"Memamg mama sudah bener bener siap?"

"Mulai hari ini mama sudah siap. Kalau papa ingin dilayani."

"Bener ya "

"Iya paaa.. mama sudah siap jadi istri papa sepenuhnya."

"Akhirnya doa papa terkabul juga hari ini. Jawaban ini yang papa tunggu tunggu dadi kemarin pagi"

"Makasih ya maa.. papa janji akan selalu membahagiakan mama" ucapnya sambil mencium kepalaku

Pak hend melepas kacamatanya dan langsung mendekat ke arahku. Saat itu juga aku merubah tidurku menjadi telentang

REUPLOADER PAPAMU LELAKIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang