PL 6

6.8K 155 17
                                    

"Papa ingin melakukannya sekarang. Awan sudah ikhlas memberikan semua yang awan punya untuk papa"

"Apakah kamu sudah yakin sama papa?"

"Yakin tidak yakin . Awan sudah siap. Walau suatu saat nanti kita tidak akan pernah bertemu lagi. Tapi awan akan berikan untuk papa sebagai balas budi semua yang telah papa berikan sama awan"

"Suatu saat nanti apakah kalau papa ingin ditemani mu apakah kamu masih mau menemani papa?"

"Tergantung situasi. Mungkin papa sudah punya pacar atau mencari yang lain yang lebih dari awan."

"Apakah ini yang pertama dan terkahir untuk papa?"

Akupun sedikit menurunkan tubuhku. Aku tidur diatas pak hend. Aku mencoba untuk menyamai posisi tidurnya.

"Lakukan apa yang papa inginkan"

Akupun mulai mencium bibir pak hend. Pak hend menyambutnya bahkan pak hend kini sudah melumat bibirku. Tubuh kami sudah sangat rapat dan bersentuhan. Tangan kiri pak hend sudah memeluk pinggangku seolah tak mau lepas. Sedangkan tangan kanannya mulai mengocok kontolnya yang sedari tadi sudah berdiri.
Mata kami sudah saling menatap satu sama lain. Tiba tiba pak hend melepas lumatannya.

"Papa tidak bisa menyakitimu wan. Papa belum sanggup melakukan itu denganmu wan"

"Kenapa pa. Bukan kah ini yang papa inginkan selama ini"

"Papa tidak tahu wan apa alasannya. Papa tidak pernah berada di posisi sulit dan membingungkan ini"

"Kalau begitu biarkan awan yang melakukannya untuk papa"

"Wan!!"" Sambil menggelengkan kepala

"Sebentar". Pak hend membuka saluran air di bathup itu untuk mengurangi jumlah air didalam

"Kamu tetap tiduran di atas tubuh papa. Kamu tidak perlu melakukan apapun. Cukup diam. Papa akan mengocok kontol papa sampai keluar"

"Papa yakin "

Pak hend mengangguk

"Kalau itu yang papa inginkan ya sudah awan akan nurut sama papa.

Mungkin ini maksut pak hend saat aku tidur memeluk pak hend tidur di dada pak hend supaya kepalaku tidak masuk ke air.

Tangan pak hend yang digunakan untuk mengocok kontolnya pun sedikit di tempelkan di atas bokongku.

Gerakan tangan pak hend semakin lama semakin cepat aku terus memeluk tubuh pak hend dengan sangat erat. Mata pak hend tertutup seakan menikmati setiap kocokan di kontolnya.

Air di bathup ini semakin lama semakin berkurang. Nafas pak hend semakin lama semakin tak menentu seolah sedang dipacu. 10 menit berlalu tubuh pak hend mulai menegang. Gerakan kontolnya juga semakin dipercepat dan pelukan tangan kirinya pun semakin erat.

Tubuh pak hend langsung mengejang disertai semburan pejuh yang mengenai bokongku
Pak hend melakukan semua ini tanpa suara.

Saat dia mulai mengatur nafasnya lagi dan matanya terbuka tiba tiba dia mencium bibirku.

"Makasih ya wan. Walau hanya seperti ini papa sangat puas"

Aku merasa memang ada yang aneh dengan pak hend. Aku percaya feelingku bahwa pak hend sudah memiliki seorang pacar entah di dalam lubuk hatiku rasanya ada rasa sakit tapi dalam otakku berfikir itu bukan urusanku sebab aku hanya di sewa.

"Kita sudahi mandi nya ya kita bersih bersih sekarang"

Aku pun bangun menuju shower untuk membersihkan tubuhku. Sedangkan pak hend masih sibuk membersihkan pejuh yang ada di bathup

REUPLOADER PAPAMU LELAKIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang