PL 11

4.5K 104 14
                                    

Dokter dan perawat itu tiba tiba masuk ke ruanganku mereka memeriksa keadaanku namun aku terus menangis

"Pasien jangan di ajak banyak bicara ya pak. Biarkan pasien istirahat dulu. Kondisi belum stabil . Masih syok berat sepertinya"

"Ingatan nya bagaimana dok"

"Sepertinya tidak ada masalah hanya saja jangan diajak berfikir dulu. Nanti bisa sakit kepala dan teriak. Masih trauma kejadian itu"

"Baik dok . Terima kasih" dokter itupun kembali keluar.

Aku hanya bisa menangis dan terus menangis. Aku merasa tidak kuat menghadapi semua.

Pak hend kembali menciumi punggung tanganku.

"Mama istirahat lagi ya. Kata dokter butuh istirahat ngak boleh pulang"

"Papa akan menjaga mama disini sampai sembuh. Pekerjaan papa semua harta papa tidak akan ada artinya jika mama meninggalkan papa"

Akupun tetap diam tanpa suara . Hatiku rasanya masih sakit. Ditambah aku pun sudah di khianati oleh pak hend. Saat kemarin pulang aku melihat tanda merah di leher kanan kiri nya.

Tekatku pun sudah bulat aku ingin pulang kembali ke kost ku hidup damai seperti sebelum sebelumnya. Daripada hidup banyak harta tapi tekanan bathin

"Papa diam ya aku ingin istirahat. Aku capek"

Aku kembali tidur supaya kondisiku cepet membaik. Aku tidak mau berlama lama disini. Walau wajahku banyak lebam nya.

Walau sifatku kini dingin sama pak hend. Tapi pak hend merawatku dengan baik. Sampai mau menyuapi ku. Namun rasa sakit ini masih belum bisa sembuh.

Dua hari aku dirawat dirumah sakit ini. Luka di tubuhku berangsur membaik. Tapi trauma dan bekas luka di hatiku masih belum mengering. Selama itu pula pak hend tidak pernah meninggalkan ku sedetikpun pak hend tidak mandi kalaupun makan juga disampingku. Aku tau papa pasti menyesal dan takut kehilanganku. Pasti dia juga sudah tau kebenarannya. Pak hend juga tidak mengurusi pekerjaan nya lagi . Dia menyuruh team nya untuk menanganinya.

Hari ke tiga dokter sudah Memperolehkan ku untuk pulang. Sikapku masih sangat sangat dingin dengan pak hend. Walau wajah pak hend terlihat kacau dengan sikapku tapi dia tidak punya alasan untuk bertanya atau memerintahku. Setelah mengurusi semua administrasinya pak hend

Sesampainya di hotel aku tetap diam tak bersuara banyak orang yg bersimpati kepadaku.

"Apa yang ingin mama lakukan kepada papa. Papa akan menerima semua nya dengan senang hati asal mama bisa memaafkan papa"

"Aku tidak ingin membalas apapun yang aku inginkan hanya pulang ke kostku dan aku ingin hidupku tenang seperti dulu. Sebelum kenal papa"

"Papa minta maaf sama mama. Kalaupun harus bersujud di kaki mama. Papa tidak bisa kontrol emosi. Papa yang cemburu buta tanpa mau mendengarkan mama"

"Bersujud pun tidak akan bisa mengobati trauma dan sakit hatiku. Aku yang rela menunggu kabar dari papa. Aku yang rela menunggu papa pulang ke sini . Sampai aku tidak nyenyak tidur sebentar bentar aku bangun demi melihat kepulangan suamiku. Tapi yang di tunggu malah asyik dengan pria lainnya."

"Aku hanya ingin pulang. Dan aku juga tidak mau menerima semua pemberian papa. Sudah cukup jelas kan pa"

"Papa tidak bisa kehilangan mama. Kalau mama seperti itu lebih baik papa yang pergi"

"Sudah tidak mempan pa. Air mata buaya dan ancaman papa"

"Papa hanya bisa pasrah. Kalau mama bener bener pergi dari papa. "

REUPLOADER PAPAMU LELAKIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang