PL 34

2.3K 75 27
                                    

Beberapa hari yang lalu sebelum aku dan papa berangkat ke luar kota. Aku sempat check kesehatan ku di rumah sakit. Sebenarnya aku ngak mau tapi papa selalu memaksa untuk melakukannya. Apalagi beberapa hari sebelum check aku tidak merasakan sakit di kepala ku. Jadi hasil dari pemeriksaan itu tidak ada yang perlu di khawatirkan. Namun dokter mewanti wanti untuk sering melakukan check up.

Sebenarnya perjalanan kali ini tidak terlalu jauh hanya 1 jam dari kota kami. Namanya sebagai istri dari pengusaha. Sudah harus siap dengan resiko. Antara siap ditinggal sendiri di rumah atau harus siap ikut menemani papa. Apalagi sifat papa yang selalu ngotot saat punya keinginan. Akhirnya aku mengalah dan menuruti keinginan papa. Mumpung libur juga. Sebenarnya kami nanti hanya mendengarkan presentasi dari perusahaan tersebut. Dan menganalisis data data penting nya saja. Sekalian aku belajar.

Sebelum berangkat. Aku sudah merapikan beberapa koper yang aku bawa rencana disana kami akan menginap beberapa hari soalnya bukan hanya 1 perusahaan saja.

"2 koper saja cukup ya pa" tanyaku.

"Terserah mama . Papa selalu percaya kalau yang siapin mama pasti sudah lengkap"

Saat aku sedang sibuk merapikan barang barang di koper. Ada panggilan masuk ke hpku namun baru mau diangkat sudah mati. Aku melihat nama ibuk di layar ponselku.

Tak berapa lama ibuk balik menelpon papa.

"Hallo buk ada apa?"

"Maaf ganggu nak hendrawan. Ibuk hanya ingin ngobrol sama awan"

"Ngak papa buk. Awan nya sedang sibuk packing barang dimasukann ke koper. Kami akan keluar kota buat perjalanan bisnis saya. Sekalian awan belajar mumpung libur."

"Maaf kalau begitu . Kalau ibuk ganggu"

"Tidak buk. Kalau ingin ngobrol sama awan silahkan. Saya aktifkan mode speaker biar awan bisa dengar".

Saat itu papa langsung mengaktifkan mode speaker dan menaruh hpnya di dekatku.

"Maa... Ibuk mau ngobrol" ucap papa

"Hallo buk.. maaf tadi tidak keangkat sedang sibuk nyiapin baju"

"Iya le ngak papa . Ibuk ngerti. Gimana kabarmu hari ini"

"Alhamdulillah baik buk. Ibuk juga sehat ?"

"Iya ibuk juga sehat. Ibuk dapat telpon bahwasanya seminggu lagi ibuk berangkat umroh"

"Alhamdulillah buk. Awan ikut senang. Alhamdulillah keinginan bapak dan ibuk tercapai bisa terlaksana juga"

"Makasih ya le. Hadiah dari mu dan nak hendrawan sangat sangat membuat ibuk dan bapak bahagia. Ibuk ngak bisa membalas nya"

"Itu belum seberapa buk di banding perjuangan ibuk dan bapak merawat awan sejak bayi sampai sekarang ini"

"Semoga allah membalas kebaikan kalian berdua. Selalu sehat . Akur . Dan dimurahkan rejeki kalian"

"Iya buk. Amin. Ibuk jaga kesehatan mulai sekarang biar fit dan ibadahnya lancar nanti disana. Awan cuma nitip doa semoga cepet lulus kuliahnya diberi lancar dan nilai yang memuaskan"

"Iya le ibuk tidak akan lupa mendoakan kalian berdua di sana nanti"

"Yang ngewakili bapak siapa buk?"

"Kata nak heri kemarin. Dari kantor sana nya "

"Alhamdulillah kalau begitu . Semoga bapak di sana bisa senyum ya buk."

"Pasti le bapak mu disana pasti senyum bangga sama kamu. Pasti bahagia"

"Ya sudah ibuk matikan dulu . Kamu pasti masih sibuk. Semoga selamat dalam perjalanan dan semua di beri kelancaran. Salam buat nak hendrawan"

REUPLOADER PAPAMU LELAKIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang