PL 12

4.4K 115 1
                                    

Kami diam sejenak menikmati suasana begini. Pikiranku mulai kembali tenang dengan dekapan pak hend seperti ini. Memang benar cinta ini hanya kami yang merasakan bukan orang lain.

"Maaaa... ?"

"Iya pa kenapa?"

"Nanti malam papa boleh memasukkan benih cinta papa ke tubuh mama lagi?"

"Tentu saja boleh paa... Mama juga mengingkan hal itu papa lakukan lagi"

"Makasih ya ma... Bersyukur tuhan mengirimkan mama untuk mendampingi hidup papa"

"Ya sudah jalan yok pa. Keburu malam nanti biar bisa cepat"

"Mama sudah ngak sabar ya "

Aku hanya menjawab dengan senyuman.

Akhirnya kami memutuskan untuk ke mall. Niatnya hanya beli kemeja celana atau batik saja. Tapi karna suatu hal banyak barang yang kami beli seperti sepatu jam tangan dan lain sebagainya. Dalam hitungan jam saja puluhan juta sudah kami habiskan. Tapi pak hend malah tersenyum bahagia melihat kami memborong banyak sekali barang. Memang laki laki ini aneh . Harusnya marah marah kami menghabiskan hampir ratusan juta dalam sekejap.

Aku sendiri pun juga kaget dengan nominalnya. Baru kali ini belanja semahal ini.  Bajuku dirumah kalau di total semua dengan sebuah jam tangan ini masih kurang. Apakah ini semua hanya mimpi. Tapi kalaupun mimpi kenapa aku merasakan sakit di kepala ku hahahah.

Setelah puas belanja kamipun menuju ke sebuah restoran di dalam mall tersebut. Kami banyak ketawa banyak bercandanya. Aku tidak perduli dengan ucapan atau lirikan aneh dari orang di sekitarku. Pak hend menyebutku dengan mama dan aku memanggilnya papa.

Sampai orang orang di toko yang kami datangi tadipun hanya tersenyum penuh iri aku di belanjakan banyak sekali sama sugar daddy ku. Malah aku sempat bercandain mereka dengan bangganya aku menyebut pak hend sebagai sugar daddy atau suamiku.

"Sudah semua ma ?" Tanya pak hend sehabis kami makan dan berjalan pulang.

"Sudah semua sih pa sepertinya."

"Ya sudah kalau ada yang kurang nanti sekalian besuk berangkatnya saja."

"Ok pa..." Jawabku sambil bingung

"Kenapa ada yang kurang ma?"

"Ngak tau apa ya ? Mama bingung ?"

"Atau mama mau mall ini jadi milik mama ?"ucap pak hend berbisik

"Ngacoo papa ah. Mana bisa seperti itu terus"

"Mama meragukan kekuatan suami mama ya. Mama mau berapa 5. 10. yang seperti ini ? uang papa belum habis"

"Dahh... Ah makin ngelantur ngomongnya. Ngak mau jawab takut kejadian seperti dulu"

"Kalau mama menantang seperti itu bukannya uang papa makin habis tapi uang papa makin bertambah banyak. Semakin memperkaya papa"

Orang orang yang berjalan di depan kami atau melewati kami. Menampakkan wajah yg aneh membuat aku tidak nyaman. Apalagi mereka mendengar ucapan pak hend seperti seorang pembual.

"Dahlah papa diam. Nanti sakit kepala mama kambuh lagi. Diliatin orang orang dikira pembual hebat"

"Saya bukan pembual seperti yang mereka tuduhkan . Lihat saja dalam beberapa hari bakal berubah nama menjadi hendrawan group. Hahahha"

Aku melotot kearah pak hend seketika. Aku percaya dia bukan pembual hebat. Aku tetap saja diam seakan marah kepadanya.

"Ayok maa. Pulang mama betah ya disini. Tenang kapanpun mama kesini setelah hari ini tidak perlu bayar"

REUPLOADER PAPAMU LELAKIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang