Damien bahkan tidak membiarkan Starley mengambil napas dulu sebelum menanyakan jawaban.
Tapi astaga, Starley benar-benar tidak bisa berkata-kata. Ciuman dari Damien terasa tidak nyata, ia tidak menyangka bisa merasakan ciuman seperti ini. Starley pikir semua ciuman mirip, hanya bibir bertemu dengan bibir.
Tapi yang Starley rasakan tadi bukan hanya sekedar bibir bertemu bibir. Banyak yang terjadi tadi, tapi bahkan Starley belum bisa mengingat Damien melakukan apa aja pada dirinya. Karena Damien benar-benar ahli melakukannya.
Starley mencoba membuat dirinya fokus dengan pertanyaan Damien. Akhirnya Starley sudah bisa memfokuskan matanya untuk menatap wajah Damien.
Damien menatapinya, dan seperti menunggu jawaban Starley. Tapi Starley masih belum bisa berkata-kata. Damien terkekeh rendah, terdengar seksi di telinga Starley.
"Apa sampelnya kurang?" tanya Damien.
Pertanyaan Damien, membuat mata Starley membelalak. Starley menelan ludahnya, oh godaan ini sangat besar. Starley harus menolak ini. Tapi entah kenapa dia pun penasaran, dia ingin mencoba.
"Iya, aku mau," jawab Starley tanpa sadar sudah menjawab.
Starley mengerjapkan matanya sejenak seolah tidak percaya dia baru saja menjawab mau. Ia merasa tidak terlalu mabuk. Tapi sepertinya ciuman tadi lah yang membuat dirinya makin mabuk.
Starley dapat melihat mata Damien menggelap. Seolah ingin kembali melahap Starley.
"Berikan ponselmu," seru Damien tiba-tiba.
Starley pun memberikan ponselnya. Damien memasukkan nomornya di ponsel Starley, lalu ia telpon nomornya sendiri hanya untuk misscall. Setelah itu dia kembalikan ponsel Starley.
Dan tiba-tiba Damien mengecup kembali bibir Starley dengan singkat dan lembut membuat Starley kaget. Lalu Damien berkata, "sebenarnya aku ingin langsung melanjutkan yang tadi, tapi pesta sialan ini belum selesai. Sebentar lagi keluarga kita akan menyadari kita hilang."
Starley pun baru menyadari dia sudah duduk di pangkuan Damien entah sejak kapan. Wajahnya memerah. Starley dengan cepat bangun dari pangkuan Damien dan mendeham.
"Iya, keluargaku pasti panik kalau tidak menemukanku," seru Starley.
Damien ikut bangun dan berdiri dari kursi taman.
"Masuklah terlebih dahulu, nanti aku menyusul," ucap Damien.
Starley mengangguk, tanpa menatap Damien. Setelah itu dia masuk duluan, dan segera menuju meja keluarganya. Dia dapat melihat ayah, ibunya dan Johnny sudah di situ.
Tapi Starley dapat melihat sosok lain yang sedang berbicara dengan keluarganya. Lelaki paruh baya dan wanita paruh baya tapi masih terlihat sangat cantik, mereka terihat seperti pasangan karena tangan lelaki paruh baya itu di punggung wanita itu.
Ketika Starley sudah mendekat. Ibunya, Pamela menyadari Starley datang.
"Honey, ke mana saja kau," seru Pamela. Membuat semua menoleh ke arah Starley.
"Kemarilah, berkenalan dengan Mr. and Mrs. Mavros," seru ayahnya, Norman.
Starley melirik pasangan itu, astaga ternyata ini adalah orang tua Damien. Baru beberapa menit yang lalu Starley making out dengan putra kedua mereka di taman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Damien's Possession ✔️ (Mavros Series #2)
Romance#2 Mavros Series | COMPLETED! LENGKAP DI WATTPAD! Ini bukanlah kisah fairy tale yang manis. Ini kisah tentang dua orang yang pernah memiliki masa lalu bersama. Dan sekarang terpaksa bekerjasama demi kepentingan masing-masing. Starley Bell, hacker...