Anzara - 2

3.1K 183 2
                                    

Kring! Kring!

Bunyi bel istirahat membuyarkan Tiara yang sedang hanyut membaca novel. Jam kosong? Tidak, hanya saja Tiara terlalu bosan dengan pelajaran matematika, maka dari itu dia membaca tanpa sepengetahuan dari Bu Ani selaku guru matematika yang katanya killer itu.

"Kantin yuk?" Ajak Tiara sambil menengok Natasha dan Naimma.

"Gas!" Seru Naimma yang langsung menggandeng lengan Tiara dan Natasha menuju kantin.

****

Setibanya di kantin mereka pun mengedarkan pandangannya untuk mencari meja yang kosong, Namun nihil semua meja sudah terisi penuh dengan para murid-murid.

"Penuh, gimana dong?" Tanya Natasha sembari melihat banyaknya para murid di kantin.

"Lo pesen aja sana. Biar gue yang coba cari lagi," ucap Tiara.

"Ok deh, Lo pesen apa Ra?" Ucap Naimma sambil melangkah dengan pelan diikuti sahabatnya.

"Samain aja."

"Ok! Gue sama Natasha pesen dulu ya." Ucap Naimma yang langsung pergi bersama Natasha.

Setelah melihat sahabatnya pergi Tiara pun mengedarkan matanya keseluruh kantin. Ia melangkahkan kakinya, kantin sekolahnya memang sangat luas. Maka dari itu, Tiara mencoba mencari-cari dengan jelas. Tiara terus menyusuri ke seluruh kantin namun ia sama sekali tidak mendapatkan meja yang kosong.

Sepasang matanya terhenti tepat dipojok kantin, ia kembali mengedarkan pandangannya sesaat, melihat hanya meja pojok kantin yang masih muat beberapa orang, tanpa berpikir panjang lagi, Tiara segera melangkahkan kakinya menuju pojok kantin. Ia pikir tidak ada salahnya numpang duduk disitu.

"Permisi kak. Boleh numpang duduk gak? Soalnya meja yang lain udah penuh." Tiara menatap kikuk lelaki yang tengah menatapnya juga. Tanpa sadar, ia meremas roknya, sangking gugupnya.

Anrez dan sahabatnya hanya menatap Tiara dengan bingung. Anrez menaikkan sebelah alisnya dan mengedarkan pandangannya ke penjuru kantin. Dan memang benar, meja kantin sudah terisi penuh.

Sebenarnya ini bukan pertama kalinya seorang perempuan yang numpang duduk, tapi kebanyakan mereka semua hanya mencari kesempatan agar bisa berdekatan dengan Anrez dan teman-temannya. Bukanya Anrez tak suka berbagi tempat duduk, hanya saja ia sedikit risih.

"Duduk aja." Ucap Anrez dengan datar. Serempak, ketiga sahabatnya langsung menatap Anrez, tak biasanya Anrez mengijinkan seorang perempuan untuk duduk, biasanya Anrez akan selalu menolak dan menyuruh mereka untuk pergi.

"Makasih kak." Ucap Tiara tersenyum manis dan duduk sembari menunggu temannya.

"Lo temannya Naimma ya?" Tanya Verel dengan sepontan.

"Iya kak, kenal Naimma ya?" Ucap Tiara dengan sopan.

Verel mengangguk, baru saja ia ingin membalas, suara dari sebelahnya membuat Verel kaget.

"Cantik." Ucap Anrez tanpa sadar.

Sahabatnya pun langsung cengo sambil menatap ke Anrez, kecuali Riza yang tampak santai walau sebenarnya ia terkejut mendengar ucapan Anrez.

"Dih kesambet apaan lu?" Tutur Hariz sambil meletakkan tangannya ke kening Anrez. "Normal kok." Lanjutnya.

"Nggak usah pegang-pegang!" Ucap Anrez menepis tangan Hariz memegang keningnya.

Tiara sempat kaget dengan ucapan seniornya ini, Namun ia langsung menetralkan wajahnya, berusaha terlihat biasa-biasa saja, Tidak lama kemudian Naimma dan Natasha datang sembari membawa nampan makanan yang mereka pesan tadi.

ANZARA {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang