Anzara - 50

1.1K 60 5
                                    

Jadi selama ini Lo yang jadi ketua Alaskar?"

Aska mengangguk, "Gimana kejutannya? Seru nggak?"

Anrez sempat menatap tidak percaya pada Aska.

Lalu ia mendengus, "Berarti Lo juga yang mukulin gue, bang?"

"Iya dong. Gue cuma mau peringatin Riza aja. Lagian nih anak Nggak pernah kasih tau tentang Ara. Ya, sebagai peringatan gue mukulin Lo. Biar dia tau, gue bisa aja bunuh orang yang berharga dalam hidupnya."

Riza mendelik kesal saat merasa namanya di sebut-sebut, "gue udah bilang, gue bukan mata-mata Lo!"

"Gue tau."

"Abang?" Sapa Tiara dengan bingung.

Apa yang dilakukan Abangnya disini? Mengapa ia memakai jaket Alaskar? Tiara bingung. Bukannya seharusnya Aska sedang keluar kota menjalankan bisnis? Tapi mengapa ia berada di sini, memakai jaket Alaskar pula.

"Bang, ngapain disini? Kok pake jak-"

"Bos, setelah ini apa yang kita lakukan?"

Tiara membelakkan matanya kaget, berarti selama ini ketua Alaskar adalah Abangnya sendiri. Aska yang ia kira tak pernah menjadi seorang gangster, Abang yang selalu ia banggakan, Abang yang selalu tertawa dan menghiburnya saat sedih. Tapi apa? Justru Abangnya orang yang sangat kejam dan sadis.

"Ra, Abang bisa jelasin." Ucap Aska.

Seakan mengerti situasinya, perlahan para anggota langsung mundur dan membiarkan keduanya berbicara. Kecuali Anrez. Pria itu masih diam ditempat dan mendengar semua ucapan keduanya.

Tiara geleng-geleng kepalanya tak mungkin. "Abang bohong. Jadi selama ini Abang yang bunuh Angga dan mukul Anrez?"

"Ra, Abang lakuin ini demi kamu. Abang bunuh Angga juga karena dia ganggu kamu."

Seperkian detik, gadis itu terkekeh. "Wah, Ara gak nyangka banget. Emang sih, Ara nggak seharusnya ikut campur. Tapi Abang pernah ngerti Nggak, perasaan orang yang Abang bunuh? Terutama perasaan Alenzo."

"RA, KAMU APA-APAAN?!" Bentak Anrez.

Tiara mengigit bibirnya menahan tangis yang akan pecah. "Justru Abangnya yang buat masalah ini kan ya? Terus sekarang Abang datang, seolah-olah menjadi pahlawan."

"Ra, Abang bis-"

"Maaf bang, Tapi Ara kecewa banget sama Abang. Abang liat Nggak? Anggota Dragon pada luka semua, mereka kelai demi harga diri dan semua ini terjadi karena Abang. Seharusnya kalo Abang mau ngelakuin sesuatu itu dipikir dulu!"

"ARA!" Bentak Aska dengan muka yang memerah karena marah.

Tiara menyeka kedua air matanya dan langsung berlari meninggalkan mereka semua. Aska diliputi rasa bersalah, seharusnya ia tak membunuh Angga. Sekarang Tiara, adek yang ia Sayang malah kecewa padanya.

"Bang, biar gue aja yang kejar." Ujar Anrez.

"Nggak, biar gue aja. Lo semua ke rumah sakit sana! Luka Lo belum diobatin juga!" titah Aska.

"Lo semua balik ke markas! Bawa Anggota The Vegaz ke polisi, Alenzo tetap bawa ke markas!" Semua anggota Alaskar mengangguk dan menunduk hormat pada Aska.

Setelah itu Aska langsung bergegas menghampiri sang adek. Dapat ia lihat jika Tiara tengah menunggu di samping motor Anrez. Ia segera menghampiri sang adek yang tengah melamun.

"Dek,"

Tiara tersentak kaget dan langsung menatap tajam sang Abang.

"Maafin Abang ya, Abang gak maksud buat kalian kelai. Abang juga sadar kalo mau ini salah Abang. Maaf ya, Abang bakal tanggung jawab kok. Kalo bisa Abang nyerahin diri ke polisi aja asal kamu maafin Abang."

ANZARA {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang